webnovel

Masalah Selera Kecantikan?

Editor: Atlas Studios

Huang Yue Li menganggukkan kepalanya dan berkata: "Baiklah."

Dengan suara yang samar-samar menghilang, lengan laki-laki ini meraih keluar, tiba-tiba merangkul pinggang Huang Yue Li yang ringkih. Dengan menggunakan sedikit kekuatan, laki-laki itu menariknya ke dalam pelukannya.

"Apa yang kau lakukan??" Huang Yue Li dengan marah mendongak ke atas.

Laki-laki itu mengencangkan lengannya. Merasakan pinggang yang sewaktu-waktu bisa patah apabila ia menggunakan sedikit kekuatan, tubuh Huang Yue Li yang hangat berserta nafasnya, hati laki-laki itu tidak dapat tidak mengeluarkan gelombang perasaan.

Matanya mendarat pada bibir Huang Yue Li yang berwarna merah muda, laki-laki itu tersenyum ceroboh.

"Kereta kuda ini terlalu tinggi. Engkau bukan ahli kultivasi, jadi akan sulit jika kau harus memanjat. Aku akan menggendongmu! Jangan bergerak terlalu banyak!"

"Tidak sulit. Tidak perlu kau mempersulit dirimu!"

Huang Yue Li telat memberontak, saat laki-laki itu sudah membawanya masuk ke dalam kereta kuda.

Untungnya, ketika sudah di dalam kereta kuda, ia tidak terus-terus memeganginya. Tapi dengan lembut ia melepaskan gendongannya.

Mendapatkan kembali kebebasannya, Huang Yue Li memberinya tatapan angkuh.

Karena ia telah berada di dalam kereta tersebut, ia tidak terus-menerus bertingkah tidak masuk akal. Sambil mengurusi urusannya, ia menenangkan dirinya sendiri.

Di atas meja kecil tampak perangkat teh dengan api kecil di bawah teko teh itu. Di dalamnya tampak Teh Rumput Merah yang berkualitas tinggi.

Itu bukan untuk pertama kalinya Huang Yue Li berada di dalam kereta tersebut, dan tidak peduli apa pun yang laki-laki itu lakukan, Huang Yue Li menuangkan teh untuk dirinya sendiri. Sambil menghirup tehnya, ia memandang ke jendela.

Laki-laki itu menajamkan alisnya.

Rubah kecil ini sangat spontan. Apakah ia memperlakukan dirinya sebagai pemilik dari kereta itu? Jika Huang Yue Li benar berpikir demikian, hal itu membuat laki-laki tersebut sangat senang!

Bagaimanapun juga, ia hanya menuangkan tehnya sendiri dan benar-benar memperlakukan laki-laki tersebut setara seolah-olah bukan siapa-siapa. Apakah ada masalah dengan selera keindahannya, atau mungkin masalah dengan penglihatannya?

Tidak peduli letak duduk permasalahannya, hal itu harus dikoreksi!

Diam-diam mendapat kesimpulan ini, dengan tenang ia menyandarkan tubuhnya pada rubah kecil itu.

Sambil memandang keluar jendela, Huang Yue Li berusaha menebak hasil dari pelelangan hari ini.

Tiba-tiba, suara laki-laki itu terdengar di dekat telinganya. Pas di sebelahnya.

"Gadis kecil, apa yang kau pikirkan?"

"Kau …. "

Huang Yue Li terkejut. Apakah orang ini mempelajari teknik khusus untuk bersembunyi? Mengapa ia bahkan tidak mengeluarkan sedikit pun suara atau gerakan, menunjukkan bahwa ia telah berada di belakangnya.

Secara langsung, laki-laki itu duduk di sampingnya.

Huang Yue Li duduk di atas bangku untuk satu orang. Karena laki-laki itu memaksakan dirinya untuk duduk disitu, maka ada dua orang menempel satu sama lain.

Huang Yue Li membalikkan kepalanya, dan melihat kepada laki-laki itu dengan tatapan tidak senang. Ketika ia hendak berdiri: "Apa yang kau lakukan? Karena kau sangat menyukai tempat dudukku, aku akan membiarkanmu menempatinya!"

Siapa sangka ketika Huang Yue Li berdiri, laki-laki tersebut merangkul pinggangnya dari belakang. Dan juga menyandung kakinya.

Tidak stabil, Huang Yue Li hanya bisa kembali duduk. Tidak hanya itu, ia bahkan duduk di atas pangkuan laki-laki tersebut.

"Lepaskan aku!"

Burung Api Yue tidak menyangka kalau laki-laki ini tidak tahu malu, dan dengan segera memberontak untuk bangun.

Laki-laki tersebut tertawa di telinganya dan berkata: "Aku tidak akan melepaskan! Kau yang melemparkan dirimu ke dalam lenganku, jika aku menolaknya, bukankah aku hanya akan mempermalukanmu?"

"Kapan aku melemparkan diriku ke dalam lenganmu? Kau hanya berkhayal, perlu disembuhkan!" Huang Yue Li menggertakkan giginya.

Laki-laki itu tersenyum licik: "Bagaimana tidak? Aku hanya ingin duduk di sebelahmu, siapa yang menyangka kalau Nona Muda Ketiga akan sangat bergairah. Merubah posisimu langsung ke atas pangkuanku! Tapi jangan khawatir, aku mengerti maksudmu. Meskipun kau yang mengambil inisiatif, aku bukanlah orang yang berpura-pura. Aku tidak akan berpikir kau orang yang ceroboh."

Next chapter