Moa tiba dengan disambut isak tangis perempuan yang sudah melahirkannya. Setelah perjalanan dengan menggunakan alat transportasi udara selama belasan jam, Moa dan Iqi sempat menginap semalam di Jakarta, sebelum berpisah menuju kota mereka masing-masing.
"Mama kangen banget sama Mo," ujar sang Mama, sembari memeluk erat Moa yang baru saja muncul di tempat para penjemput menunggu. Satu koper berukuran sedang yang hanya berisi beberapa perlengkapan Moa, dan lebih banyak oleh-oleh--sudah lepas dari tangan gadis itu. Tergeletak begitu saja di samping kakinya. Gadis itu membalas tak kalah erat pelukan sang Mama. Ia juga sudah sangat merindukan wanita yang memiliki mata serupa dengannya. Hanya sedikit lebih sipit dari Moa yang juga sipit. Sementara itu, sang Papa masih berdiri di belakang sang istri. Menunggu giliran untuk bisa memeluk anak gadisnya yang kini sudah berusia 18 tahun. Mereka melewatkan hari pergantian umur Moa tahun ini, karena tidak berada di satu tempat yang sama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com