webnovel

Mengambil kembali cintanya

Author: Anajw0
Urban
Completed · 234.5K Views
  • 215 Chs
    Content
  • 4.9
    45 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Gibran sedang berusaha, mengejar dan mengambil kembali cinta yang dulu pernah dia lepas. Namun bagaimana dengan Faras yang rasanya sudah tidak dapat menerima ketika mengingat perselingkuhan dan cara Gibran memutuskan pertunangan di depan banyak orang. Faras menghindar maka Gibran akan mengejar seribu langkah mendekat. Faras berpaling maka Gibran akan mengambil semua perhatian. "Jika orang lain memberikan kesempatan pada peselingkuh, maka aku tidak." "Aku akan tetap pada jalan mengejarmu walau kamu menolakku. Aku menggantikan usahamu yang dulu ku sia-siakan, jadi selamat menerima segala limpahan perhatian dan cinta yang ku punya seluruhnya." Faras memucat dan ingin memukul kepala mantan tidak tau diri dihadapannya segera.

Tags
3 tags
Chapter 10.0 If you leave: Faras

__BEGIN•

"Bee, kamu gak nanyain kabar aku gitu? Soalnya, aku mendadak cape."gue menoleh menatap bingung kearah Gibran yang menatap gue begitu intens.

"Kamu cape kenapa? Bukannya kamu dari tadi rebahan terus?"gue akhirnya bertanya dan kemudian gue bisa melihat Gibran berpindah tempat dan duduk dengan dagu yang ia taruh di sandaran kursi.

"Cape aja..."dia menjawab gamang dan guepun ikutan bingung. Dan gue menatap tepat pada matanya yang jernih dan terlihat seakan dia benar-benar lelah. Tapi gue nggak tau, dia lelah kenapa dan karena apa?.

Setelah liburan ini adalah pertama kali kita ketemuan lagi, karena saat liburan gue terus menolak Gibran yang mengajak untuk bertemu. Dia masih sedikit sungkan, walau akhirnya Gibran nekat menjemputnya kerumah gue yang berbeda kota, alasannya klise, dia bilang rindu. Dia mengatakan, dia bosan sebab dirumah hanya rebahan dan ikut dalam acara keluarganya atau main dengan temannya. Barata Prasetyo si bocah tebar pesona yang suka memakai barang branded dan Keanu Elvano Mahardika si pangeran kampus yang asik dan humble. Gue paling suka dengan Keanu, dia dua tahun lebih tua dari Gibran dan tiga tahun lebih tua dari gue.

Sebenarnya Gibran punya empat teman dekat, tapi yang gue ingat cuma dua nama karena mereka berdualah yang sering bertemu dengan gue jikalau gue diajak nongkrong dengan Gibran. Karena sejujurnya gue adalah orang yang agak sulit mengingat nama orang jika tidak sering bertemu.

Dan gue bersemu malu sebab sebenarnya guepun sama rindunya. Hanya bingung bagaimana mengatakannya pada Gibran karena selama hubungan ini berjalan gue masih begitu malu untuk mendahului segalanya.

Sampai kemudian, untuk beberapa hari Gibran berhenti menanyakannya melalui pesan. Gue dirundung cemas, dan akhirnya memberanikan diri untuk mengirim pesan menanyakan lebih dulu dan mengajak untuk bertemu sehari sebelum perkuliahan dimulai kembali.

.

.

Ada yang aneh dari sikap Gibran akhir-akhir ini, gue dapat merasakannya. Insting gue sebagai pasangannya sudah merasa ada yang gak beres sama sikap dia yang biasa manja dan perhatian sama gue.

Kalian tau?

Ini pertama kali seumur hidupnya gue komitmen, iya. Bukan hanya sekedar pacaran, kita komitmen yang benar-benar akan kejenjang paling serius. Lu tau gue sudah dua kali di khianati dan pernah gagal menikah diumur yang masih muda, dua puluh tahun waktu itu. Gue yang maish labil dan menggebu soal cinta tanpa memfilter lagi langsung menerima lamaran seorang lelaki keparat yang pada akhirnya bercinta dengan perempuan lain di dua minggu sebelum resepsi diadakan.

