"Apa kau sungguh merasa tidak nyaman ada di tempat ini?" tanya Ricko kembali.
Khanza tampak melepas napas panjang, dia sungguh kesal dengan pertanyaan yang selalu Ricko ulang sejak tadi. Sebenarnya dia hanya ingin mendapat kebebasan, karena hanya dengan berdiam diri terus di kamar dia semakin teringat akan kenangan bersama Adji.
"Hah, tidurlah, Nona. Aku sudah selesai dengan pekerjaanku," ujar Ricko kemudian tanpa menunggu Khanza berbicara lagi. Tentu semakin membuat Khanza kesal namun terpaksa dia harus menahannya, walau bagaimanapun dia butuh pekerjaan itu.
"Selamat malam, Tuan. Hati-hati di jalan," ucap Khanza tanpa perlawanan lagi.
Ricko tersenyum tipis dan beranjak pergi keluar dari ruangan lalu dengan cepat Khanza mengunci ruangan kembali dan memasuki kamarnya. Lantas dia merebahkan tubuhnya di atas kasur, dia meihat layar ponselnya. Kemudian dia terkesiap ketika satu panggilan tak terjawab datang dari pak Gibran lima menit berlalu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com