webnovel

Chapter 38 - Mahora Festival part 1

Nekane Springfield merasa senang ketika ia bangun di pagi hari, karena hari ini surat dari Negi, adik sepupunya. Makanya ia bangun pagi-pagi sekali dan pergi keluar rumahnya untuk mengecek kotak surat kalau-kalau surat dari Negi sudah tiba lebih cepat.

"Fufufufu," Kata Nekane. "Surat dari Negi-kun benar-benar sudah sampai!"

Ketika Nekane membuka kotak surat miliknya, sesuai yang ia inginkan surat dari Negi sudah tiba dan Nekane sudah tidak sabar untuk membaca isi dari surat itu.

Ketika Nekane membuka surat itu proyeksi Negi muncul dan Negi mulai berbicara.

"Nekane-Onee-chan apa kabar?Sudah beberapa bulan aku tinggal di Jepang dan aku masih belum bisa menjalankan tugasku dengan baik sebagai guru, tapi semua muridku dan guru yang lain selalu membantu dan mendukungku makanya aku semakin baik dalam melakukan pekerjaanku!"

"Wah, syukurlah Negi baik-baik saja!" Kata Nekane yang merasa senang mendengar keadaan Negi yang ada dalam keadaan aman.

"Aku saat ini tinggal di Kediaman Emiya, keluarga Emiya berbaik hati mau menampungku di rumah mereka."

"Emiya?" Kata Nekane. "Bukankah itu nama keluarganya Mikoto-san, partnernya paman Nagi, sewaktu paman Nagi bekerja di AAA?Keluarganya Mikoto-san benar-benar baik mau menampung Negi."

"Aku akan pulang ke Wales di liburan musim panas nanti, aku benar-benar tidak sabar untuk bertemu kembali dengan Onee-chan!"

"Aiih Negi," Kata Nekane dengan wajah memerah."Aku benar-benar tidak menyangka kalau Negi merindukanku seperti itu!"

"Tolong sampaikan salam sayangku pada Anya, aku benar-benar merindukannya!Karena dia adalah orang yang paling penting bagiku di dunia ini. Aku berharap diliburan musim panas ini, aku bisa mengungkapkan perasaanku padanya. Aku juga punya teman baru dan sosok kakak laki-laki yang selalu siap membantuku!Sampai jumpa lagi Onee-chan aku akan bercerita lebih banyak di suratku berikutnya!"

Proyeksi dari Negi berhenti dan surat yang dipegang oleh Nekane benar-benar menjadi rusak dan hampir robek karena dipegang begitu keras olehnya.

"Aaaaaaanya!" Kata Nekane sambil menggertakan giginya. "Berani sekali dia merebut hati dari 'Negiku!' kalau dia pulang dari London nanti aku akan 'berbicara baik-baik' dengan Anya!"

Nekane Springfield seorang gadis berusia 20-an, adalah seorang kakak perempuan yang amat menyukai adik lelakinya yaitu Negi. Dengan kata lain Nekane adalah seorang Brocon sejati!Dan dia sudah bertekad dalam hatinya untuk tidak membiarkan seorang gadis pun untuk mendekati Negi adik lelaki kesayangannya. Karena bagi Nekane, hanya dirinya yang pantas untuk Negi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Shirou, Negi dan Rin, Sakura, Luvia, Saber disertai Asuna dan Konoka juga Setsuna berjalan dengan santai menuju sekolah. Karena mereka semua berangkat lebih awal. Tapi walaupun mereka berangkat lebih awal tetap saja jalan utama menuju Mahora Gakuen dipenuhi oleh banyak sekali murid yang menuju sekolah.

"Shirou-Nii-chan!Negi!" Kata Kotaro memanggil Shirou dan Negi dari arah depan.

"Oh, Kotaro," Kata Negi. "Kenapa kamu memakai seragam itu?"

"Aku kan sudah pindah sekolah kesini!" Kata Kotaro.

"Eeeeh!" Kata Negi. "Kok, aku tidak tahu?"

"Kemarin Kepala Sekolah sudah mengabari kita melalui e-mail," Kata Shirou. "Apa kamu sama sekali tidak membaca e-mail di handphonemu?"

"Ah," Kata Negi dengan wajah memerah karena malu. "Aku lupa!"

"Jadi Kotaro, saat ini kamu tinggal dimana?" Tanya Shirou.

"Semalam aku tidur di apartemennya Ayaka-Nee-san!" Jawab Kotaro. "Dan siang ini aku berniat mencari tempat tinggal sendiri!"

