webnovel

New Family (1/2)

"Jadi bagaimana sekarang?" Tanya Jinhwan yang menatap setiap mata orang diruangan terkecuali Jane karena dia tahu Jane tidak mengerti apa-apa disini.

"Aku tidak masalah, kita sembunyikan hubungan Bobby hyung dan Mrs. Jane" ucap Donghyuk yang diangguki mantap oleh semua member kecuali Bobby yang masih berpandang lesu, Jane yang bingung dan Hanbin beraut wajah masam.

"Bagaimana denganmu?" Tanya Jinhwan pada Hanbin dan yang ditanya hanya mengedikkan dagunya kecil. Catat! Hanbin sedang kesal!

"Baiklah, kita sudah sepakat, aku tidak ingin ada lagi yang berdebat tentang hal ini" final Jinhwan yang lagi-lagi mengeluarkan aura hyung tertua.

"Tapi hyung, jika kau putus dengan Jane maka aku yang akan mengambil alih" ujar June seraya menaik turunkan alisnya menggoda Bobby.

Tak!

Kepala June dipukul sedikit keras oleh Bobby membuat yang empunya kepala meringis kesakitan sambil mengusap-ngusap kepalanya.

"Hyung! Karena kau sudah mempunyai pacar berarti kau yang meneraktir kami makan malam ini!" Ucap Chanwoo bersemangat, memang otaknya tidak lepas dari makanan dan game, lihat saja tubuhnya bongsor seperti itu dengan pipi chubby.

Bobby hanya tersenyum kemudian mengangguk dan langsung ditanggapi dengan teriakan girang semua orang kecuali Hanbin yang masih terkurung rasa kesal dan Jane karena ia yang masih tidak mengerti suasana.

..

Dan disinilah mereka sekarang. Eh? Memang dimana? Mereka tetap berada diapartemen Bobby, hanya saja meja dihadapan mereka terdapat banyak makanan dan semua makanan diatas meja adalah makanan favorite dari semua member tak terkecuali Jane.

Mereka makan dengan khidmat, sebenarnya tidak sih, karena Chanwoo dan Yunhyeong terlalu berisik, mereka terlalu banyak bercerita dan sesekali melucu yang malah kadang tidak lucu. Dan Jane? Dia hanya bisa tersenyum kecil dia sudah bingung max.

"Mrs Jane, apa anda benar-benar menyukai Bobby hyung?" Jane bingung kenapa namanya disebut, sepertinya Donghyuk menanyakan dirinya sekarang.

Semua orang tertawa keras melihat ekspresi Jane yang blank terlihat begitu menggemaskan kecuali Hanbin ya kecuali lelaki tampan satu itu dia masih belum sepenuhnya menerima hubungan Bobby ini yang terkesan mendadak dan dapat membahayakan mereka.

"Apa yang dia bicarakan B?" Tanya Jane setengah kesal matanya melotot menilik Bobby yang malah senang menggodanya sekarang.

"Donghyuk bilang apa kau tidak menyukaiku" Jawab Bobby setengah berbisik pada Jane, terpaksa berbohong karena jika ia memberitahu yang sebenarnya dia sudah tahu jawaban Jane jelas.

"Of Course" ucap Jane dengan sombongnya membuat yang lain ber'O ria hahaha~ poor Jane.

Mereka berbincang cukup lama mengenal satu sama lain jangan tanya siapa yang menjadi moderator tentu saja itu adalah Bobby, siapa lagi kalau bukan dia.

Jane merasa cukup nyaman dengan teman-teman Bobby dan ia bertekad sepulang ini ia akan meminta Lin menjadi guru bahasa Koreanya agar merasa nyaman jika berbincang dengan teman-teman Bobby, dia tidak ingin menyusahkan Bobby karena harus menjadi translatornya. Oh lihatlah Bobby betapa baiknya kan kekasihmu ini? Tapi sayang saja Jane tidak tahu betapa liciknya Bobby yang malah kadang menerjemahkan semau jidatnya saja.

"Baiklah-baiklah sekarang giliran aku yang mewawancarai pasangan baru kita ini" ucap Jinhwan mengambil alih pembicaraan.

"Ehem— baiklah Mr. Bobby dan Mrs. Jane bisakah anda memberitahu kami bagaimana menjaga hubungan kalian agar selalu harmonis?" Tanya Jinhwan dengan logat-logat presenter hebat dengan bahasa inggris yang fasih seraya memegang botol kosong bekas soju sebagai mic nya.

Seluruh orang mulai tertawa geli melihat akting Jinhwan yang sepertinya ia sudah mendalami perannya sebagai presenter info gosip yang sering muncul diacara tv.

"Ah apakah aku harus menjawabnya menggunakan bahasa inggris juga?" Tanya Bobby yang sepertinya ikut tertarik dalam permainan Jinhwan.

"Iya hyung! Biar aku menjadi translatornya! Ekhem, kalau ada yang tidak dimengerti silahkan tanyakan pada saya" Kali ini yang berbicara June dengan nada yang sangat antusias, dia juga mulai mendalami perannya.

"Hei hei, memangnya anda siapa? Ikut campur pekerjaan saya saja" ujar Jinhwan masih dengan mic botol bekas soju ditangannya.

"Aku asistenmu hyung!" Balas June dengan nada serius yang dibuat-buat.

"Ah! Saya tidak mau punya asisten seperti anda" ucap Jinhwan ketus.

