"Apa! Mereka akan meninggalkan desa ini?" ucap Nefertari dengan terkejut.
Nefertari tidak menyangka, kedua orang itu akan segera meninggalkan desa. Dia tidak bisa membiarkan hal ini terjadi, bahkan dia belum sempat melakukan sesuatu kepada mereka untuk membalas dendam.
"Cepat sediakan persembahan-persembahan untuk mengantar kepergian mereka!" perintah Nefertari kepada beberapa pelayannya.
Sebuah senyum jahat tersungging di bibir mungilnya, sepertinya tidak ada cara lain, dia harus bertindak sekarang juga, jika tidak dia tidak akan bisa membalaskan dendam kesumatnya.
Terutama terhadap Indah, perempuan jelek itu berani menentang dirinya, bahkan merebut pria yang dia sukai, dia akan menanggung akibatnya dalam waktu dekat.
Jika Nefertari tidak dapat memiliki pria itu, maka tak akan ada satupun wanita yang bisa memilikinya.
Tanpa sadar, Nefertari telah mengklaim Rafael sebagai lelakinya. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa kedua orang itu telah menikah.
Baginya, Rafael adalah pria yang ditakdirkan untuknya seorang, dan Indah hanyalah sosok wanita iblis yang memotong jalur jodoh antara dirinya dan Rafael.
Saat mengetahui bahwa orang-orang yang di selamatkan oleh bawahannya adalah kenalan mereka berdua, Nefertari telah menyusun rencana jahat yang sempurna di kepalanya.
beberapa menit kemudian, berbagai jenis buah-buahan dan makanan terhidang di hadapannya.
Nefertari segera meraih satu keranjang buah, itu merupakan buah terbaik yang mereka miliki, rasanya sangat enak dan manis.
Nefertari lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, dia segera menyemoprotkan sesuatu di atas buah-buahan itu.
Nefertari lalu memanggil salah satu pelayannya, dia memberikan intruksi kepada pelayan itu, agar buah ini hanya di berikan pada Indah.
Pelayan itu lalu mengangguk dengan patuh, setelah memberikan arahan, Nefertari memerintahkan semua pelayan untuk mengikuti dirinya.
Sebentar lagi, pada saat Indah memakan buah itu, masa hidupnya hanya akan terhitung dalam beberapa hari lagi.
apa pun yang tidak bisa di dapatkan oleh Nefertari, gadis itu juga tidak akan bisa memilikinya.
Racun yang baru saja dia semprotkan, merupakan racun yang sangat mematikan, berasal dari campuran racun kalajengkin. Meskipun membutuhkan beberapa hari untuk mematikan mangsa, tapi karena sifatnya yang tidak berbau dan berasa, membuat siapapun yang memakannya tidak akan mengetahui bahwa itu adalah racun.
Buah yang terkontaminasi oleh racun, dibawah oleh pelayan yang berjalan di bagian paling belakang.
Saat di tengah jalan, pelayan tersebut tersandung oleh sesuatu dan menjatuhkan buah yang dia bawa ke dalam lumpur.
"Oh tidak!" pelayan itu bergetar karena takut, dia sungguh melakukan kesalahan yang sangat besar.
buah itu merupakan buah terbaik di desa, dan Nefertari telah memerintahkannya untuk memberikan buah itu kepada tamu asing wanita yang tinggal di desa mereka.
Keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya, jika Nefertari mengetahuinya maka tamatlah riwayatnya
Dalam situasi mencekam itu, sang pelayan memiliki ide, dia yang berjalan di bagian paling belakang, tidak menarik perhatian orang-orang yang berada di depannya saat terjatuh.
Jadi dia dengan segera bangkit dan berlari kecil ke gudang persediaan yang berada tidak jauh dari situ, dengan tergesa-gesa dia mencari buah yang sama namun tidak dapat menemukannya.
Meskipun buah itu sangat enak, namun sangat sulit untuk di dapatkan, buah itu hanya akan ada dalam dua tahun sekali dalam satu pohon.
Jadi tidak sembarang orang yang bisa mengkonsumsinya.
Saat si pelayan merasa pasrah, matanya melihat sebuah buah yang hampir menyerupai dengan buah yang dia jatuhkan.
Tanpa berfikir panjang, pelayan itu segera mengambil buah tersebut, lalu kembali ke barisannya lagi dengan tenang.
gadis asing itu tidak akan tau bahwa buahnya telah di tukar, karena buah itu sangat sulit untuk di temui, hanya warga desa yang dapat membedakaan buah tersebut, itupun jika mereka memperhatikannya secara seksama.
_______________________
Kepala suku telah memerintahkan warganya untuk membuat sebuah tandu, kelompok Rafael memutuskan untuk pergi setelah tandu itu selesai di buat.
Seorang gadis tiba-tiba muncul bersama dengan pelayan-pelayang yang berjalan di belakangnya, masing-masing dari pelayan itu membawa sesuatu di tangan mereka.
"Nefertari, apa yang kamu bawa ini?" tanya kepala suku.
"Aku dengar tamu terhormat desa kita akan kembali ke asalnya hari ini, maka dari itu sesuai dengan tradisi kita, aku membawa beberapa persembahan untuk setiap tamu!" jawab Nefertari dengan sikap anggun yang ditunjukkan untuk semua orang.
"Ah.. Kamu benar, aku hampir saja lupa! Nefertari kamu sungguh bijaksana dengan menyiapkan semua ini!" jawab kepala suku dengan ekspresi senang di wajahnya.
Dia sungguh melupakan tradisi mereka saat mengantar kepergian tamu terhormat mereka, mungkin karena usianya yang sudah tidak mudah lagi, membuat dirinya bisa lupa akan beberapa hal.
"Kalau begitu izinkan saya menyajikan persembahan ini!" pinta Nefertari. Tak seorangpun yang mampu melihat ekspresinya, dia sangat pandai dalam menyembunyikan ekspresi dan niat jahat yang dia miliki.