webnovel

잔깜만 | WAIT | KIM YO HAN

Author: realarest
General
Ongoing · 6.1K Views
  • 2 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Tunggu, aku belum paham apa aku ini seorang nuna atau bukan. . . Aku tidak paham apa yang kau lakukan. . . Kim Yohan, apa yang sudah kau lakukan kepadaku?! . . Yura, wanita berusia 22 tahun yang hampir 5 tahun meninggalkan rumah lamanya untuk kuliah di Seoul. Meninggalkan Ibu, Ayah dan Adiknya yang berbeda 2 tahun. Sebelumnya adik kecilnya masih berusia 15 tahun, sekarang kenapa makin dewasa semakin bikin Yura salah tanggap?!

Chapter 11. 누나 왔어

Disclaimer:

Semua cast dan story real milik Tuhan Yang Maha Esa.

Aku cuma pinjem Kim Yohan dari OUI yang sekarang dari berjuang di Produce X 101 dan kebetulan kepikiran jalan cerita yang seperti ini.

:)

Enjoy guys!

.

.

Ini cerita oleh nuna fans yang dibuat berantakan sama Kim Yohan 😄

Honestly, I love his duality ❤️

.

.

.

Chapter 1. 누나 왔어 (Nuna Datang)

Ceklik

"Aku datang, " ucapku begitu sampai di rumah lama yang amat aku rindukan ini.

Aku menutup mata sejenak setelah menarik koperku masuk ke dalam rumah ini. Hidungku menghirup pelan aroma rumah sederhana milik keluarga Kim ini.

Ternyata harum makanan ibu masih saja menenangkan pikiranku. Hampir 5 tahun aku tidak datang ke rumah ini, setelah mendapat kabar aku memperoleh beasiswa jurusan Jurnalis di Seoul University.

"Akhirnya anak Eomma dateng juga."

Ibu mendatangiku dengan celemek kesayangannya. Wajah renta setelah 5 tahun kutinggalkan makin terlihat kerutannya.

"Eomma sibuk?" tanyaku. "Kan sudah aku bilang, saat aku datang Eomma tidak perlu sibuk. Aku sudah memiliki pekerjaan sekarang," aku menghalangi Ibu yang akan mengambil koperku.

Ibu hanya menggangguk. Aku tahu ia pasti senang, karena aku juga senang karena sangat merindukannya. Aku memeluknya.

"Eomma. Neomu bogoshipo."

Aku menenggelamkan wajahku di pundaknya yang nyaman itu.

"Kamu bau, Yura. Mandi dulu sana!"

Aku terkekeh dan makin erat memeluk tubuh renta Ibu.

"YOHAN! Bawa koper Nuna-mu ke atas sana!"

Aku sudah sangat lama tidak mendengar nama itu.

Tiba-tiba seseorang bangun dari sofa yang mengarah televisi. Dia dari tadi ada di sana? Kok sama sekali tidak menyambutku?!

Laki-laki itu berdiri dan WAH, anak itu berubah tinggi sekali. Itu benaran Kim Yohan?

Bukannya dia remaja yang baru saja 15 tahun sejak aku melihatnya terakhir kali?

Ia terlihat mengantungi ponselnya dan sambil mengucek matanya yang terlihat mengantuk.

Plak!

"Auh! Eomma wae?!"

Ibu memukul kepala Yohan dan tanpa sadar aku tersenyum.

"Antar Yura ke kamar atas!"

Yohan melihatku dan tidak menciptakan ekspresi apapun. WAH, anak ini benaran tidak merindukanku atau bagaimana?

Ia hanya mengedipkan matanya beberapa kali, mungkin karena masih mengantuk.

"Habis mandi, turun lagi. Eomma sudah siapkan daging sapi untukmu."

Aku hanya menunjukan jari Oke ke Ibu.

Yohan sudah berlalu dan membawa koperku ke atas. Aku melihatinya dari belakang saat menaiki tangga. Sebenarnya ingin menyapanya tapi kenapa canggung rasanya.

Tunggu sebentar. Sejak kapan bahu Yohan jadi selebar itu?!