Terima kasih kepada Farrel yang memberi tahu gue kebusukan bajingan tengik itu, sebab dengan bodohnya keparat ini mengambil kamar hotel di salah satu milik keluarga sahabat gue, Farrel.

Hanya saja gue bingung, gimana cara mengekspresikan diri gue, perasaan bahagia gue sama Gibran bagi gue si apatis ini. Ketika gue lebih lama hidup dalam kesendirian tanpa bermain hati didalamnya kecuali dengan keluarga gue sebagai orang-orang tersayang. Gue gak tau harus bagaimana apalagi gue juga orang yang suka, sering malahan sih, lupa untuk balas pesan. Termasuk pesan Gibran, walau sekarang pesannya sudah gue sematkan agar ada dipencarian paling atas semua pesan yang ada.

Tapi kenapa sekarang Gibran menatapnya begitu, dingin... dan tidak peduli. Ada apa ini?

Oh, Ada yang lebih menyakitkan dari tatapannya.

Gue membuka bibir yang bergetar sambil mendongak memandang wajah menawan mautnya"Boleh aku nanya?"

Dia mengangguk dan gue menunduk untuk menghalau air mata yang tidak dapat ditahan oleh gue sudah berada dipelupuk mata.

"Itu maksudnya apa?"gue menunjuk genggaman tangan Gibran yang mengerat pada telapak tangan putih milik Della, perempuan satu fakultas dengan Gibran. Si perempuan famous hampir seantero kampus.

Gue nggak mau menoleh untuk menatap perempuan disebelah Gibran, gak kuat. Gue juga nggak peduli.

Kalian pasti paham kan gimana perasaan gue. Sakit, kaya ada yang patah tapi bukan sayap. Kaya ada yang hilang tapi bukan barang. Nyeri banget rasanya, gue gak tau kesalahan gue dan gue gak tau kenapa begini jadinya. Lebih baik kalau Gibran bicarakan dulu dengan gue, bukan malah langsung serahkan bukti dihadapan gue tanpa tedeng aling-aling begini. Ibarat kata dalam pengadilan, gue sudah jadi tersangka tanpa dapat pembelaan diri.

"Kamu tau? Aku sudah lama mau ngomong gini. Sebenarnya aku mau kita sudahi komitmen gak sehat ini baik-baik, aku cuma cape mengejar kamu, mempertahankan kamu yang kadang saja masih begitu cuek dan apatis. Aku bingung sama sikap kamu menerima aku tapi juga sekaligus menolak kehadiran aku dibeberapa kesempatan. Rasanya gak enak banget!" Gibran mulai menjelaskan dan hati gue mencelos mendengarnya. Ini menyakitkan sekaligus memalukan, di putusin di depan banyak orang.

Ah, iya. Gue cuek banget selama hubungan ini berjalan, gue hanya sesekali bertanya duluan keadaan dia, gue gak ada inisatif mendahulukan untuk alasan apapun selain waktu dia sakit yang ketika itu kayanya sudah terlambat. Karena dari situ gue liat perubahan sikapnya juga kehadiran Della diruang rawatnya.

Gue baru sekali berkomitmen serius dan dua kali di khianati mantan yang juga bilang akan ke jenjang serius dan ini yang ketiga. Jadi setelah dua kali pengkhianatan gue selalu memproteksi diri gue, hati dan perasaan gue dari rasa yang hadir. Jadi tanpa sadar gue bersikap apatis sama kekasih gue sendiri atau mantan kekasih gue sekarang. Tapi kenapa gak bilang langsung dan kenapa tidak ingatkan gue saja kalau gue bersikap begitu tidak seperti pasangannya.

Kenapa harus merusak kepercayaan gue lagi?

Kenapa selingkuh jadi jalan satu-satunya memutuskan hubungan sih?

Ada apa sebenarnya dengan para lelaki didekat gue ini.

"Kamu yang begitu, buat aku malah merasa sendiri. Aku ngerasa gak punya kekasih sampai ada kala aku butuh kamu sungkan rasanya minta bantuan hanya untuk sekedar bilang aku kangen kamu. Jadi, maaf." Gibran menyelesaikan ucapannya dan mendekat menarik tubuh gue kedalam pelukannya. Gue mengangguk paham penuh luka dan gue menjauh, menolak pelukannya.

