Di ruangan Tertutup terlihat Ray dan Molly menundukkan kepalanya.
Didepannya ibu dan ayah Ray berdiri, ibunya berceloteh panjang lebar, sedangkan ayahnya hanya diam tetapi walaupun seperti itu dia terlihat melepas beban berat pada pikirannya.
"Apa yang kamu lakukan berteriak begitu keras??? bahkan dengan nada ketakutan??... Dan kamu Ray mengapa kamu menakutinya dengan begitu buruk??? apakah kamu tidak tahu betapa khawatirnya ayahmu???" Ibunya berkata menegur mereka berdua.
"Apa maksudmu aku?? bukannya kamu yang berlari dengan panik" Ayahnya mendengar perkataan istrinya dia mencoba mengoreksi kata katanya.
"Apa??? Jadi kamu tidak khawatir??" Memelototi suaminya dia berkata.
"Ah... itu.." sambil menggaruk kepalanya dan menoleh kearah lain.
"Dan Ray..... Syukurlah kamu tidak apa-apa..." Berkata seperti itu dia kemudian memeluk anaknya sambil menangis.
"Maaf Bu...." Sambil menundukkan kepalanya Ray berkata.
"Maaf nyonya.. " Begitupun Molly.
"Tidak masalah... yang penting kalian tidak apa-apa" ibunya berkata sambil melepas pelukannya dan menghapus air mata pada sudut matanya.
"Ahhh... kalian menambahkan saya masalah yang harus segera diselesaikan.. bahkan pekerjaan di kantor belum selesai" Ayahnya menggerutu.
"Apa??? Apa yang kamu katakan??? saya tidak mendengarnya" mendengar itu istrinya berkata sambil memelototi.
"Ahhh . tidak ada.. kalau begitu saya harus pergi dan menghapus semua kotoran yang kalian buat" ayahnya berkata sambil berlari meninggalkan tempat itu.
"Sayang....." Ibunya berteriak.
Beberapa hari berlalu, berkat ayahnya Ray bisa menjalani hari seperti biasa tanpa gangguan.
Berkat masalah itu juga, ibu dan ayahnya membuatkan dia tempat pelatihan yang lebih baik dan lebih aman.
Tempat itu sangat kokoh, kedap suara dan yang lebih penting sangat damai.
Tidak terasa 7 Tahun berlalu.
Hari ini adalah hari Ray berumur tepat 14 tahun.
Molly?? 21.
Hari ini adalah hari yang sangat berbeda.
Mengapa?? itu karena ayahnya membuatkannya sebuah perahu dan memintanya untuk pergi berlayar dan mencari pengalaman.
Jika hanya itu saja bukanlah masalah, masalahnya adalah dia tidak diizinkan kembali selama 3 tahun.
Bayangkan selama tiga tahun dia harus bepergian dan melewatkan semua kesenangan di rumah.
Tetapi walaupun begitu Ray harus menerima setelah melihat tatapan tegas ibunya, yang seharusnya menolak permintaan itu.
Dengan penuh ketidak berdayaan dia kemudian melangkah pergi menuju perahu.
Perahu itu lumayan besar, sebesar Merry Go milik Luffy.
Modelnya sangat sederhana, mungkin ayahnya ingin meminimalkan masalah yang akan terjadi nantinya jika dia berlayar.
Setelah bertukar beberapa kata dengan ayah dan ibunya, dia kemudian melangkah menaiki perahu.
Di perahu terlihat 2 orang sedang menunggu, masing masih pria paruh baya, yang satu adalah penunjuk arah atau navigator dan yang lainnya adalah koki.
Sambil melambaikan tangannya Ray kemudian melihat kapal bergerak menjauh meninggalkan pelabuhan.
Di pelabuhan.
"Sayang.. apakah menurutmu,, kita akan melewati dengan aman masalah ini??" ibu Ray terlihat bersandar pada dada suaminya.
"Entahlah... saya hanya berharap anak kita bisa hidup dengan baik"Ayahnya dengan matanya terus melihat perahu di kejauhan sambil memeluk istrinya.
Tidak lama kemudian perahu tidak lagi terlihat.
"Baiklah sayang... saatnya kembali" Ayah Ray berkata lalu berbalik melangkah pergi.
"Hmmm" ibunya Mengangguk dan mengikuti, setelah beberapa langkah dia kembali menatap arah perahu menghilang kemudian menetapkan tekad lalu berbalik pergi.
∆∆∆
Perahu.
"Cihh.. apa apaan itu.. saya di usir dari rumah saya sendiri... apakah saya begitu menyebalkan??" Menggerutu tidak puas Ray berkata.
"Bukan seperti itu maksud dari orang tua anda tuan muda, dia ingin anda menjadi mandiri" Molly di belakangnya berkata untuk menghibur suasana hati Ray yang rusak.
"Hmmm... aku tau.. tapi setidaknya tunggu saya berumur 30 atau 40" Ray berkata.
"Hihi.. tuan muda ingin di usir dari rumah setelah begitu tua???" tertawa kecil Molly berkata.
"Ck.. bukan seperti itu.. jika saya berumur 30 atau 40 dan di usir dari rumah setidaknya saya tidak akan mendengarkan dengan alasan saya akan menjaga mereka karena sudah tua" Jawab Ray.
Sementara Ray sedang berbicara dengan Molly, salah satu orang yang mengikutinya mendekati.
"Halo .. tuan muda.. dimana tujuan kita sekarang???" Katanya, pria ini bernama Bessara sang navigator, sedangkan sang koki bernama Koyde.
"Baiklah tujuan kita adalah menuju.. East blue.. tetapi biarkan semua berjalan lambat jangan terburu-buru karena saya diberi 3 tahun oleh ayah dan ibuku" jawab Ray.
"Baik tuan muda" jawab Bessara.