webnovel

Chapter 39 - Mahora Festival 2

Asuna Kagurazaka amat menyukai guru kesenian yang juga adalah mantan wali kelasnya Takahata T Takamichi. Asuna memiliki mimpi kalau suatu saat ia akan menikah dengan Takamichi dan memiliki keluarga yang bahagia bersama dengannya. Maka di saat Asuna tertidur setiap malamnya, ia berusaha untuk memimpikan pernikahannya bersama dengan Takamichi. Tapi semuanya berubah semenjak Emiya Shirou muncul dalam hidupnya. Setiap malam Asuna malam bermimpi tentang Shirou dan bukannya Takamichi. Terkadang Asuna bermimpi melakukan kencan dengan Shirou, atau terkadang Asuna bermimpi buruk melihat Shirou menikah dengan orang lain yang membuat Asuna terbangun dari tidurnya.

Asuna benar-benar merasa kebingungan, kenapa ia tidak bisa lagi bermimpi tentang Takamichi. Dan malah terus - menerus bermimpi tentang Shirou, Asuna benar-benar bingung apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

Terkadang ketika ia melihat keakraban antara Rin dengan Shirou. Hatinya benar-benar terasa sakit dan kepalanya benar-benar terasa panas, Asuna merasa ingin sekali mencekik Rin atau melakukan hal yang jauh lebih buruk lagi pada Rin ketika ia melihat keakraban Shirou dengan Rin. Tapi hati kecilnya melarang dirinya untuk melakukan hal bodoh semacam itu. Apalagi Rin tidak pernah melakukan hal buruk padanya, jadi kalau ia berusaha melakukan kekerasan pada Rin hanya karena ia merasakan sakit di hatinya karena melihat keakraban antara Shirou dan Rin, itu adalah suatu hal yang tidak masuk akal untuk dirinya. Karenanya Asuna hanya bisa menerima, kalau Rin adalah gadis yang paling dicintai Shirou.

Lagipula setidaknya ia bisa menjadi bagian dari hidup Shirou dengan menjadi partner pactionya. Baginya itu saja sudah membuat dirinya amat senang, dan hal yang paling membuatnya bahagia adalah ketika ia mendapatkan sepasang pengikat rambut berbentuk salib dari Shirou untuk hadiah ulang tahunnya. Walaupun ia tidak pernah memakai ikat rambut itu karena Asuna merasa sayang kalau ia memakainya begitu saja. Tapi Asuna sudah menetapkan hatinya kalau ia akan memakai ikat rambut pemberian Shirou di saat yang tepat.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Aku melarang kalian membuat kafe mesum lagi!" Teriak Taiga. "Kalian baru kelas 3 SMP tapi sudah berani membuat sesuatu yang tidak-tidak!Karena itu kalian harus aku putuskan, kelas 3-a akan membuat rumah hantu untuk Festival Mahora tahun ini!"

"Eeeeeeeh!" Teriak para murid kelas 3-a.

"Fujimura-sensei," Kata Kazumi. "Itu tidak adil!"

"Benar!" Kata Sakurako. "Kenapa harus sensei yang harus menentukan apa yang mau kami lakukan untuk Festival Mahora!"

"Itu karena tindakan 2 teman kalian yang merasa kalau kemesuman bisa menghasilkan banyak uang untuk festival!" Teriak Taiga.

"Kami menyesal." Kata Haruna dan Yuna.

(Heh, siapa yang mau menyesal!Di rumah hantu nanti aku akan menyelipkan hal mesum secara diam-diam!)Kata Haruna di dalam hatinya.

(Fujimura-sensei kan idiot dia pasti tidak akan sadar, kalau kami menyiapkan sesuatu yang agak mesum sebagai service untuk tamu laki-laki!uang yang bisa didapatkan dari service itu pasti amat banyak!) Kata Yuna dalam hatinya.

"Kalian berdua!" Kata Taiga. "Aku tahu kalian berdua pasti masih mau melakukan hal mesum di rumah hantu nanti!Kalau kalian berdua berani memberikan service mesum di rumah hantu nanti hukuman kalian berdua akan kutambah menjadi 10 kali lipat!"

"Fu-Fujimura-sensei bilang apa!" Kata Haruna. "Tidak mungkin kami akan berbuat begitu!"

"Ha-Haruna benar Fujimura-sensei!" Kata Yuna. " Tidak mungkin kami mau melakukan service mesum di dalam rumah hantu yang nanti akan diadakan oleh kelas ini itu, terlalu memalukan!"

(Sial!Fujimura-sensei ternyata tidak sebodoh itu!)Kata Yuna dan Haruna di dalam hati mereka.

"Bagus!" Kata Taiga. "Ingatlah!Aku selalu mengawasi kalian berdua!"

"Kali ini Yuna dan Haruna kena batunya." Kata Rin.