"Gak boleh, gak boleh pelukan," gue menarik napas susah payah.

"Yaudah, berarti kita udah selesaikan? Komitmen kita gak berguna lagi? Kamu yang bilang harus selalu di diskusikan, di kompormikan bukan malah langsung memutuskan sepihak begini. Ternyata bullshit banget!..."

Gue tatap wajahnya yang kini, entahlah malah buat gue muak."Jadi makasih bikin aku semakin terlihat tidak berharga pun untuk hancurin hati aku lagi seperti dua pria yang dulu begitu aku kasihi dan cintai, Makasih!!"lanjut gue dan pergi.

Pergi dari hadapan mereka berdua dan gak akan mau menampakkan diri atau bertatap muka, apapun itu selama dalam lingkungan kampus. Ah... Kemarin dia menyayangkan gedung fakultas mereka yang saling berjauhan ketika masih berstatus pasangan, tapi sekarang dia merasa beruntung. Keberuntungan baginya untuk mempersempit pertemuan mereka.

You May Also Like

SUAMIKU KULI BANGUNAN

"Apa kamu bilang, Cia?? Kuli bangunan?? Apa Papa nggak salah dengar?? Kamu mau menikah dengannya??" "Memang apa salahnya menikah dengan kuli bangunan? Setidaknya dia tidak pernah menduakanku!" Felicia melirik ke arah adik tirinya yang tersenyum licik. "Mau dikasih makan apa kamu nanti?? Cinta??" Papa Rangga semakin meninggikan suaranya. "Makan nasilah, Pa, pakai sambel plus lalapan!! Makan cinta doang mana kenyang?!" Felicia menyahut pertanyaan sang Papa dengan ketus. Begitulah pertengkaran yang terjadi siang itu di kediaman Atmadja. Ratu Felicia yang baru saja ditendang oleh sang kekasih —karena memilih menikah dengan adik tiri Felicia— tak sengaja terlibat cinta satu malam dengan seorang kuli bangunan bernama Kaisar. Hubungan satu malam tanpa cinta dan juga kesadaran itu nyatanya telah membuahkan hasil di dalam rahim Felicia. Membuat hidup Felicia yang sempurna menjadi porak poranda. Syukurlah, Kaisar berjanji akan bertanggung jawab dan menikahi Felicia sampai anak itu lahir dan mendapatkan pengakuan sah negara. "Sadar diri sedikit! Gue dokter! Elo cuma kuli bangunan!" Felicia yang tersulut emosi tanpa sadar menghina Kaisar. "Ya, udah. Gue pergi!" "E ... tunggu!! Kalau elo pergi siapa yang jadi bapaknya?" Felicia menarik lengan Kaisar. "Cari aja sono di rumah sakit! Lo kan dokter, kali aja nemu orang yang mau jadi bapaknya!" seru Kaisar ketus. "Ihh ... kok gitu sih!! Makanya kalau punya telur jangan besar-besar kayak telur bebek, donk! Masa sekali doang langsung jadi!!" sahut Felicia. Wajah Kaisar sudah semerah kepiting rebus, memangnya waktu itu mereka lagi bikin martabak special, sampai telur bebek dibawa-bawa?! "Memangnya siapa yang minta duluan??" balas Kaisar. Jleb! Nancep banget di hati Felicia, kan' malam itu Felicia yang duluan yang minta. Kalau pas perjanjian nikah mereka saja sudah seribut ini, gimana kabar biduk rumah tangga setelah upacara pernikahan mereka, ya? Nambah kacau? Atau malah bakalan muncul benih-benih cinta? "Kok kamu enggak pernah pakai cincin kawin kita sih, Kai?! Kamu sebenernya cinta nggak sih sama aku?" ~ Ratu Felicia Atmadja. "Kamu nggak pernah pakai cincin kawin kita, Cia. Jadi aku sadar diri, aku nggak mau bikin kamu malu karena punya suami kuli bangunan kayak aku." ~ Kaisar Hero Samudera. Terus, gimana kalau ternyata ada rahasia besar di balik hidup Kaisar?? Lalu, balas dendam Felicia ke mantan pacarnya bakalan berjalan mulus enggak, ya?? — ***** — Hai, Bestie!! Othor datang dengan promosi novel othor yang baru. Ada ide tambahan enggak buat cerita ini?? Sweet, Belleame ~ Cover Milik Saya ~ Dilarang mengcopi paste novel ini dalam bentuk apa pun. Segala bentuk plagiat akan saya proses secara hukum. ~ Fiksi!! Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah kebetulan semata. ~ Mature Content (21+) ~ Addiction, Drug Use, Violence, and Harsh words. Not for Kids!! ~ Seperti novel saya yang lain, genrenya dark ya. Jadi buat yang cari novel romantis dan sedikit wild, novel ini mungkin cocok. ~ WSA 2022 Happy reading … Bellecious. Hanya kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa ^^