Padahal ia hanya mengenakan kaus berwarna kuning yang tidak terlalu tipis, tapi aku melihat dengan jelas. Bahkan celana oblong pendeknya membuatku malu melihat bagian kakinya. Ada apa denganmu, Yura?

"Nuna di sini sampai kapan?"

Suara beratnya mengembalikan kesadaranku dari khayalan aneh yang sekejap itu.

"Tapi, aku baru saja datang, Yohan-ssi."

EH! Kenapa aku memanggilnya dengan embel-embel Ssi?! Dia kan lebih muda.

"Nuna 'kan bukan bagian keluarga ini."

Aku merasa tertampar mendengar perkataan Yohan. Dia benar.

"Umurmu sekarang berapa sih? Sudah berani melawan Nuna ya?!" balasku agar tidak terjadi ketegangan.

Yohan menarik koperku sampai ke depan kamarku 5 tahun lalu.

"Aku? Sudah 20 tahun. Kamarmu sudah kubersihkan kemarin. Kalau lelah langsung tidur saja. Senin kau pasti akan mulai berangkat bekerja 'kan?"

Aku mengeluarkan permen lolipop rasa coklat dari tasku. Permen yang biasa di beli Yohan saat SMP dulu.

"Semakin dewasa kenapa kau jadi semakin kaku sih? Nih untukmu!"

Dia terlihat tersenyum dari tundukan kepalanya. EH? Kok senyumannya cuma sebelah saja. Dia mencoba smirk?!

Yohan menarik bahuku dan tiba-tiba memelukku. Jujur saja aku terkejut, sangat terkejut.

"Aku merindukanmu, Nuna."

Mataku melebar. Ia tetap Kim Yohan, adik yang berharga bagiku.

Aku tahu ini bukan hal yang wajar, tapi semenjak aku kuliah, aku mulai menyukai aroma tubuh seorang laki-laki yang memiliki ciri khas. Yohan memiliki itu. Ditambah tubuhnya yang sekarang benar-benar menunjukan bahwa dia sudah dewasa.

"Mandi sana! Bau."

Aku beberapa kali mengerjapkan mata.

"Ya! Tanpa kau suruh aku juga akan mandi, Kim Yohan!"

Ia langsung berlari menuruni tangga begitu aku mengangkat tangan yang hendak memukul kepalanya.

.

.

.

Aku duduk di meja makan bersama Ibu dan Yohan. Pak Kim belum tiba karena lembur, padahal hari ini Hari Sabtu. Ibu mengatakan bahwa deadline proyek Menejer Perencanaan atau bosnya Pak Kim harus selesai dalam 3 hari karena pembangunan daerah Seoul kota dipercepat.

"Pak Kim biasanya pulang jam berapa Eomma?" tanyaku saat Ibu menaruh piring berisi daging sapi. Ugh aromanya.

Aku memanggil Ayah dengan sebutan Pak Kim karena memang dari awal aku sudah memanggilnya seperti itu. Sejak Yohan masih umur 6 tahun.

Kalau mengingat itu aku jadi tersadar betapa mereka benar-benar keluargaku ini yang terpenting.

"Mungkin dua jam lagi."

"Eomma. Nanti aku mau pergi main ke rumah Junho ya."

Tiba-tiba anak itu berbicara dengan enaknya.

Ibu hanya menyipitkan matanya, menandakan ia sedikit kesal dengan anaknya yang satu itu.

"Ngapain?" tanyaku.

Yohan mengambil daging dengan sumpit dan langsung menyantapnya.

"Main."

Singkat sekali.

Plak. Tangannya dipukul Ibu lagi.

"Eomma wae?!" Bibir Yohan terlihat memanyun.

EH. Dia benaran sudah dewasa?

"Kau tidak merindukan Yura? Kenapa bukan ia yang kau ajak main keluar?"

Yohan masih meringis karena tangannya yang terlihat sedikit merah.

"Tidak."

Aku sedikit terkejut karena ucapannya barusan. Tapi tadi sore kan...

