Kiran dan Yani sudah bersiap untuk pergi ke tempat acara.Kiran hanya mengenakan baju kaos biru langit dengan switernya serta memakai celana panjang levis warna abu-abu di padukan dengan sepatu teplek.Sementara yani memakai kaos lengan panjang dengan rok berbahan kain yang panjangnya hingga kemata kaki.
"Bu pak,,,,aku dan kiran pergi dulu ya,,,"? ucap yani yang baru keluar dari kamar bersam Kiran.
"Iya,,,,jangan terlalu malem pulangnya ya."Kata ibunya yani yang sedang duduk di ruang tamu bersama pak wahyu.
"iya bu,,,,"jawab yani sementara kiran hanya diam sambil tersenyum.
"Jagain neng kirannya yo ndo.Awas kamu kalau sampai ninggalin neng kiran di tempat acara ."Kata pak wahyu dengan jari telunjuknya ke atas memberikan nasehat.
Yani cengengesan sambil garuk-garuk kepala mendengar perkataan bapaknya.Ya biasanya yani kalau sudah berada di tempat pesta bawaannya cari makan dan minum melulu sehingga biasanya dia meninggalkan temannya sendirian.
Ibu dan bapaknya yani hanya geleng-geleng kepala sementara kiran hanya tertawa pelan saja.
Yani dan kiran akhirnya meninggalkan rumah dengan mengendarai motor metik yani.
Tak berapa lama mereka berdua telah sampai.Yani pun segera memarkirkan motornya di tempat parkir yang telah tersedia.
Tempat itu sudah sangat ramai.Acaranya di adakan di sebuah lapangan bola yang begitu sangat luas.Terdapat begitu banyak penjual yang sedang berjualan di pinggir lapangan.Bahkan terdapat juga berbagai hiburan untuk anak-anak yang di sediakan tempat itu.
Yani segera mengajak kiran untuk lebih dekat di depan panggung.
"Kita ke sana ya,,,Acara dramanya kayanya baru mau mulai.Aku sangat suka dengan drama."Kata yani dengan penuh semangat.
"Kamu pergi saja ya,,,aku males.Aku ga terlalu suka dengan drama.Aku tungguin kamu di sini aja ya."kata Kiran.Dia memang tak terlalu suka dengan berbagai acara drama apapun itu.Hidupnya saja sudah begitu banyak drama dari senang sampai sedih.
Yani sedikit cemberut tapi dia tak ingin memaksa kiran.Untuk datang ke tempat ini saja dia harus membujuk kiran.
"Iya deh,,,,aku kesana dulu.Tapi kamu jangan kemana-mana lagi ya seperti waktu di gudang.Kamu tungguin aku..!!" kata yani.
Kiran hanya mengangguk sambil tersenyum.Setelahnya yanipun pergi meninggalkan kiran.
Kiran duduk di bangku panjang yang di sediakan di pinggir lapangan.Dia kemudian melihat ponselnya.Begitu banyak panggilan dan chat dari Aris.Bahkan ada juga panggilan dari Varun dan Zia.Kiran memang sengaja memasang mode senyap di ponselnya.Dia hanya sesekali saja mengabari mami mertuanya kalau dia baik-baik saja.
Sudah hampir setenga jam kiran duduk dan dia sudah merasa bosan.Apalagi sudah beberapa kali dia di gombal oleh beberapa pria yang melihatnya hanya duduk sendiri dan tak menggubris sama sekali.
"Yani di mana ya,,,? aku sangat bosan."Gumam kiran yang sudah berdiri dari duduknya.Dia tak dapat melihat keberadaan yani karna terhalang dengan keruman orang-orang yang begitu banyak di tempat itu.
Kiran menarik napas pelan sambil memainkan bibirnya dengan lucu.
"Aku jalan-jalan aja dulu melihat-lihat dari pada bosan."kata kiran pada dirinya sendiri.
Kiran berjalan melangkah sambil memasukan ke dua tangannya kedalam kantong switernya menyusuri pinggir lapangan.
walaupun dia sedang berada dalam keramaian.Namun hati dan jiwanya selalu terasa sepi sejak kepergian Arjun.Ingatannya tak pernah sekalipun untuk melupakan Arjun.Bahkan dia masi selalu berharap agar Arjun kembali lagi padanya dengan selamat
Kiran terus melangkahkan kakinya sambil melamun hingga dia tak sadar menyenggol seseorang dengan sebelah bahunya.
"Maaf,,,"Ucap kiran tanpa sedikitpun melihat pada orang yang baru saja di senggolnya itu.Kiran malah terus berjalan dengan tangannya yang tak pernah dia keluarkan dari kantong switernya.
Sedangkan orang yang baru saja di senggol kiran melihat pada kiran yang terus saja berjalan.Keningnya berkerut memandangi punggung kiran yang semakin menjauh.
"Gadis yang aneh,,,,,berjalan sambil melamun."Kata orang itu yang adalah seorang pria sambil menggelengkan kepalanya kemudian segera pergi dari tempat itu.
Deegg,,,,
Jantung kiran tiba-tiba berdetak entah mengapa.Dia segera menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah seseorang yang baru saja di tabraknya.Namun tak melihat orang itu.
"Mengapa hatiku jadi gelisah,,,? Aku merasa seperti ada seseorang yang sangat dekat denganku berada di tempat ini.Jantung ini,,,,,,,,Seperti merasakan hal yang sama saat pertama kali aku bertemu dengan..."perkataan kiran terhenti,matanya memandang mencari orang yang tadi di tabraknya.
Kiran segera berlari,mancari-cari di antara keruman orang.Dia sangat berharap bahwa yang di rasakannya saat ini tak salah,dia berharap orang itu benar adalah orang yang begitu dia rindukan,dia berharap dapat melihatnya lagi saat ini.
"MAS ARJUN,,,,,,,"langkahnya langsung terhenti,tubuhnya gemetar.Bahkan matanya sudah berkaca-kaca dan tak bisa di tahannya air mata itu segera keluar membasahi pipinya sambil memandangi seorang pria yang berada tak jauh di hadapannya.Kiran tak bisa lagi bersuara bahkan tubuhnya seakan tak bisa untuk di gerakan.Dirinya antara percaya dan tidak bahwa itu bukanlah mimpi.
πππππ