webnovel

Chapter 44 (I'm About Your's)

Tapi siapa sangka, di jalanan agak jauh itu, ada mobil hitam yang berhenti di pinggir jalan dan di dalam sana yang tak lain adalah Tuan Beom. Ia rupanya muncul di malam itu. Sudah sangat lama dia tidak muncul akhirnya muncul sendirian hanya untuk mencari Shou.

Ia meletakan tangan kirinya di atas kemudi bulat itu, lalu menghela napas panjang sambil meletakan keningnya di lengan nya itu. Wajahnya memang serius, tapi ketika melihat Shou dengan Soohyun tadi, harus membuat nya melakukan hal itu pada dirinya sendiri.

--

Shou terdiam, air matanya sudah habis dan matanya menjadi agak sayu. Lalu bersender di tiang halte bus itu dan perlahan menutup matanya. "(Aku sudah sangat lemas, mungkin aku ini memang gadis yang lemah untuk Ahjussi, jadi itu sebab nya dia meninggalkan ku... Ahjussi, jika kau memang tidak akan datang di hari ini, paling tidak aku ingin kau ada di sini saja)" Ia menutup matanya dan mulai tertidur sembari menunggu Soohyun membeli minuman.

Tapi tak lama kemudian, ia membuka mata mendengar seseorang memanggil. "Shou..."

Ia merasakan sesuatu memegang kedua tangan nya yang ada di pangkuan nya. Dia berlutut menatap di bawah Shou.

Itu rupanya adalah Tuan Beom, ia menatap Shou dengan wajah biasanya. "Kenapa kau tidur di sini?" Tatap nya.

Shou terdiam, ia menatap ke arah lain. "(Ha.... Aku melihat Ahjussi di depan ku, aku yakin ini hanyalah mimpiku saja, bisa merasakan nya memegang kedua tangan ku, memang terasa tapi ini adalah mimpi)" Shou menganggap itu hanyalah halusinasi nya saja. Tapi Tuan Beom memegang erat kedua tangan Shou.

Di saat itu juga, Shou membuka mata lebar tak percaya, dengan cepat air mata jatuh lagi di pipinya.

"Ini imajinasi ku" Ia menggigit bibirnya sendiri dan hampir terisak menangis.

Tuan Beom terdiam dengan wajah biasanya, lalu ia membelai kepala samping Shou dan mengusap air mata Shou. Melihat Shou kembali menangis di depan nya. Ia mendekat dari lututan nya yang mendekat akan mencium bibir Shou perlahan dan benar saja, di saat Shou menutup mata dan di saat itu juga, ia benar benar merasakan ciuman yang sangat nyata.

Tuan Beom mencium bibirnya, mereka akhirnya bersentuhan setelah sekian lama.

Lalu ciuman lepas dan angin dingin membuat rambut Shou bergerak membuka pandangan nya. Dia memang benar melihat Tuan Beom, tapi ia masih terdiam.

" . . . Shou, kenapa kau ada di sini?" Tanya Tuan Beom sekali lagi.

Shou mengusap matanya dan membalas. "Aku menunggu Ahjussi" Tatap nya. Lalu ia tiba tiba menangis terisak.

"Hu... Huhuhu, hiks... Kenapa kau begitu jahat... Pergi meninggalkan ku selama 20 hari, itu sangatlah lama" Shou menangis mengeluarkan semuanya.

Tuan Beom terdiam menatap Shou menangis. Dan seketika, Shou jatuh memeluk Tuan Beom. "Aku tak bisa mengatakan apapun, aku lupa aku ingin melakukan apa padamu setelah kita benar benar bertemu, aku benar benar sangat kesepian... Hiks..." Shou menangis di bahu Tuan Beom. Lalu Tuan Beom memeluk punggung Shou yang memeluk Tuan Beom sangat erat, kedua tangan nya ada di tubuh depan Tuan Beom.

"Hiks....Hiks... Aku sangat kesepian... (Aku sudah lama tidak merasakan kehangatan ini)" Shou malah menangis dan perlahan dia lemas dan akan tertidur.

Tuan Beom lalu berdiri dan langsung menggendong Shou.

Ia lalu menatap langit malam yang gelap.