"Sudah ada di jadwalku. Aku harus menjernihkan kepalaku di Hari Sabtu seperti ini. Eomma tahu kan tugasku sekarang lebih banyak dari sekolah dulu."

Hmmm, jadi sekarang Yohan sudah kuliah?

"Jadi. Aku perlu main bersama teman-temanku."

Yohan menekankan perkataannya. Lucu.

"Main apa. Temanmu yang tampan itu siapa, ah Cha Junho kalau main bersamamu di sini cuma melihat ponsel."

"Zaman sudah berubah Nyonya Kim. Semua permainan ada di ponsel."

Aku terkekeh pelan. Kenapa kelakuannya seperti ini saat bersama Ibu.

"Ajak Yura juga."

Aku menggeleng cepat.

"Tidak. Tidak usah, Eomma."

Yohan masih mengambil daging dengan asyiknya.

"Kapan-kapan saja keluar dengannya. Lagi pula aku heran, Nuna kembali lagi padahal di rumah sudah enak sekali karena hanya ada aku. Kapan dia keluar dari rumah lagi, Eomma?"

Ibu mengubah ekspresinya. Sendok yang ia pegang siap mendarat di kepala Yohan. Aku dengan cepat memegang tangan Ibu.

"Eomma.." panggilku lirih.

Yohan sudah menutup kepalanya. Sebenarnya yang dikatakan Yohan benar. Kenapa aku malah datang ke rumah ini lagi.

Aku menyuruh Yohan untuk pergi sebentar dengan arahan dari mataku. Lelaki itu menurutiku dan pergi dari meja makan.

Aku memeluk Ibu.

"Aku tidak apa-apa, Eomma."

Sepertinya Ibu tidak tahu kenapa Yohan sangat ingin aku pergi dari rumah ini. Aku tahu betul bahwa di rumah ini memang hanya Yohan anak yang sebenarnya.

.

.

Tok, tok.

Aku mengetuk pelan kamar Yohan yang berada di depan kamarku. Setelah makan tadi ia tidak jadi keluar dan hanya mengurung di kamar.

"Yohan-ah. Aku baik-baik saja. Eomma juga sudah aku tenangkan. Apa kau sudah baikan?"

Cklik. Pintunya terbuka, tapi Yohan tidak keluar dari kamarnya.

Aku membuka pintunya pelan. Kamarnya tidak terlalu terang, sepertinya ia mengurangi cahaya di kamarnya.

"Maafkan aku, Yura Nuna."

Seseorang membalikkan tubuhku dan langsung memelukku erat.

"Iya. Aku memaafkanmu. Sekarang lepaskan. Apa kau sangat merindukanku sampai memelukku dua kali sehari ini?"

"Tapi dulu, bahkan kau yang selalu memelukku saat aku diomeli Eomma."

Aah, iya itu kan saat dirimu masih umur 10 tahun dan aku sebagai nuna-mu masih 12 tahun. Sekarang kan aku sudah 22 tahun dan kau sudah 20 tahun.

Waktu berjalan sangat cepat ternyata.

"Umurmu sudah berapa? Belajarlah menenangkan dirimu sendiri Yohan. Aku akan kembali ke kamar."

Aku beranjak keluar dari kamar anak itu.

"Oh iya. Aku akan mencari kosan dekat tempat kerja kalau kau keberatan aku tinggal di sini. Jangan anggap aku kalah atau apa!"

Tidak ada jawaban dari Yohan.

.

.

Aku melihat Pak Kim yang sedang menengok taman belakang rumah. Hari libur seperti ini memang cocok untuk healing di taman bukan?

"Pak Kim!" panggilku kencang.

Ayah kaget begitu mendengar suara perempuan yang tiba-tiba memekikkan namanya.

Lelaki tua itu menoleh ke belakang, mendapatiku sedang membawa kopi buatan Ibu. Ia langsung bangkit. Aku menghambur dan memeluknya erat.

"Kau benar Yura? Anak Ayah yang pintar ini makin cantik saja."

Ucapan Ayah membuatku tersenyum lebar.

"Kapan datangnya?"

"Kemarin sore."