"Tinggal sendiri!" Kata Negi. "Kamu benar-benar mandiri, ya!"

"Ara ara ara," Kata Chizuru. "Tidak boleh!Kotaro-chan hanya boleh tinggal bersama denganku."

Chizuru Naba mendadak muncul dari belakang Kotaro bersama dengan Natsumi dan Chizuru langsung mencengkeram kepala Kotaro dengan amat keras membuat Kotaro merasa kesakitan.

"Chi-Chizu-Nee!" Kata Kotaro. "Jangan pegang kepalaku sekeras itu!"

"Shirou-kun dan Negi-Sensei kenal dengan Kotaro-chan, ya?" Tanya Chizuru.

"Ya, begitulah." Kata Shirou dan Negi.

"Kotaro-chan adalah seorang yatim piatu, aku benar-benar prihatin padanya!" Kata Chizuru sambil menempelkan wajah Kotaro ke dadanya.

"Chizu-Nee hentikan!" Kata Kotaro dengan darah yang menetes di hidung. "Shirou-Nii-san dan Negi sedang melihat kita aku jadi malu tahu!"

Chizuru tidak mempedulikan kata-kata Kotaro dan malah berkata.

"Karena itu Kotaro-chan akan kurawat, sampai ia besar nanti!"

"Chizu-Nee sudah, dong!" Kata Kotaro.

"Sifat keibuan Naba memang agak berlebihan," Kata Rin. "Sesuai dengan cita-citanya yang ingin menjadi seorang guru TK."

"Naba menganggap Kotaro sebagai seorang anak TK rupanya," Kata Asuna.

"Sedari kecil Naba memang seperti itu," Kata Saber. "Seseorang yang amat suka dengan anak-anak."

"Kamu sudah kenal Naba dari kecil Saber?" Tanya Shirou.

"Aku kan Putri sulung dari keluarga Yukihiro," Jawab Saber. "Keluarga Naba adalah klan besar yang memiliki kekayaan setara dengan keluarga Yukihirp ditambah keluarga kami kenal dekat jadi wajar kalau aku kenal dekat dengannya."

"Kalian semua kalau terus mengobrol begitu kita semua bisa terlambat masuk ke kelas,lho!" Kata Rin.

"Ah, benar juga!" Kata Shirou.

"Kita bisa terlambat!" Kata Negi yang terlihat panik.

Mereka semua akhirnya terpaksa harus berlari ke sekolah karena mereka benar-benar terlambat akibat terlalu lama mengobrol.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mana Tatsumiya atau Arcana Mana adalah manusia setengah siluman yang menghabiskan seluruh hidupnya menjadi sniper dan mercenary di medan perang. Kemampuan penglihatan dan reflek luar biasa yang dimilikinya membuatnya menjadi sniper yang amat ditakuti oleh kawan maupun lawan. Dan ketika ia melakukan pekerjaannya sebagai seorang sniper, Mana berubah menjadi seseorang yang berdarah dingin dan hampir tidak mempedulikan apapun sesuatu yang dirinya sebut sebagai tindakan profesional dalam pekerjaannya.

Yang membuat Mana tetap waras dan ceria selama ia berada di medan perang adalah Magister Magi yang menjadi partner pactionya. Sayangnya partnernya tewas di medan perang akibat menyelamatkan Mana dari serangan musuh. Mana dengan rasa marah dan kesal yang luar biasa menembak musuh yang membunuh partner pactionya. Mana berhasil membalaskan dendamnya tapi Mana sama sekali tidak merasa senang walaupun ia sudah mengalahkan musuhnya.

Akhirnya Mana memutuskan untuk berhenti bertarung di medan perang dan memilih untuk hidup secara normal sesuai dengan pesan terakhir dari partnernya. Walaupun Mana sesekali masih mengambil misi menjadi bodyguard atau membasmi siluman untuk membiayai hidupnya.

Di Mahora ia melewati kehidupan yang damai. Kerinduannya sedikit terobati karena ketua klub triatlhon yang ia ikuti benar-benar mirip dengan partner pactionya. Tapi bagi Mana ketua klub triatlhon pada akhirnya hanyalah sebuah bayangan semu dan tidak benar-benar memuaskan hatinya.

Tapi semuanya berubah ketika ia sedang melakukan Study Tour ke Kyoto. Di saat Mana dimintai tolong oleh salah satu temannya. Di sebuah kuil besar yang ada di salah satu gunung besar di Kyoto, Mana melakukan misi pembasmian siluman. Sama seperti yang ia biasa lakukan di Mahora bersama dengan partner dalam membasmi siluman Setsuna. Ketika Mana hampir selesai melakukan pekerjaaannya ia melihat sesuatu yang menakjubkan di depan matanya.

