Setelah memastikan kondisi Aldy, kecemasan Rafael segera menghilang. Setelah mendapatkan pertolongan dan pengobatan, dia terlihat lebih baik dari sebelumnya.
"Tuan, anda selamat?" ucap Aldy dengan mata berkaca-kaca.
sebelumnya, dia merasa sangat terpukul saat melihat Rafael tak sadarkan diri dan terjatuh ke aliran sungai yang sangat deras.
Pada saat itu merupakan kali pertama baginya, merasakan rasa putus asa yang paling dalam, membuat kondisinya lambat laun menjadi semakin memburuk.
Namun setelah mendapati tuannya yang selamat dan terlihat baik-baik saja, dia merasa seolah jiwanya telah kembali ke tubuhnya lagi.
Di sisi lain, tanpa di duga kelompok pelacak yang dikirim oleh keluarga tuan besar, telah berhasil menemukan keberadan mereka.
"Bisakah kamu berjalan?" tanya Rafael dengan ekspresi datar kepada Aldy.
"Aku bisa!" Aldy segera bangkit dari tempat tidur, dengan susah payah dia menggunakan kakinya untuk berdiri, namun sebelum kakinya berdiri tegak, rasa sakit menghantam bagian kakinya yang terluka.
"Arg!" desah Aldy pelan, seketika wajahnya memucat. Meskipun dirinya mengetahui, bahwa luka pada kakinya masih belum bisa di gerakkan, namun dia tetap bersih keras untuk berjalan.
Aldy tidak ingin menjadi penghambat bagi tuannya untuk kembali, namun tanpa dia duga, dia bahkan tak mampu untuk menopang dirinya sendiri, jadi bagaimana cara agar dirinya dapat berjalan?
Melihat keadaan Aldy, alis Rafael berkedut.
"Istirahatlah! Kamu tidak perlu berjalan!" ucap Rafael, membuat Aldy dan yang lain bingung.
'jadi apakah kita akan meninggalkan pak Aldy disini? Jika dia tidak dapat berjalan, dirinya harus tinggal dan menunggu bala bantuan yang lain datang dan menjempunya?
"Segera siapkan tandu!" perintah Rafael tiba-tiba, membuat semua orang tersadar.
Jadi ke empat orang yang datang bersama Reyhan, akan mendapatkan beban berlebih saat mereka akan kembali!
"Siap Bos!" jawab mereka serentak, meskipun hati mereka terasa sakit. Bagaimana tidak, mereka bahkan belum beristirahat dari kemarin, dan sekarang pada saat mereka akan kembali, mereka harus membawa pak Aldy di atas tandu.
Asal tau saja, tubuh pak Aldy tidak hanya tinggi, tapi juga di penuhi dengan otot-otot yang besar dan kencang, bisakah mereka membawanya sampai di tujuan?
Selama pertemuan itu, semua orang memiliki ekspresi bahagia di wajah mereka. Akhirnya mereka akan bisa kembali. Meskipun masih ada perasaan kecut, namub itu tidak seberapa dengan berhasilnya menemukan keberadaan CEO mereka.
Namun berbeda dengan Indah, ekspresinya terlihat rumit, dengan pandangannya tertuju pada salah satu orang yang berdiri di hadapannya.
Deg... Deg... Deg...
Dunia seakan berhenti, dia tidak dapat mendengarkan suara apa pun dan hanya menatap ke satu arah.
'Itu dia!' Indah tidak mungkin salah mengenalinya, pria itu berada tepat di hadapannya.
Pria yang perna mengisi hatinya yang kosong, pria yang meskipun hanya sekali bertemu namun dapat meraih hatinya.
Dia benar-benar berada disini sekarang, mungkinkah dia akan mengenaliku? pikir Indah dalam hati. Indah bahkan tidak mengetahui siapa nama pria itu.
Reyhan yang sedang berbicara dengan orang di sampingnya, menyadari sebuah tatapan tertuju padanya.
Membuat dirinya secara tiba-tiba melirik ke arah depannya.
Deg.... Pada saat dia berbalik, entah mengapa jantungnya seakan terpukul, seorang gadis cantik yang berdiri di hadapannya, menatap ke arahnya dengan ekspresi yang tak dapat di baca.
Seolah gadis itu sedang mencari sesuatu atau menyelidiki sesuatu! tapi apa itu?
Ini.... Reyhan seolah melihat seseorang yang dia kenal, tapi itu tidak mungkin. Dia belum perna bertemu dengan gadis itu sebelumnya, gadis secantik itu tidak mungkin mudah untuk di lupakan. Tapi...
Tapi ada sesuatu di dirinya yang terasa tidak asing, seperti... mata itu, ya mata itu yang terlihat sangat cantik dan bersinar membuat Reyhan berpikir, dia perna melihat mata yang indah seperti itu, tapi dimana?
Setelah beberapa saat Indah tersadar, dia segera memalingkan wajahnya ke arah lain saat Reyhan balas menatapnya. Indah merasa sedikit gugup saat bertatapan langsung dengan pria itu, apakah dia masih memiliki perasaan itu di hatinya? Tapi Indah tidak yakin.
setelah sesi tatap menatap di antara mereka, aura hitam yang entah dari mana muncul secara mendadak.
Aura hitam segera memenuhi seluruh ruangan, di sertai dengan hawa dingin yang membekukan jiwa.
Sontak semua orang merasa menggigil seketika, tak terkecuali Indah yang berada di dekat Rafael, bahkan mungkin dia yang merasakan tekanan dan suhu dingin yang paling besar.