webnovel

Apa kamu sakit...?

Kiran sudah sampai di depan rumah keluarga yani.Dia membayar dulu sewa ojeknya setelahnya dia masuk ke dalam rumah.

"Asalamualaikum,,," ucap kiran.

"Waalaikum salam."Jawab yani yang memang sedang menunggu kiran di ruang tamu.

Melihat Kiran sampai perasaan yani menjadi lega karna saat dia pulang ke rumah tak menemukan keberadaan kiran.

"sukurlah kamu udah pulang,,aku sangat khawatir saat tak menemukanmu di rumah.Aku kira kamu udah pulang saat aku tak melihatmu di depan gudang..kamu dari mana tadi,,? mengapa meninggalkan aku,,?"Kata Yani sambil berdiri di depan kiran.

"Wajah kamu terlihat sangat pucat kia.Apa kamu sakit..?"Tanya Yani lagi sambil memperhatikan wajah kiran.Dia juga meletakan tangannya di kening kiran namun suhu tubuhnya tak panas.Yani mengerutkan keningnya menatap kiran dengan curiga merasa ada yang di sembunyikan darinya.

Kiran menjadi gelagapan tak tahu harus menjawab apa.Kiranpun mencoba tersenyum tipis kemudian mencubit pipi yani dengan pelan agar yani tak nencurigainya.

"Aku ga pa pa ko yan.Aku tadi habis jalan-jalan di pasar.karna aku merasa takut sendirian di depan gudang yang sangat menakutkan menurutku.Mungkin karna cuacanya sangat panas aku sedikit dehidrasi."Kiran berbohong.Dia tak mau membuat yani dan keluarganya cemas akan dirinya.

Yani manggut-manggut percaya saja dengan omongan kiran sambil tersenyum.

"Oh iya,,,,gimana keadaan teman kamu,si Rey Reyhan itu,,? dia ga pa pa kan..?" tanya kiran berpura-pura agar yani lebih percaya.

"Ka Rey udah pulang ke rumahnya lebih dulu sebelum kita sampai.Aku belum tahu ke adaannya seperti apa."Jawab yani dan menarik napas panjang.

Kiran hanya diam.Jika sampai yani pergi menengok Reyhan,bisa-bisa yani akan semakin curiga.

"Ya sudah,,,,kamu istirahat aja dulu.Belanjaan tadi udah aku rapikan semuanya.Aku mau pergi ke rumah teman aku dulu.Ada yang mau aku ambil."Kata yani yang di anggukan kepalah oleh kiran.

Setelah itu Yani pergi ke rumah temannya. sedangkan kiran masuk kedalam kamar.Kepalanya masih terasa sakit dan tubuhnya terasa lemah.

"Semoga Yani tak pergi ke rumah Reyhan dulu.Kalau yani sampai ke sana dan melihat Reyhan baik-baik saja sudah pasti yani akan tahu kalau itu hanya jebakan untuk diriku."Kiran uring-uringan di dalam kamar.Tapi karna tubuhnya terlalu lelah dia memutuskan untuk tidur.

*****

Reyhan masuk ke dalam rumah dan segera mengunci dirinya di dalam kamar.Sebelumnya dia terlebi dahulu mengantarkan farit temannya pulang.

Reyhan menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur king size miliknya.Kedua tangannya memegang kepala sambil meremas rambutnya.

"Mengapa aku tak bisah melupakan wajahnya..?tidak tidak tidak....Aku tak bisa seperti ini."Gumam Reyhan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.Dia kemudian menutup wajahnya dengan bantal.

"Sialan,,,,,Gadis cerewet itu sudah buat hidupku tidak tenang seperti ini."Reyhan melempar bantal yang menutup wajahnya tadi begitu saja.

Sementara bu Rina sedari tadi terus mengetuk pintu kamar Reyhan dan memanggilnya namun tak ada jawaban.Bu Rina malah mendengar suara teriakan Reyhan.

"Rey,,,,Reyhan....Kamu kenapa nak..?" panggil bu Rina sambil mengetuk pintu kamar Reyhan."Ada apa dengan anak itu..?

