webnovel

Soca (Mata yang Tidak Bisa Melihat)

Author: Litium
Fantasy
Ongoing · 77.8K Views
  • 25 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Kisah ini gelap.

Chapter 1Prolog

Soca

(Prolog)

Dikatakan bahwa suku Saman adalah keturunan iblis. Selama berabad-abad mereka menghilang tanpa jejak. Namun, satu dekade belakangan teror Saman kembali muncul. Para Saman membunuh orang-orang secara acak untuk diambil jantungnya.

Teror ini telah menimbulkan kepanikan serta ketakutan publik di seluruh penjuru dunia. Raja Efraim Cartwheel selaku raja dari kerajaan terbesar. Memutuskan untuk mengumpulkan semua raja dari seluruh negeri.

Dari pertemuan, terciptalah sebuah gagasan pembentukan tentara Hungost—tentara khusus untuk mengatasi Saman—di setiap negara. Pertemuan itu kemudian hari dikenal sebagai Pertemuan Jajar Raja atau Pajara.

Satu tahun berikutnya, gagasan direalisasikan.

Dari semua Hungost, Deildra Gallera merupakan yang paling terampil. Raja Efraim mengangkatnya sebagai panglima resimen di usia muda. Bukan hanya cakap dalam menganalisis, ia juga cermat dalam mengenali para saman.

Empat tahun kemudian, Deildra memberikan kontribusi terbesar. Ia bersama pasukannya berhasil menerobos markas utama Saman. Sayangnya, Lodrak Magi—pemimpin Saman—berhasil meloloskan diri.

Namun, Deildra berhasil membunuh ketiga putra Lodrak beserta istrinya.

Dalam penyergapan itu, Deildra kehilangan hampir setengah dari tentaranya. Walaupun begitu, kegemilangannya mampu menemukan markas Saman hanya dalam kurun waktu empat tahun benar-benar membuat semua orang takjub.

Raja Efraim dari Kerajaan Phollea menggelarinya sebagai Hungost Zavier Cataka (Huzaka). Malam itu semua orang bergembira. Mereka pikir Saman telah berhasil dikalahkan. Perayaan pun berlangsung meriah. Namun, semua kebahagiaan itu hanyalah mimpi semu di siang bolong.

Esok harinya, istri Deildra—Ayira—ditemukan tewas tanpa jantung di jalanan. Sedangkan putranya yang baru berusia lima tahun—Aludra Gallera—menghilang tanpa jejak. Hanya ditemukan syal bersimbah darah.

Lantaran kejadian itu, Deildra mengundurkan diri dan menghilang. Menurut orang-orang, pria yang kehilangan matahari itu menyepi di Gunung Karai. Meratap sepanjang waktu.

Seakan kehilangan cahayanya. Tentara Hungost perlahan melemah semenjak kehilangan Deildra. Sebaliknya, Saman semakin mengganas. Kekalahan Lodrak atas Deildra justru malah membuat para Saman semakin menggila.

Pembunuhan serta teror terjadi di mana-mana. Para Hungost di masing-masing daerah menjadi kewalahan.

<>

Dua tahun berlalu, penyerang paling parah terjadi di Desa Alres. Saman membantai hampir dari seluruh warga. Mereka hanya menyisakan anak-anak. Rigel Halley, menjadi salah satu anak laki-laki yang selamat.

Rigel menyaksikan ayah serta ibunya dibunuh di depan matanya sendiri.

Alres desa terpencil. Ditambah hampir semua warga tewas dibunuh. Anak-anak tidak tahu cara memberi kabar atau meminta bantuan. Semua rumah pun dibakar habis. Tidak ada yang tersisa selain dari bau daging gosong yang terpanggang.

Lewat satu bulan, bau busuk mayat menyengat di mana-mana. Anak-anak yang selamat kelaparan dan mati satu-satu. Adik perempuan Rigel yang baru berusia enam tahun juga tewas. Beberapa anak lain mulai terkena penyakit.

Setelah tiga bulan, pemerintah baru mengetahui tragedi mengerikan itu. Sekelompok pedagang berniat singgah di desa Alres. Namun, mereka malah menemukan desa itu telah rusak parah. Hancur tak bersisa. Meski sudah sekarat, seorang anak ditemukan masih hidup. Mereka lalu bersusah-payah menyelamatkannya.

Bantuan pemerintah datang. Para prajurit menguburkan mayat-mayat yang sudah membusuk dalam satu lubang. Mereka juga mengambil satu-satunya anak yang selamat—Rigel Halley—untuk diurus oleh pemerintah.

Di perjalanan menuju ibu kota, Rigel mendengar para prajurit membicarakan tentang Deildra. Sebagian prajurit menyayangkan kepergian pria itu, tetapi sebagian lagi bisa mengerti.

Suatu ambisi mendadak memenuhi hati Rigel. Ia ingin menemukan Deildra. Ia ingin membalas para Saman yang sudah membunuh keluarga, teman, juga seluruh orang di desanya. Mantap. Hanya dengan bermodalkan kenekatan. Rigel melarikan diri.

