webnovel

Makhluk Kecil, Kemana Kau Hendak Pergi?

Editor: Atlas Studios

Saat Huang Yue Li berjalan keluar meninggalkan ruang belajar, cuaca mulai gelap.

Ia memberitahu para pelayan untuk menata ulang ruang belajar dan halaman. Setelah itu, ia memerintahkan mereka untuk menyiapkan makan malam.

Saat sedang makan, Cai Wei terus menerus memperlihatkan ekspresi wajah yang sungkan, tentunya ia merasakan sesuatu yang aneh pada Nona Mudanya hari ini. Apalagi setelah perbuatan-perbuatannya.

Huang Yue Li tidak mempedulikannya.

Dalam pikirannya, ia hanya memikirkan tentang surat dan liontin batu giok itu.

Hari ini, ia mencoba berbagai macam cara untuk memecahkan formasi yang tersembunyi itu, untuk menemukan surat yang Bai Liu Feng tinggalkan. Dimana hanya menemukan kebenaran mengenai ayahnya yang menghilang.

Ia tidak berharap, setelah ia membaca suratnya, pertanyaan-pertanyaannya tidak terjawab. Namun hanya menimbulkan semakin banyak pertanyaan.

Pada akhirnya, identitas macam apa yang ibu Huang Yue Li miliki? Mengapa walaupun ia adalah seseorang dengan Talenta Tingkat Kesembilan, namun masih tidak dikenal? Keluarga macam apa yang dapat merawat seseorang dengan Talenta Tingkat Kesembilan dan masih tetap tersembunyi?

Dari pengetahuannya di masa lalu, Huang Yue Li mendengar semuanya tentang para ahli. Semua urusan yang berhubungan dengan kekuatan utama selalu berada dalam jangkauannya.

Tapi ia tidak pernah mendengar orang beridentitas misterius di balik ibu Bai Ruo Li. Ini terlalu mengejutkan!

Huang Yue Li samar-samar merasa bahwa Benua Gejolak Surga menyimpan banyak rahasia.

Dalam kehidupan sebelumnya, Huang Yue Li sangat dekat pada puncak bela diri; setidaknya ia dapat melihat ambang pintu. Namun kenyataan pahitnya adalah, ia hanya melihat langit dari dasar sumur! Pandangannya terlalu sempit!

Terlebih lagi, petunjuk macam apa yang Bai Liu Feng temukan, yang membuatnya tega meninggalkan anak perempuannya sendiri?

Dan liontin batu giok yang ia tinggalkan, apa arti yang dimilikinya?

Semua misteri ini, semuanya sangat rumit. Benar-benar tidak bisa membuatnya mengambil keputusan ….

….

Tujuh hari berlalu.

Tibalah hari pelelangan tahunan di Paviliun Ribuan Harta.

Huang Yue Li bangun sangat pagi, siap untuk berangkat ke Paviliun Ribuan Harta dan berpartisipasi.

Ia tidak dapat mempercayai laki-laki itu. Lebih baik ia pergi sendiri untuk mengamati situasi pelelangan tersebut di acara yang sangat penting ini. Jika Huang Yue Li sampai ditipu olehnya, ia tidak akan membantu laki-laki itu menghitung uangnya!

Namun saat ia melangkah keluar dari gerbang, Huang Yue Li tercengang.

Jalanan sungguh sunyi senyap. Sebuah kereta kuda yang terbuat dari kayu cendana berwarna emas berhenti tepat di depannya.

Gorden yang terbuka, sesosok laki-laki yang tinggi, perlente dan luar biasa melangkah turun dari kereta itu. Sambil mengenakan topengnya, ia memancarkan suasana yang misterius dan mempesona.

Huang Yue Li tidak berharap bahwa ia akan bertemu dengannya di sini. Sambil memalingkan wajahnya, ia hendak mengambil jalan lain.

Mengambil langkah maju, laki-laki itu menghadang jalannya.

"Nona Muda Ketiga Bai, kemana kau mau pergi?" Suaranya yang rendah dan seksi, memperlihatkan sedikit senyuman saat suaranya mencapai kedua telinga Huang Yue Li.

Suara itu benar-benar menakjubkan. Namun bagi telinga Huang Yue Li, terdengar sangat menyebalkan.

Ia berbalik dan memandang kepada laki-laki itu, sambil berkata: "Ke mana aku pergi, tidak ada urusannya denganmu? Selain itu Tuan Pemilik, mengapa engkau menghalangi langkah orang di hari yang masih sangat pagi ini? Apakah mungkin kau memiliki maksud untuk melakukan sesuatu yang tidak sopan?"

"Nona Muda Ketiga, kata-katamu menyakiti hatiku. Bagaimana bisa kau berpikir demikian?"

Bibirnya mengatup, melepaskan godaan yang tidak tertahankan. Namun masih memiliki kekuatan yang kuat.

"Kau yakin mau pergi ke Paviliun Ribuan Harta dan berpartisipasi dalam pelelangan itu? Aku takut akan tidak nyaman untukmu jika kau berjalan kaki kesana, karena itulah aku datang untuk menjemputmu."

Huang Yue Li ingin berkata tidak, tapi ia berpikir sebaliknya. Karena ada tumpangan gratis, mengapa ia harus membuang-buang tenaga? Berjalan dari sini ke Paviliun Ribuan Harta membutuhkan waktu setidaknya setengah jam!

Next chapter