Mana melihat seorang pria berambut putih yang berkulit coklat dan bertubuh lebih tinggi darinya. Sedang bertarung dengan amat sengit melawan seorang pemuda berambut putih dan bertampang dingin.

Pemuda berambut putih yang dilawannya jelas memiliki kekuatan yang lebih besar dari pria itu. Tapi pria itu bisa dengan mudah mengimbangi pemuda berambut putih yang sedang dilawannya itu.

Archer itu adalah nama panggilan yang diucapkan oleh Rin Tohsaka teman sekelasnya, ketika Rin menyapa pria itu. Nama itu langsung tertanam di ingatan Mana yang paling berharga ketika ia mendengarnya untuk pertama kali.

Yang membuat jantung Mana berdebar-debar ketika ia melihat pertarungan antara Archer melawan pemuda berambut putih adalah cara bertarung Archer yang walaupun tampak seperti penuh celah, tapi cara itu bisa memancing kelengahan pada lawan. Mana benar-benar merasa kagum pada cara bertarung yang terlihat gegabah tapi amat efektif untuk mengahadapi lawan yang jauh lebih kuat. Sudah lama sekali ia tidak merasakan debaran yang ia rasakan saat ini di medan pertempuran.

Mana merasa ingin mengenal Archer lebih jauh, ia ingin tahu segala sesuatu tentangnya. Ia ingin tahu siapa sebenarnya pria misterius dengan kemampuan bertarung luar biasa yang bernama Archer. Dan untuk hal itu Mana Tatsumiya akan melakukan apapun.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kelas 3-a benar-benar dalam keadaan yang kacau pagi itu, sewaktu Negi dan Shirou masuk ke kelas bersama-sama. Ruang kelas berubah jadi seperti bar yang menawarkan minuman dan berbagai macam service termasuk service yang mesum. Ayaka menjelaskan kalau untuk festival nanti kelas 3-a akan membuka maid cafe. Tapi karena Ayaka bisa dibilang adalah seorang gadis yang polos dan bodoh dalam hal-hal yang agak tabu ia sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sudah ditipu dan yang dibuka pleh kelas 3-a adalah kafe mesum.

Shirou, Negi dan para gadis yang bersama dengan mereka bermaksud langsung keluar dari kelas begitu melihat pemandangan aneh di depan mereka. Tapi teman sekelas mereka bergerak satu langkah lebih cepat. Para gadis yang bersama dengan Shirou yaitu Rin, Sakura, Saber, Luvia, Asuna dan Konoka dipaksa mengenakan kostum pelayan yang berbeda-beda. Dan semua kostum itu jelas terlihat memalukan dan amat terbuka. Shirou dan Negi dipaksa duduk di sofa yang entah berasal darimana. Mereka berdua disajikan minuman dan diberikan berbagai service mesum setelah itu Negi dan Shirou dipaksa membayar minuman dan service mesum dengan harga yang amat mahal.

Bahkan Rin, Luvia, Saber, Sakura, Asuna dan Konoka dipaksa melakukan pose mesum untuk menggoda Shirou dan Negi. Semuanya berakhir ketika Taiga datang untuk mengambil bekalnya yang ada pada Shirou, saat Taiga masuk ke kelas 3-a dan melihat kalau seluruh kelas sudah berubah menjado bar mesum Taiga mengamuk sejadi-jadinya dan menghukum hampir seluruh murid di kelas 3-a terutama Haruna Saotome dan Yuna Akashi yang menjadi biang keladi dari semua kekacauan di kelas pagi itu. Keduanya dihukum harus mengerjakan essay mengenai sejarah Jepang sebanyak seribu halaman yang harus dikumpulkan sebelum festival Mahora dimulai.

Haruna dan Yuna menangis sejadi-jadinya, karena hukuman yang diberikan oleh Taiga teramat berat. Tapi keduanya sama sekali tidak bisa berbuat apapun untuk mencegah hukuman itu karena rasa takut mereka terhadap Taiga jauh lebih besar, dari ketakutan mereka dalam menjalani hukuman.

Author Note: Tidak banyak dialog di pertengahan chapter ini untuk sedikit mempercepat cerita, tapi di chapter selanjutnya dialog akan kembali normal. Chapter selanjutnya hari Sabtu.

Next chapter