Sebelum kabur, anak berambut pirang itu sempat mencuri beberapa buah roti dan sebotol air. Namun, tentu saja bakal itu tidaklah cukup. Dalam perjalanan mencari sang Huzaka, ia mengalami kelaparan parah.

Sejak kecil, Rigel sudah tertarik dengan ilmu geografi. Ia menghafal banyak tempat di luar kepala. Tahu rute-rute jalan tanpa harus melihat peta. Juga bisa memprediksi cuaca melalui gerakan awan serta embusan angin.

Walau hampir mati untuk kedua kali, Rigel berhasil sampai ke Gunung Karai. Padahal, banyak orang dewasa yang juga ingin menemui Deildra justru malah tidak mampu memasuki gunung yang terkenal mistis, angker, nan curam itu.

Deildra sendiri merasa tidak percaya seorang anak kecil berhasil mendaki gunung dan sampai di puncaknya. Padahal, usia anak itu tidak lebih dari sepuluh tahun.

Deildra merasa tersentuh. Jadi, ia pun menerima keinginan anak berambut pirang itu untuk menjadi muridnya. Dengan satu syarat, Rigel harus membunuh hati nurani serta belas kasihannya pada Saman.

Rigel setuju.

Bersambung ....

You May Also Like

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
5.0
413 Chs

Naara: Blind Sword

Cinta, kedamaian, kebahagiaan, kehangatan. Apa semua itu? Dia sudah melupakan semua perasaan itu atau mungkin, sebenarnya dia tidak pernah merasakan hal itu. Entahlah ... dia merasa ragu tapi yang jelas, baginya hidup telah berhenti saat dia berusia delapan tahun. *** "Anak tidak berguna, seharusnya kau mati saja." "Aku sangat sial karena memiliki anak sepertimu. Akan lebih baik kalau kau tidak pernah lahir." Yah. Itu hanya sedikit dari makian yang selalu dilontarkan ayahnya. Andai saja sebelum dilahirkan, ia ditanya oleh pencipta apakah dia ingin lahir atau tidak maka dia tidak akan pernah ingin. Andai dia bisa memilih dari mana ia ingin lahir, ia tidak akan memilih orang tuanya. Tidak akan pernah. Bugh ... bugh ... bugh Pria itu terus memukul dan menendangnya bahkan saat tubuhnya telah berdarah-darah, pria itu tidak peduli. Sekalipun ia pingsan, sekarat atau mati, pria itu juga tidak akan peduli. Bahkan pria itu akan sangat bahagia karena anak yang selalu ia anggap sampah sudah tidak ada. Apa salahku? Setelah disiksa habis-habisan ia akan meringkuk sambil menangis di bawah tempat tidur. Tubuhnya sakit tapi hatinya lebih sakit. Kenapa? Kenapa? Kenapa?!!! Ia ingin menjerit dan berteriak sekerasnya. Jika saja ibunya datang dan memberinya pelukan mungkin rasa sakitnya akan berkurang tapi lupakan saja. Wanita itu bahkan tidak mau menyentuhnya. Meskipun tidak ikut menyiksa tapi wanita itu selalu dingin dan bersikap tak acuh. "Naara ...." Sebuah tangan terulur untuknya. "Kakak ...." Ia mengangkat kepalanya dan melihat seseorang tersenyum hangat dan menatapnya penuh kasih. Satu-satunya orang yang ia miliki adalah Isura, kakaknya. Isura menariknya keluar dari kegelapan dan memberikan sebuah pelukan. Baginya, pelukan Isura adalah surga. Dimana dia bisa merasa tenang, damai dan melupakan rasa sakitnya. Walaupun cara kedua orang tua mereka memperlakukan mereka berbanding terbalik, mereka tetap saling menyayangi. Baginya Isura adalah segalanya namun lagi-lagi takdir bersikap tidak adil. Suatu malam insiden itu terjadi, insiden di mana ia kehilangan segalanya. "Na-Naara ... berjanjilah untuk tetap hidup ...." Isura meregang nyawa sesaat setelah menerima serangan mematikan ayah mereka yang ditujukan kepadanya. "Ka-kak ... hiks ... hiks ...." Sejak malam itu, ia menjadi orang yang kosong dan sangat hampa. Tidak ada yang tersisa dalam hatinya selain ambisi kuat untuk balas dendam kepada ayahnya. Lalu ... apakah dia akan berhasil? Apakah dia akan tetap pada jalan balas dendamnya meskipun penulis sudah mengirim seorang gadis yang akan mengeluarkannya dari kegelapan juga membuat hatinya terisi oleh perasaan-perasaan yang pernah ia lupakan? Apakah dia tetap ingin membenamkan dirinya dalam kegelapan yang hampa meskipun sang penulis sudah mengirim orang-orang yang menganggapnya teman dan menghargai keberadaannya? Entahlah. Tidak ada yang tahu bahkan penulisnya sendiri juga tidak tahu. Karena itu mari kita serahkan semua pada semesta.

Ogi_457 · Fantasy
4.9
184 Chs