"Sudah makan? Sudah bertemu Nyonya besar? Sudah bertemu Adik bandelmu?"

Aku mengangguk keras. Aku sangat merindukan Pak Kim dan semua kekhawatirannya kepadaku.

"Ehem."

Aku mendengar dehaman berat dari belakang. Suara Yohan. Aku menyudahi pelukanku dengan Pak Kim.

"Nuna, kau sudah mandi 'kan? Eomma menyuruhku mengajakmu ke Supermarket untuk belanja."

Pak Kim melihat Yohan dengan mata datarnya. Ia terlihat tidak suka menggangguku saat bersamanya. Sungguh anak dan ayah ini benar-benar mirip.

"Pakai motor Ayah di depan saja. Jangan pakai mobilnya, nanti kalau Ayah ketahuan memakainya di hari libur akan terkena omelan, Kim Yohan."

Aku masuk ke dalam rumah dan mendengar Pak Kim menggerutu karena Yohan sepertinya pernah membuatnya diomeli karena memakai mobilnya tanpa izin di hari libur. Mereka berdua memang love-hate relationship sepertinya.

Aku mengganti pakaian dan menguncir atas rambut panjangku. Setelah memakai bedak yang tipis dan liptint, aku mengambil dompet dan tas kecil di meja.

Mataku menangkap Yohan yang sudah berdiri di sebelah motor Pak Kim dengan memainkan kunci motor di tangannya.

"Maaf kalau aku lama," ucapku sambil mengenakan sendal pororo milik Yohan yang agak kebesaran sedikit.

Yohan berbalik, ia memandangku dengan ekspresi yang belum pernah kulihat. Kunci motor di tangannya jatuh begitu saja.

"Cantik."

EH?! Suara pelannya masih bisa terdengar di telingaku. Maksudnya apa?!

~ To be continued ~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Masih belum tau nanti ini genrenya macem apa dan gimana.. Just enjoy it guys 🥰

Iya, aku baru aja suka sama Kim Yohan :') dan engga ngerti yang biasanya suka sama idol lebih tua ini kok malah suka sama dongsaeng ini :')

You May Also Like

Mengklaim Suami CEO yang Posesif

Kabar burung menyebutkan bahwa Xaviera Evans memiliki konstitusi tubuh yang lemah—seorang kecantikan yang sakitin. Kabar burung menyebutkan bahwa ia menghabiskan sejumlah besar uang setiap hari untuk obat-obatan—makan mereka seperti permen. Kabar burung menyebutkan bahwa sepuluh pelayan setiap hari menjaganya di samping tempat tidurnya—sebuah beban bagi semua orang. Mereka semua menunggu keluarga Evans untuk melemparkan Xaviera Evans kembali ke pedesaan dan membiarkannya mengurus dirinya sendiri. Xaviera Evans: "Semua orang bilang aku lemah dan tidak bisa mengurus diri sendiri. Rupanya, aku juga boros dalam menghabiskan uang." Ia menatap baju lusuhnya dan merasa kesal. Xaviera Evans: "Kamu bilang keluarga kaya ini membiarkan putrinya memakai baju lusuh setiap hari?" Putri kaya keluarga Evans? Dia sudah cukup! Dia tidak akan menjadi itu lagi! Oleh karena itu... Pria brengsek: "Tanpa keluarga Evans, kamu tidak ada apa-apanya." Xaviera Evans: "Jika saya diusir dari keluarga Evans, saya akan selesai." Wanita brengsek: "Kakak, jangan terlalu kecewa. Selama kamu bekerja keras, kamu akan dipuji suatu hari nanti.” Xaviera Evans: "Diam, aku tidak mengenal pengkhianat sepertimu." Pria dan wanita brengsek: "???" Kabar burung menyebutkan bahwa putra bungsu keluarga Mamet, Caleb Mamet, secara ceroboh menikahi seorang wanita yang tidak punya apa-apa kecuali penampilan. Xaviera Evans: "Apakah ada orang yang meremehkan aku?" Suatu hari, Xaviera Evans melihat salah satu karyawan Caleb Mamet yang pusing memikirkan serangkaian angka di layar komputer. Karena dia sedang tidak sibuk, dia membantu. Apakah dia baru saja membobol firewall yang dibuat oleh upaya bersama peretas elit teratas?! Caleb Mamet mendekat dengan setiap langkahnya. "Xaviera, apa lagi yang kamu sembunyikan dariku? Hmm?" Xaviera Evans: "Oh, tidak! Aku merasa pusing lagi! Aku sangat lemah. Tubuhku ini terlalu lemah!"