"Reyhan,,,,,"Teriak bu Rina.

"Iya bun,,,,ada apa,,,?"Jawab Reyhan akhirnya yang baru tersadar.

"Kamu ga pa pa kan,,,?"

"Iya Bunda,,,,Aku hanya sedang main game saja."Jawab Reyhan kembali membanting tubuhnya ke tempat tidur.

Bu Rina geleng-geleng kepala.Di kiranya kenapa ternyata hanya sedang main game.Bu Rina pun kembali lagi untuk duduk di ruang keluarga sambil menyaksikan acara tv.

Reyhan kemudian tertidur dengan posisi tengkurap.Dia tertidur sampai tak sadar hari sudah gelap.Bahkan dia tak mendengar bundanya beberapa kali mengetuk pintu.

Reyhan baru terbangun saat sudah mau jam 7 malam.Dia membuka matanya dan melihat jam di ponselnya.

Dengan malas Reyhan turun dari tempat tidur dan melangkah gontai masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

Sekitar 15 menit Reyhan keluar dari kamar mandi dengan masih mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya.Otot perutnya yang terlihat kotak-kotak terlihat begitu menggoda.Di tambah dengan rambutnya yang basah membuat aurah ketampanannya semakin bertambah.

Reyhan hendak berjalan mau mengambil pakaiannya di dalam lemari namun langkahnya terhenti saat mendengar dering di ponselnya yang menandakan ada panggilan masuk.

Melihat nama yang tertera di ponselnya Reyhan segera mengangkatnya.

"Iya Rit kenapa,,,,?"Jawab Reyhan sambil tangan sebelahnya di pinggang.

📞"Kamu di mana,,,,? jadi kan ke tempat acara..?"Tanya orang di sebrang sana yang adalah Farit teman Reyhan.

"Hhhhmmm,,,,aku lagi siap-siap."

📞"Oke bro,,,,aku tunggu Kamu di tempat acara."

"Iya,,,,"Reyhan kemudian mematikan panggilan telfonnya kemudian melempar ponselnya begitu saja di atas tempat tidur.

Reyhanpun segera mengambil pakaiannya dan bersiap.Dia akan pergi ke tempat acara di kampung sebelah yang sedang mengadakan pesta tahunan.

Biasanya setiap tahun mereka akan mengadakan pesta tahunan untuk mengucap sukur.Pesta itu di adakan besar-besaran sampai mengundang seorang artis untuk menghibur.Ada acara jaipong,wayang kulit,kuda kepang dan ada juga acara drama yang di namakan panggung sandiwara.

Reyhan sudah selesai bersiap.Dia hanya mengenakan celana panjang hitam berbahan jeans di padukan dengan kaos hitam dan di luarnya mengenakan kemeja berwarna putih polos tanpa di kancing.Begitu sempurna di tambah dengan sepatu sniker yang dia kenakan.

Reyhan segera mengambil kunci motornya dan keluar dari kamar.

"Bunda,,,,Aku pergi dulu."kata Reyhan menghampiri bu Rina yang sedang menyiapkan makanan.

"Mau ke mana kamu,,?" tanya bu Rina sambil tetap menyiapkan makanan menaruh di atas meja.

"Ke kampung sebelah bersama Farit."

"Tapi Rey,,,,

"Udah,,,,Aku pergi dulu bun."Kata Reyhan memotong perkataan bundanya kemudian mencium pipi bundanya dan setelahnya segera pergi tanpa mendengar apa yang mau di katakan bundanya.

Bu Rina hanya geleng-geleng kepala."Dasar anak muda sekarang."

Bu Rina menutup makanan yang sudah di siapkan di atas meja dengan tudung saji agar putranya pulang tinggal mengambil di meja.Biasanya Reyhan pulang ke rumah di atas jam 12 malam sehingga biasanya bu Rina sudah tertidur.Reyhanpun membawah kunci rumah cadangan biar tak membangunkan bundanya untuk membukakan pintu.

😊😊😊😊😊

Pikiran lagi puyengtapi tetap usahakan up.

Maaf ya kalau kurang bagus.😉😉

Next chapter