webnovel

12 LAMPU MERAH AMOA

Kisah Amoa suteja, gadis 17 tahun yang belum pernah tinggal jauh dari keluarganya. Mo, panggilan Amoa, tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya mendaftarkan diri ke salah satu universitas terbesar di kota New York, Amerika Serikat. Gadis Tionghoa-Jawa yang berada dalam didikan kental tradisi Jawa itu secara mengejutkan berhasil di terima di NYU. Kedua orang tuanya yang terlalu mengkhawatirkan putri semata wayangnya tersebut, membuatkan daftar 12 RED LIGHT ( Lampu Merah ) yang harus Mo jadikan panduan selama tinggal sendiri di New York. "Aku tidak bisa Noe ..." Mo Menatap wajah pria di hadapannya. Ia mendesah, kemudian beranjak dan berjalan ke dalam kamar. Tak berapa lama Mo kembali dengan sebuah buku di tangan. Ia kembali duduk di hadapan Noel, membuka buku yang ia bawa, lalu meletakkan buku itu ke hadapan Noel. "Ini daftar 12 lampu merah yang harus aku taati sebagai syarat bisa kuliah di sini. melanggarnya berarti kembali pulang ke Indonesia." Sejenak, hanya ada hening melingkupi mereka. Mata Noel menyorot tajam satu-persatu daftar lampu merah yang ditunjukkan Moa. Desah kasar Noel terdengar bersamaan dengan kepala yang perlahan terangkat. Menatap wajah gadis yang sudah menjerat hatinya. "Aku janji akan mengikuti semua daftar itu, kecuali lampu merah ke-tiga." ucap Noel dengan yakin. Apakah Noel akan benar-benar bisa mematuhi ke 11 lampu merah Amoa yang sudah dibuat oleh orang tuanya sebagai syarat gadis itu bisa belajar di luar negeri? Lalu apa saja ke 12 lampu merah yang dibuat oleh orang tua Amoa, dan apa yang akan terjadi saat Moa melanggar satu demi satu lampu merah tersebut.

NasaNasa · Teen
Not enough ratings
79 Chs

Kegelisahan Amoa

Seketika mata Amoa melotot. Moa bahkan yakin bola matanya sudah pasti akan terlepas dari kelopaknya kalau saja benda tersebut bukan buatan Tuhan yang maha hebat. Gadis itu bergidik—mendengar apa yang Iqi bisikkan di telinganya. Oh ya ampun!! Moa benar-benar dibuat tidak percaya dengan apa yang ada di dalam kepala sang sahabat yang Moa akui pintar—sebelumnya. Karena sekarang Moa mengumpati Iqi sebagai orang paling bodoh sedunia. Bisa-bisanya, Iqi berpikiran Moa hamil??? Ya Tuhan … Moa pikir Iqi mengira ia sakit. Tapi ternyata … ya ampun!! Bagaimana bisa??? Moa menggelengkan kepala berulang kali. Kedua tangannya sudah bergerak memukuli tubuh Iqi--sesaat setelah ia bisa memikirkan apa yang Iqi maksud. Sahabatnya kali ini benar-benar bodoh—umpat Moa dalam hati. Biar sekesal apa pun, ia tidak tega mengumpati Iqi bodoh secara langsung.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com