webnovel

Bahar & Rindy (Real story)

Realistic
Ongoing · 37.3K Views
  • 5 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Chapter 1Prolog

-Rindy Athaya PoV

Kepada kamu orang yang pernah ku cinta, aku adalah orang yang pernah benar benar tulus mencintaimu . Walaupun akhirnya aku dan kamu tidak dapat bersatu.

Lalu perlahan kau menghilang meninggalkan sejuta mimpi, kenangan, dan janji yang dulu pernah kau ucapkan. Meninggalkan semacam  luka .

Yang kamu lakukan itu adalah alasan terbaik agar aku mundur dan perlahan melepaskan mu , melupakan semua janji yang pernah kau ucap dulu.

Terimakasih pernah ada menemani hari hari ku , mengukir segala rasa cinta dan luka yang ku sebut kenangan manis bersama mu. Bahar Keano Altezza, kau tetap yang terindah bagiku. Meski kepergianmu meninggalkan sejuta luka.

-Bahar PoV

Kamu hanyalah seseorang dari masa lalu yang ku cinta. Berawal dari sebuah keisengan yang aku buat terhadapmu saat masih duduk di sekolah membuatku nyaman denganmu. Sikap mu yang lembut dan perhatian membuat ku tidak bisa menyakitimu lebih lama lagi.

Tapi semua harapan itu terpaksa aku musnakan. Aku terpaksa pergi meninggalkan mu, meninggalkan luka pada dirimu. Tapi yang harus kamu pahami, bahwa aku punya alasan dibalik semua itu. Dan aku tidak bisa ceritakan padamu sekarang. Mungkin nanti. Jika Tuhan, pertemukan kita kembali. Akan aku ceritakan padamu.

Tak hanya kamu saja yang terluka. Disini akupun terluka . Ingin mengatakan kata "PUTUS" saat itu saja, begitu sulit bagiku. Karena bagiku, melupakanmu bukanlah hal yang mudah. Terlebih kenangan yang pernah kita rajut bersama.

Kamu harus bisa bahagia meski tanpa aku. Apapun yang terjadi setelah perpisahan adalah hal yang paling baik dengan berlapang dada. Kita tidak akan mungkin kembali pada masa masa dulu. Semua hanya rencana yang tak mungkin kita wujudkan . Jalan kita sudah berbeda meski sejujurnya akupun terluka .

Hanya kata "MAAF" yang bisa aku ucapkan padamu saat ini. Karena kini aku datang bukan di waktu yang tepat. Kau akan tetap hidup dalam sebuah kenangan hidupku. Tapi tidak dengan bersatu. :)

You May Also Like