"Kemarin mereka berdua memang terlalu berlebihan," Kata Shirou. "Dan rupanya keduanya bukanlah tipe yang cepat kapok untuk melakukan hal-hal yang bodoh."

"Yah, kafe mesum yang kelas kita coba buat kemarin memang berlebihan," Kata Rin. "Kuharap tidak ada hal aneh lagi yang terjadi ketika kelas kita membuat rumah hantu nanti."

"Semoga saja Rin," Kata Shirou. "Semoga saja."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kelas 3-a sesudah jam pelajaran selesai.

"Aku ada latihan basket untuk kompetisi nanti!" Kata Yuna. "Kenapa aku harus membantu persiapan untuk rumah hantu, di saat ada latihan yang penting!"

"Diam kamu Yuna!" Teriak Ako. "Kamu tahu kan kita jadi harus membuat rumah hantu juga karena kesalahanmu!"

"Uuh, aku kan sudah minta maaf Ako," Kata Yuna. "Tidak usah semarah itu!"

"Hmmph!" Kata Ako. "Aku belum memaafkanmu tahu karen kamu memaksaku memakai pakaiam mesum itu!"

(Rupanya Ako masih dendam karena kemarin Yuna memaksanya memakai pakaian maid yang memalukan)Kata Akira Ookouchi dalam hatinya.

"Sudahlah Ako," Kata Akira. "Aku saja yang dipaksa memakai bunny suit sudah memaafkan Yuna, kok."

"Akira kamu mengatakan sudah memaafkan Yuna," Kata Makie. "Tapi nada bicaramu dan tampangmu itu berkata lain."

"Ah, masa sih?" Kata Akira dengan wajah yang tersenyum dingin. "Aku tidak seperti itu kok."

"Akira menakutkan!" Kata Ako.

"Aku minta maaf Akira!" Kata Yuna sambil menundukkan kepalanya pada Akira. "Aku sungguh minta maaf!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Eh, apa kalian sudah melihat berita yang ada di Mahora sport!" Kata Misora. "Katanya ada yang berhasil mendapatkan pasangan karena menyatakan cintanya di bawah World Tree!"

"Apa legenda itu benar-benar nyata?" Tanya Yuna.

"Kesannya meragukan," Kata Makie. "Soalnya legenda tentang World Tree benar-benar simpang siur."

"Ah, tapi," Kata Misora. "Seniorku yang berada di SMA, berhasil menyatakan cintanya pada lelaki yang ia sukai dua tahun lalu, dan mereka masih jadi pasangan sampai sekarang."

Mendengar kata-kata Misora. Nodoka, Ayaka dan Chachamaru entah kenapa terlihat seperti mendapatkan suatu ide di kepala mereka.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Setsu-chan sekarang kamu sedang menyukai siapa?" Tanya Konoka.

"Eh," Kata Setsuna yang wajahnya langsung memerah karena perkataan Konoka. "Mu-mungkin Shi-Shirou-sama."

"Be-begitu ya," Kata Konoka. "Rupanya Setsu-chan juga menyukai Shirou-kun, ka-kalau begitu bagus."

"Ka-Kalau Asuna bagaimana?" Tanya Setsuna.

"A-aku, ya," Kata Asuna.

Pertanyaan Setsuna membuat Asuna merasa panik ia tidak tahu harus menjawab apa, dan tidak berani menjawab sama sekali karena yang terbayang di kepala Asuna ketika Setsuna bertanya padanya adalah Shirou dan bukan Takamichi. Dan hal itu benar-benar membuat Asuna kebingungan.

"Asuna payah," Kata Konoka. "Tahun lalu ia berniat menyatakan cintanya pada Takahata-sensei, tapi pada akhirnya Asuna terlalu gugup untuk mengatakan apapun."

"Eeeh, Asuna-san begitu?" Kata Setsuna.

"Konoka!" Kata Asuna. "Jangan buka rahasia begitu!"

"Tapi kamu selalu begitu setiap tahunnya!" Kata Konoka.

"Uuuh, walaupun itu benar tapi jangan dibicarakan blak-blakan begitu dong," Kata Asuna.

"Ahahahahaha," Kata Konoka. "Maafkan aku Asuna."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sayo Aisaka selalu merasakan kesepian, tidak ada yang mau berbicara dengannya ataupun berteman dengannya. Itu semua karena Sayo Aisaka nomor absen 1 di kelas 3-a adalah hantu.

Sayo meninggal lebih dari 60 tahun yang lalu, dan ia sendiri tidak tahu apa yang menjadi penyebab dirinya meninggal. Karena aura negatif yang ada pada dirinya sebagai hantu hampir tidak ada sama sekali. Maka tak satu pun ahli roh ataupun penyihir yang ada di Mahora yang bisa merasakan keberadaannya. Sampai sekitar 16 tahun yang lalu ketika Evangeline tersegel di Mahora entah kenapa Evangeline bisa merasakan keberadaan dirinya bahkan melihat dirinya. Makanya terkadang Sayo mengobrol dengan Evangeline untuk menghilangkan sedikit rasa sepi yang ada pada dirinya.

