Keesokan harinya, Ray melakukan pemanasan seperti biasanya.
Walaupun demikian keringat terlihat mengalir pipinya, pakaian yang di pakainya terlihat menempel pada tubuhnya karena basah.
Tidak jauh darinya, Molly sang pelayan terlihat berbaring dan bernafas berat.
Mereka telah melakukan pemanasan selama 5 jam penuh, Molly sebagai pemula termasuk memiliki stamina yang baik, bagaimana pun dia adalah seorang pelayan.
Ray yang terlihat sangat berkeringat tidak sedikitpun merasa lelah.
"Baik Molly, bangunlah... saatnya mencoba buah iblis kemudian memikirkan pelatihan yang cocok"Ray berkata sambil jongkok dan menekan pipi Molly dengan jari tangannya.
"Booooo... biarkan saya istirahat sebentar.." Molly menjawab.
"Yahh.. saya akan coba kekuatan baruku.. pastikan kamu memperhatikan.." Ray berkata dengan penuh semangat.
"Hugh.. pamer" Kata Molly dengan suara kecil sambil berusaha bangkit untuk mengikuti.
"Ada apa" Ray bertanya setelah mendengar suara Molly tetapi tidak mendengar apapun.
"Tidak ada.." Molly menjawab menutupi.
"Baiklah.." Setelah berkata Ray kemudian melangkah menuju tempat terbuka, yaitu hutan dekat dia biasa melihat pemandangan.
∆∆∆
Saat ini Ray sedang berdiri dan merentangkan tangan kanannya ke depan .
'Mantap... Darahku terasa berlarian... atau ini energi buah ?? terserah .. mari kita coba mengeluarkan' Pikir Ray.
Tiba tiba tubuh Ray tertutup jubah hitam, wajahnya kini tidak lagi terlihat hanya matanya yang memancarkan cahaya merah.
'Jadi .. sebenarnya untuk apa saya merentangkan tangan??.. ahhh malu maluin' Ray mengamuk dalam pikirannya.
Menenangkan pikiran dia kemudian mencoba merentangkan tangannya kembali.
Kali ini sekumpulan asap hitam gelap dan tebal mengalir keluar menuju sebatang pohon.
Pohon itu kemudian dengan cepat menjadi layu dan berubah menjadi debu berterbangan ditiup angin.
Semua itu terjadi sangat cepat bahkan belum satu menit berlalu.
"Waaaa.... Tuan muda.. apa yang terjadi??? " Molly berteriak ketakutan.
"Hmmm .. saya merasakan mengambil vitalitas pohon.. hebat... inilah yang bisa kita katakan buah terkuat, bukan buah milik shirohige.. hahaha... benar bukan molly" Dengan bersemangat Ray berlari mendekati molly .
"Tidakkk... tuan muda .. jangan mendekat... saya masih belum ingin menjadi tua... tidak... tuan muda menjauh" Molly berlari dengan sangat cepat.
Semakin dia berteriak semakin cepat dia berlari, bagaikan berteleportasi dia sudah sejauh setengah kilometer jauhnya.
"Wahhhh .. hebat.. Molly .. kamu sangat cepat .. kalau begitu saya akan mencoba kekuatan lainnya" setelah berkata dia kemudian tenggelam pada bayangan sebuah pohon lalu muncul pada bayangan Molly.
"Waaaaaaaaa... Tidakkkkkkkkkk.." Molly berteriak dengan sekuat tenaga membuat debu berterbangan dan membuat Ray harus menutup telinganya.
Tetapi meskipun menutup telinganya dia masih saja merasakan sakit.
"Hentikan .. saya menyerah" Teriak Ray.
"Hugh..." Terdiam Molly berhenti berteriak.
∆∆∆∆
Disebuah ruangan.
Terlihat ayah Ray sedang meninjau beberapa berkas didampingi oleh ibu Ray, tiba tiba mereka dikejutkan oleh suara.
"Waaaaaaaaa.... Tidakkkkkkkkkk"
"Ugh.. Apa yang terjadi... mengapa Molly berteriak begitu ketakutan... dan ada apa dengan suaranya bahkan sampai ketempat ini"Ayahnya berkata dengan penasaran.
"Jangan jangan..." Berbeda dengan ayah Ray, ibunya menjadi panik dengan berbagai pirasat buruk melintasi benaknya.
Setelah berkata dia kemudian berlari dengan panik meninggalkan tempatnya bekerja di ikuti oleh ayah Ray.
"Hey.. sayang .. tunggu".
∆∆∆
Di istana kerajaan.
Di dalam kota
Di pelabuhan.
Di seluruh pulau.
Semua berubah kacau di kejutkan oleh suara.
"Apa itu..."
"Siapa yang berteriak begitu keras"
"Sial.. apakah kamu ingin menghancurkan gendang telingaku"
Semua orang memiliki pemikiran masing masing, panik, terkejut, mengutuk dan lain lain.
∆∆∆
Di markas cabang Angkatan laut pada pulau Arcadian.
"Apa yang terjadi... mengapa di dunia ada seseorang yang berteriak begitu keras, suaranya bahkan sampai ketempat ini... atau jangan jangan .. sial saya harus mencari siapa itu" Seorang lelaki paruh baya berambut putih dengan anting tergantung pada telinganya berkata.
∆∆∆
"Hey .. Molly.. cepat kita harus kembali.." memiliki pirasat buruk Ray kemudian berubah kembali kebentuk manusianya dan menarik Molly untuk kembali.
"Wahhh.. Mengapa" Kali ini untungnya walaupun dia berteriak tetapi tidak sekencang sebelumnya.
Tanpa menjelaskan Ray berlari dengan sekuat tenaga dengan menarik tangan Molly.