". . . Maafkan aku, Shou"

--

Tuan Beom berjalan pergi membawa Shou dan di saat itu juga, Soohyun berjalan ke halte membawa dua minuman. Tapi ia berhenti berjalan sambil melihat sekitar, tapi tak ada Shou hingga ia melihat Tuan Beom berjalan menjauh.

"Itu bukan nya?" Dia mengenali Tuan Beom dan melihat Shou yang menutup mata meletakan wajahnya di bahu Tuan Beom. Soohyun terdiam dan menurunkan kedua minuman itu sambil merasa kecewa Shou telah di bawa pergi.

Setelah itu Tuan Beom meletakan Shou di bangku mobil dekat supir. Shou masih membuka mata dan wajahnya tak memasang ekspresi apapun, hanya kekosongan yang terdapat di mata penuh kantung mata itu.

Tuan Beom yang terdiam melihat itu menjadi berlutut di luar pintu mobil memegang tangan Shou.

"Shou, aku tidak meninggalkan mu... Aku hanya pergi sebentar saat itu, aku tidak bisa mengkabarimu karena ponsel ku hancur" Kata Tuan Beom.

"Lalu.... Kenapa sampai 20 hari?" Shou menatap. Lalu Tuan Beom kembali terdiam.

"Banyak yang terjadi, bagaimana jika sekarang pulang, aku akan mengantar mu" Tatap Tuan Beom. Ia lalu berdiri dan menutup pintu dan Shou yang hanya terdiam dari tadi.

Tak lama kemudian Tuan Beom mengemudikan mobilnya.

Tuan Beom melirik sedikit pada Shou yang masih terdiam memandang depan.

Lalu Tuan Beom menghela napas panjang sambil memegang keningnya sendiri. "Aku merindukan mu" Tambahnya seketika Shou menatap nya.

". . . Selama beberapa hari itu, aku benar benar merindukan mu, Shou, apa kau tidak mengalami hal yang sama?" Tatap Tuan Beom.

". . . Semuanya sama, aku mengalaminya setiap hari, kecuali jika Ahjussi menjelaskan semua apa yang terjadi, aku bisa membuka mulut untuk itu" Kata Shou, nadanya benar benar nada biasa dan kekosongan.

"(Apa yang sebenarnya terjadi? Aku membuat gadis itu kehilangan senyumnya)" Pikir Tuan Beom dengan kecewa.

Setelah sampai di parkiran apartemen. Tuan Beom berhenti, dan Shou akan membuka pintu.

"Terima kasih atas antaran mu, aku masuk duluan" Kata Shou.

Tapi tiba tiba Tuan Beom memegang pinggang Shou dengan tangan kanan nya membuat Shou terdiam. Tuan Beom seperti menginginkan Shou tidak pergi.

"Ahjussi, lepaskan aku, aku ingin pulang" Kata Shou, ia tidak menoleh sama sekali.

". . . Bagaimana jika, tinggallah di tempat ku hingga pagi, mari tidur bersama" Tatap Tuan Beom.

Shou terdiam sebentar, ia menurunkan matanya dan menghela napas panjang.

Setelah itu tampak mereka berjalan di tangga dengan Tuan Beom yang menggandeng tangan Shou berjalan duluan.

Shou terdiam melihat tangan Tuan Beom yang memegang nya. Tangan itu terlihat besar.

"(Apa ini benar benar rasanya di gandeng orang yang kau sukai, tapi kenapa aku merasa ini hanya akan sebentar terjadi? Ahjussi menemuiku dengan kondisi tidak berubah sama sekali, aku seharusnya memukulnya, menamparnya dan berteriak 'aku membencimu' setelah apa yang kau lakukan padaku selama 20 hari, kau meninggalkan ku demi apa sebenarnya, tapi kenapa aku tidak bisa melakukan hal hal itu)" Pikir Shou.

Lalu setelah sampai di dalam apartemen Tuan Beom. Tuan Beom tiba tiba langsung membungkukan badan mencium bibir Shou yang mendadak terpojok di pintu, padahal baru saja masuk.

Shou memberontak dan mendorong Tuan Beom.

Hal itu membuat Tuan Beom menatap nya.