Setelah itu tidak ada lagi orang yang bisa merasakan keberadaannya selain Evangeline. Sampai Shirou Emiya muncul di kelas 3-a, Sayo benar-benar merasa terkejut kenapa bisa ada murid lelaki di sekolah khusus umtuk wanita. Ketika Shirou melihat ke arah Sayo untuk sesaat dan memandang ke arahnya sebentar, Sayo sekali lagi merasa kaget karena ada seseorang yang bisa melihatnya. Ditambah yang bisa melihatnya adalah seorang lelaki, ini adalah hal yang benar-benar baru untuknya.

Shirou tidak memandang lagi ke arahnya setelah itu, sampai Sayo menyangka kalau Shirou yang melihat ke arahnya di hari pertama Shirou masuk ke kelas hanyalah kebetulan belaka dan Shirou tidak benar-benar memandang ke arahnya melainkan ke arah Kazumi yang duduk di tepat di sebelahnya. Sampai sepulang sekolah setelah Taiga memutuskan agar kelas 3-a membuat rumah hantu. Shirou ditemani oleh Rin dan Kazumi berjalan ke arahnya.

"Kamu Sayo Aisaka bukan?" Tanya Rin yang entah kenapa memakai kacamata ketika akan berbicara dengannya.

"I-Iya," Kata Sayo. "Apa ada yang bisa kubantu?"

"Aku sebenarnya sudah agak curiga ketika pertama kali masuk ke kelas ini dan melihat ada bangku kosong di sebelah Kazumi," Kata Rin. "Dan anehnya pihak sekolah melarang siapapun, untuk duduk di kursi itu, ternyata keberadaanmu adalah alasannya!"

"Eeeeeeeh!" Kata Sayo. "Pihak sekolah tahu tentang keberadaanku!"

"Sebenarnya baru sekitar 16 tahun yang lalu pihak sekolah tahu tentang keberadaanmu," Kata Shirou. "Dan itu juga berkat Evangeline, yang entah kenapa bisa melihatmu. Walaupun aku juga bisa melihatmu dari hari pertama aku masuk ke kelas ini."

Sayo benar-benar merasa senang, dugaannya ternyata benar. Shirou benar-benar bisa melihat dirinya.

"Shi-Shirou-kun bisa melihatku?" Tanya Sayo.

"Tentu aku bisa," Jawab Shirou. "Kemampuan persepsi spiritualku jauh lebih tajam dari manusia biasa, jadi bukan hal yang aneh kalau aku bisa melihatmu."

"Kami membutuhkan bantuanmu Sayo," Kata Rin. "Untuk melakukan sesuatu."

"Kalian membutuhkan bantuanku untuk apa?" Tanya Sayo.

"Kamu tahu kalau kelas kami akan membuat rumah hantu bukan?" Tanya Shirou.

"Iya," Jawab Sayo. "Karena dari siang aku melihat kalian dan murid yang lain sibuk melakukan berbagai macam hal."

"Eva-chan dan Shirou memiliki ide gila," Kata Rin. "Karena kelas ini membuat rumah hantu mereka berdua berpikir bagaimana kalau memakai hantu sungguhan untuk menambah seram rumah hantu yang akan kami buat. Jadi kami kemari untuk memintamu menjadi salah satu hantu yang muncul di rumah hantu."

"Hei!" Kata Shirou. "Aku memiliki ide itu karena aku dan Evangeline merasa Sayo itu hantu yang kesepian!Makanya dengan meminta bantuannya aku pikir setidaknya ia akan merasa dibutuhkan dan bisa sedikit menghilangkan rasa sepi yang ada pada dirinya!"

"Memakai hantu sungguhan di atraksi rumah hantu," Kata Kazumi. "Itu memang benar-benar ide yang gila, Shirou-kun!Tapi aku senang karena kamu memiliki ide itu untuk menolong Sayo."

"Benarkah!" Kata Sayo. "60 tahun lebih aku menjadi hantu di sekolah ini, baru sekarang ada yang meminta bantuanku!"

"Tampaknya kamu benar-benar senang dimintai bantuan," Kata Kazumi. "Sebagai teman sebangkumu aku merasa senang untukmu Sayo."

"Terima kasih banyak Asakura-san, Rin-san dan terutama Shirou-kun!" Kata Sayo. "Aku benar-benar senang karena akhirnya ada orang lain yang mau berbicara denganku selain Evangeline, bahkan sampai meminta bantuanku!"

"Jadi," Kata Rin. "Apa kamu mau membantu kami Sayo?"

"Tentu saja," Jawab Sayo. "Aku akan sangat senang membantu!"

Author Note: Chapter selanjutnya hari senin.

Next chapter