Qiaoqiao · General
Not enough ratings
820 Chs

Kesalahan Termanis

Menceritakan Lizzy Cetta yang masuk ke dalam pernikahan saudaranya kembarnya yang tengah terbaring di rumah sakit karena terluka akibat percobaan bunuh diri. Saudaranya, Lisa Cetta merasa bahwa dialah yang membuat rumah tangganya hancur sementara Lizzy tak berpikir demian. Lizzy berpikir bahwa yang bersalah atas semua ini adalah Saga Pranaja, suami saudara kembarnya sendiri karena hal itu dia terdorong untuk membalas dendam pada pria sombong bernama Saga Pranaja. Namun siapa sangka pria yang masih berstatus suami kakaknya itu tampak tertarik pada Lizzy, apakah Lizzy masih dengan tujuannya menghancurkan Saga Pranaja ataukah terjebak cinta dengan saudara iparnya? Silakan baca!! **** Volume kedua : Sst ini rahasia Dikarenakan keegosian mereka, Dani dan Ai menyimpan perasaan mereka masing-masing dan terjebak dalam kesalahpahaman. Karena itulah mereka bercerai dengan pengertian masing-masing. Semua berubah ketika Ai hamil dikarenakan sebuah kesalahan. Bisakah mereka menurunkan ego dan bersatu karena sang bayi. Sinopsis volume ketiga : Menjalani kehidupan bahtera rumah tangga selama empat tahun namun tak dikaruniai seorang anak tak serta merta meruntuhkan komitmen yang Edward dan Helena buat. Namun kedatangan orang baru di dalam hidup mereka menimbulkan keraguan dalam komitmen pernikahan keduanya. Sinopsis Volume keempat : Dikarenakan beberapa kejadian yang membuat Ivana Jaya Putra tak bisa bersosialisasi dengan baik di Jepang. Edward dan Vella memutuskan untuk mengirim Ivana ke kediaman Pranaja keluarga Ibu sambungnya. Di sana dia dipertemukan oleh Vendri sang kekasih Ibu yang masih melajang di usianya yang telah 30 tahun lebih. Sinopsis Volume kelima : Maria dan Zen adalah korban dari kekejaman keluarga Paulo. Mereka berdua akhirnya sepakat bekerja sama dan berpura-pura untuk menjadi pasangan suami istri. Dengan meminjam wajah dari Lizzy Cetta sosok wanita yang dihormati oleh Zen, Maria hidup dan bertingkah seperti wanita angkuh itu. Apakah balas dendam mereka tercapai? Ada juga kisah mereka yang menjalankan kehidupan pernikahan palsu mereka dengan penuh kejadian manis. Silakan baca ^^ LittleGirl_25