Di saat itu juga, Shou melihat garis merah di bawah mata Tuan Beom. Itu menandakan Tuan Beom memerah sedikit.

"(Kenapa? Kenapa kamu masih bisa memerah hanya karena di dekat ku, bukankah kamu bermain dengan wanita lain, aku tidak mungkin bisa menilai mu buruk jika kau tetap merasa sama di dekatku)" Tatap Shou dengan diam.

"Ha.... Shou, kembalilah padaku" Tuan Beom memeluknya dan Shou yang mendengar itu menjadi kembali terkejut.

Ia lalu kembali meneteskan air mata dan memeluk Tuan Beom. "(Aku tak tahu apa yang aku lakukan, tapi aku benar benar tak mau aku bersikap begini terus padanya... Aku benar benar merindukan nya)" Shou memeluk sangat erat membuat Tuan Beom menutup mata merasakan itu.

--

"Ah... Hng... " Shou meremas selimut yang ia tiduri. Dan Tuan Beom mencium beberapa kali leher Shou hingga turun ke dada Shou. Melepas semua baju Shou dengan perlahan. Memakan buah dada Shou yang sudah telanjang.

"Hng.... Hentikan..." Shou mendorong kepala Tuan Beom dan Tuan Beom hanya melakukan yang mulutnya lakukan, melepas semua baju Shou dengan perlahan dan menggigit semua tubuh Shou yang sudah telanjang bulat.

Lalu Tuan Beom berhenti sebentar dan mengangkat kepalanya menatap Shou dari atas.

Shou menutup matanya dengan lengan kirinya sambil bernapas panas. Tubuhnya sangat lah Hot dan itu memancing Tuan Beom untuk tegang.

Tapi Tuan Beom tidak mengeluarkan nya, ia tetap mencium dan menggigit paha Shou.

"Ahjussi... " Shou memegang kedua pipi Tuan Beom yang menatapnya.

"Ahjussi, masukkan" Shou memeluknya. Tapi Tuan Beom terdiam tak melakukan apapun, wajahnya seperti mengatakan bahwa dia khawatir akan sesuatu.

"Ahjussi, masukkan" Shou tetap menatap memohon.

Tuan Beom tidak mendengarkan dan hanya mencium beberapa lehernya.

"Ahjussi,.... Masukkan, aku mohon" Shou mendorong Tuan Beom dan di saat itu juga, Tuan Beom terdiam kaku merasakan kaki Shou memegang penisnya yang menjalar ke dalam kaki nya.

"Shou.. .. " Tuan Beom menahan kaki Shou dengan tangan nya.

"Ahjussi, masukkan... Masukan" Shou meremas baju Tuan Beom.

Lalu Tuan Beom memasukan kedua jarinya ke mulut Shou membuat Shou terkejut. Tuan Beom memegang lidah Shou di dalam mulut dengan kedua jarinya lalu mengeluarkan nya membuat tali ludah itu dan memasukan nya ke vagina Shou, ia memasukan dua jarinya ke vagina Shou membuat Shou terkejut.

"Ah..... Ahhh.... Itu sakit... (Hng.... Aku tak bisa menahan nya lagi, kami sudah lama tidak melakukan nya dan sekarang rasanya aneh... Aku ingin cepat cepat.....) hng....)"

"Kita sudah lama tidak melakukan ini, dan ini sangat ketat di sini, aku tak tahu kau akan Vit atau tidak menerima ini" Tatap Tuan Beom.

"Aku... Aku bisa, masukkan.... Aku mohon masukkan Ahjussi" Shou memohon.

Hingga akhirnya, Tuan Beom menurunkan resleting celananya dan tampak terlihat penisnya yang segede gaban.

Shou terdiam dan menelan ludah menatap itu dan jari Tuan Beom masih melemaskan vagina Shou.

"Hng... (Kenapa aku merasa aku tidak bisa menerima ini, aku tidak kuat.... Tapi aku ingin terhubung dengan Ahjussi) ah.... Ahhh!!"

"Teruslah mendesah Shou... Aku sudah lama tidak mendengar mu dan sekarang aku bisa mendengar mu Shou" Kata Tuan Beom sambil mencium pipi Shou yang bernapas panas.