Ketika ia terbangun, wajah pertama yang ia lihat adalah wajah Yin Yuen dan Jiegil. Ia lega sekali saat teringat kembali apa yang terjadi, tapi juga langsung memalingkan wajahnya. Jantungnya berdegup sedetak lebih kencang.
Ia merasakan tubuhnya baal di mana-mana bagaikan lumpuh. Tidak sakit, hanya lembam dan mati rasa. Ia hanya bisa mengerang tanpa suara.
Yin Yuen membujuk, menyeka dahinya, "Tidak apa-apa… Ini hanya pengaruh obat Barjan. Lukamu membuka saat kau pingsan…"
Bulir keringatnya berubahsedingin es saat menyadarinya. Lukanya tidak lagi pulih karena pengaruh kekuatannya! Mengapa?!
Terpaan kenyataan itu diiringi gelombang penyadaran yang menyakitkan. Ia baru menyadari betapa misterius dan tak terkendalinya kekuatan pelangi yang tengah bergolak dalam tubuhnya. Yang hanya beraksi ketika ia berada dalam keadaan sangat genting.
Ia masih tidak bisa mengendalikan kekuatan itu…
Ia mendesis pahit, mengucap benak pertama yang terlintas, "Vergan…"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com