LittleGirl_25 · General
4.6
262 Chs

Dikala Cinta Menyapa

( TAMAT ) Marah, kecewa, sakit hati dan terluka tentu saja itu yang dirasakan Monica ketika ia melihat, pacarnya sendiri berselingkuh dengan sahabatnya!! Dengan tidak tahu malu Hendrik berselingkuh di belakangnya. Membuat bagai terhujam oleh dua peluru sekaligus tanpa belas kasih, Monica yang saat ini tengah sangat terluka, memutuskan untuk tidak menjalin hubungan dengan siapapun itu untuk sementara waktu. Memilih untuk menutup rapat pintu hatinya. Tidak akan membiarkan pria manapun masuk ke dalam kehidupannya kembali. Dan tidak akan membiarkan seseorang kembali mengacak-acak hatinya yang sedang dia usahakan untuk berdamai pada dirinya sendiri. Hingga sebuah kenyataan yang begitu mengejutkan dan sulit untuk bisa dia percayai, hadir di tengah-tengah tekadnya. “Kau harus harus menikah, Monic. Menikah dengan calon yang kami pilihkan," “3 bulan. Ayah memberikan waktu hanya 3 bulan untukmu bisa menyesuaikan diri dan menentukan pilihan. Berkencanlah dengan mereka! Temukan kecocokan dengan mereka! Lalu pikiran dan pilihlah satu yang paling sesuai dengan hatimu," "Apa?" Keputusan yang benar-benar gila dan pilihan yang tidak masuk diakal!! Ketika cinta lain menyapanya, Seorang pria dingin dengan sebuah alasan sederhana untuk menikah. Lelah mengikuti berbagai perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya untuk kesekian kali, membuat Bryan akhirnya menyerah. Dan seorang pria dengan segala kenangan dimasalalunya bersama Monica. Sangat dewasa dan mendekati sempurna karena keramahan hatinya yang siap membantu siapapun. Namun akankah hati sekeras batu, bisa tergerak pada Haikal yang bagai seorang pangeran berkuda putih?! Serta seorang pemain di atas para pemain yang telah berpengalaman memenangkan hati banyak wanita. Cukup playboy dan memutuskan untuk bertobat dan berulang kali meminta maaf pada kesalahan berulang yang dia lakukan pada Monica. Sehingga akankah Kevin yang menjadi tempat Monica berlabuh? Penasaran? Simak dan ikuti terus ceritanya!! Jangan lupa siapkan cemilan.. and let's go!! hhe kirim selalu powerstone kalian, dan jangan lupa, coment n review. Happy reading dear ^^ ig : lenzluph_story

lenzluph · General
5.0
327 Chs

Sang Pewaris Sejati adalah Orang Besar yang Sebenarnya

Orang besar yang dulunya, Ying Zijin, bangun suatu hari sebagai putri yang hilang dari keluarga Ying, yang telah menghilang selama lima belas tahun. Keluarga Ying segera mengadopsi anak lain untuk menggantikannya. Setelah kembali ke keluarga kaya raya, semua orang mengejeknya karena tidak secerdas, sekapabel, sebijaksana, dan seanggun putri palsu. Orang tuanya menganggapnya sebagai noda di keluarga dan memperingatkan dia untuk tidak berharap bisa menjadi nyonya di keluarga. Mereka bilang dia harus bersyukur bisa menjadi anak asuh, jika tidak mereka akan mengirimnya pergi. Ying Zijin: "Saya akan pergi. Tidak usah diantar." Sementara keluarga Ying merayakan dengan sukacita dan yang lainnya menunggu untuk melihat pewaris yang sebenarnya mempermalukan dirinya sendiri, tokoh berpengaruh dari berbagai bidang mulai bertindak. Idola papan atas dengan penggemar paling berpengaruh berkata, "Nona Ying, cukup beritahu saya jika Anda memerlukan sesuatu." Ahli waris monopoli ekonomi global berkata, "Keluarga Ying? Apa itu? Bos, kita hapus saja mereka?" Seniman bela diri nomor satu di negara ini bertanya, "Siapa yang berani mengganggu tuan saya?" Remaja jenius dengan IQ 228 berkata, "Itu saudara perempuan saya." Seorang pria dengan penampilan yang sangat menggoda tersenyum sinis dan santai, berkata, "Baiklah, panggil aku kakak ipar." Tokoh-tokoh berpengaruh itu bingung. Ketika identitas sejati pewaris yang sebenarnya dipulihkan, itu menyebabkan sensasi di internet. Keluarga Ying menjadi gila dan berlutut, menangis dan memohon dia untuk kembali. Keluarga berkuasa internasional berkata, "Maaf, izinkan saya memperkenalkannya. Ini adalah pewaris kami yang sebenarnya." Terlahir Kembali sebagai raja, melakukan comeback yang kuat dan melancarkan serangan balik!

Qing Qian · General
Not enough ratings
683 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT

empty img

coming soon