"Wah saya tersinggung loh hyung"

"Itu salah anda sendiri punya hati rapuh mudah tersinggung, makanya kalau punya hati disemen biar kuat." Sontak semua orang tertawa gelak termasuk Jane, beruntung pikirnya Jinhwan pandai berbahasa inggris jadi dia tidak perlu menyuruh Bobby untuk menerjemahkannya. Dan akhirnya Hanbin pun ikut tertawa karena lelucon Jinhwan kali ini. Bukan tertawa besar, hanya mulutnya terbuka satu cm saja.

Donghyuk, Yunhyeong, Hanbin dan Chanwoo memang tidak pandai berbahasa inggris tapi mereka cukup mengerti apa yang orang bicarakan hanya saja sulit untuk berbicara bahasa inggris.

"Hei! Jadi tidak ingin mewawancarai kami disini?"

"Ah, kami terlalu semangat mewawancarai anda jadi hampir lupa kalau anda disini" Tidak nyambung pikir semua orang namun semua hanya tertawa saja menanggapinya.

"Baiklah kita kembali ketopik utama, Jadi Mr. Bobby dan Mrs. Jane menurut kalian bagaimana kalian menjaga hubungan agar tetap harmonis?"

"Ekhem.." Bobby berdehem seolah-olah ini adalah wawancara sungguhan dan Jane terkekeh geli melihatnya "Mudah saja jika ingin menjaga hubungan tetap harmonis..." Bobby menggantung kalimatnya sekilas melirik Jane yang terus memperhatikannya, harmonis apanya pikir Jane setiap hari saja selalu bertengkar.

"... jika ingin hubungan tetap harmonis perbanyak saja melakukan sex" lanjut Bobby santai sambil terkekeh melihat wajah syok Jane sekarang. Sialan pikir Jane.

"Wah wah, jadi berapa kali seminggu kalian melakukannya?" Tanya Jinhwan yang terlihat lebih antusias membahas hal seperti ini dan semua orang disini terlihat sama antusiasnya juga dengan Jinhwan ya terkecuali Jane yang melotot kearah Bobby namun Bobby pura-pura tidak tahu.

'Lihat saja kau, akan ku tendang kau nanti' inner Jane mulai merencanakan apa saja yang akan dia perbuat pada kekasih gadungannya ini.

"Karena saya dan Jane belum tinggal bersama jadi kami hanya melakukannya saat weekend saja seperti semalam, jadi bisa dibilang seminggu sekali atau dua kali lah"

"Apakah anda merasa puas?"

"Lumayan, karena kami melakukannya tidak hanya satu ronde saja"

"Wah jadi berapa ronde anda melakukannya?"

"Empat atau lima ronde lah, itu dikitnya" Jane mulai merasakan panas dipipinya, dia malu dan marah sekarang, sialan lihat saja nanti pembalasannya pikir Jane.

"Wah anda kuat juga Mr. Bobby, jadi apa kalian menggunakan pengaman atau tidak? Sudah berniat cepat mempunyai anak?" Tanya Jinhwan bertubi-tubi.

"Kami sepakat untuk tidak memakai pengaman dan untuk urusan anak kami tunda, karena Jane belum siap sepertinya.." Bobby melirik Jane yang wajahnya sudah merah seperti tomat "... jadi terpaksa saya keluarnya diluar, sebenarnya saya malah khawatir pada kasur kamar saya, takut-takut dia-kasur yang hamil anak saya" Semua orang tertawa gelak mendengarkan lelucon Bobby kali ini termasuk Jane juga.

Drrrrt

Drrrrt

Ponsel Bobby bergetar ringan, ia melirik itu panggilan dari Lin.

Jane melirik ponsel Bobby yang terus bergetar "Lin? Kau punya nomor Lin?" Tanya Jane penuh introgasi.

"Iya, aku meminta nomornya untuk mengetahui kabarmu" jawab Bobby dengan sengehan kecil dibibir tipisnya.

"Kemarikan ponselmu" ujar Jane dingin membuat semua orang yang berada diruangan ini mengalihkan perhatian mereka pada pasangan unik ini.

Bobby menyerahkan ponselnya ragu namun langsung disambut dengan gerakan cepat oleh Jane.

"B! KEMBALIKAN JANE SEKARANG!" Jane terkejut bukan main saat mengangkat panggilan Lin, suara wanita itu menggelegar sampai keubun-ubun. Baik lupakan kalimat terakhir, Jane memang berlebihan.

"Astaga Lin, suara mu memekakakkan telingaku sialan!" Bobby terkekeh geli, beruntung pikirnya bukan dia yang menerima panggilan itu.

"Jane? Itu kau?"

"Kau itu bekerja pada Alex atau pada Bobby sebenarnya?" Bukannya menjawab pertanyaan Lin, Jane malah berbalik bertanya, ia berbicara dengan nada tidak suka dan Lin tahu itu.

Tidak ada jawaban dari Lin hanya ada kekehan kecil disana.

"Ha he ha he, ada apa kau menelpon Bobby?"

"Ah! Itu kau harus pulang sekarang Jane"

"Aku tahu aku harus pulang, tapi apa terjadi sesuatu?"

"Alex menelpon ku tadi, dia bilang nom—"

"Aku akan pulang sekarang" potong Jane cepat secepat kilat sebelum Lin menyelesaikan kalimatnya.

Tanpa menunggu jawaban dari seberang telpon Jane langsung memutuskan sambungannya. Barulah sekarang Jane sadar bahwa semua orang sedang menatapnya dengan raut wajah tidak menentu.

Next chapter