BELLEAME · Urban
4.9
439 Chs

Istri Kecil Tuan Ju

(PERHATIAN : KONTEN DEWASA) "Julian, apa itu malam pertama? Kata orang, itu adalah malam yang paling di tunggu sepasang kekasih setelah menikah. Memangnya apa yang dilakukan pada malam itu? " ........................................ Qiara adalah gadis berusia 17 tahun yang memiliki wajah cantik. Dia memiliki mimpi untuk menjadi orang yang terkenal di masa depan. Namun, sepucuk surat wasiat melemparnya ke dalam pernikahan bersama tuan muda yang merupakan calon suami kakak nya sendiri. "Menikah ? Apa Mama gila? Qiara baru saja berusia 17 tahun dan memiliki banyak mimpi. Haruskah aku menikah dengan lelaki yang lebih tua dua belas tahun dariku? "Air mata mengalir diwajah Qiara karena tidak menyangka kalau Ibunya akan meminta hal yang tidak pernah dia bayangkan. "Setidaknya, kamu menikah dulu. Setelah itu kamu boleh bercerai dan melanjutkan mimpimu!"Jawab Mama tanpa emosi. Tuan Muda Julian Al Vero adalah pewaris JJ Grup yang namanya selalu memenuhi halaman pertama di situs internet dan majalah. Dia tampan dan berkuasa hingga digilai banyak wanita, tapi tidak dengan Qiara yang memiliki ambisi tinggi ingin menjadi gamer sekaligus pelukis terkenal. Bagi Qiara, Julian hanyalah seuntai debu yang tidak penting dan tentunya sangat dia benci karena dia telah merenggut masa mudanya. "Ini hanya pernikahan rahasia!" Ucap Julian dengan ekspresi yang dingin sebab ia juga terpaksa melakukan pernikahan ini. Menikah sama gadis kecil apa dia gila? "Baik, aku akan menikah denganmu! "Jawab Qiara seraya menyeringai jijik kepada Julian. Akankah Qiara bisa mengujutkan mimpinya dan bercerai dengan Julian sesuai keinginannya? Atau mungkin sebaliknya? ~Bagian Dua~ Karena ingin hidup dengan lebih baik, Qiara terpaksa menyamar menjadi orang lain dan menyembunyikan identitasnya. Sayangnya, saat dia ingin bertemu putranya, dia malah tidak dikenali walaupun dia sudah memberitahunya kalau dia adalah Ibunya. Disamping itu, saudara tirinya selalu mencari masalah dengannya serta berusaha merebut apa yang dia miliki. Ini adalah kisah manis dan pahit seorang remaja yang belum saatnya menikah dan memiliki mimpi yang tinggi untuk menjadi terkenal namun terpaksa terikat dalam jaring pernikahan. Kalau kalian suka kisah ini, simpanlah di perpustakaan kalian. Dan jika kisah ini menurit kalian sangat menarik, maka mohon dukungannya dengan memberi power ston agar saya bersemangat untuk mempublis ceritanya. Terimakasih! Selamat menikmati! Instagram. @azzahra_tina

Tinaagustiana · Urban
4.9
500 Chs
Table of Contents
Volume 1