webnovel

Chapter 1

Kota Bandung , Dijalanan yang ramai dipagi hari orang orang lalu lalang dengan antusias lingkungan yang bersih dikedua sisi jalan dipenuhi pepohonan dan rerumputan

Wush

seorang remaja laki laki memakai baju seragam sekolah menengah atas melintasi jalanan memakai speda dengan roti dimulutnya

remaja itu terengah engah karena terlambat menuju kesekolah

remaja itu menghabiskan rotinya dan mengelap kringat didahinya

Sean Anggara memiliki wajah tampan ia memiliki rambut yang menutupi dahinya mata coklat besar hidung mancung bibir pink pucat dan kulit gandum karena selalu terpapar sinar matahari

didepan gerbang sekolah Sean menyapa Penjaga keamanan yang marah karena keterlambatannya dan menuju tempat parkir

Sean Menyimpan sepedanya dan berlari menuju kelas sambil terengah engah kemudian berdiri dipintu sambil terengah engah

"Huh?"

Sean memandangi kelas yang kosong dan menuju mejanya meletakan tasnya dan menatap jadwal seketika Sean Terkejut

"Sial! Sekarang kelas lukis bukan Olahraga!!" Seru Sean dengan panik dan langsung menuju Studio lukis langsung mendobrak pintu mengejytkan satu krlas yang hening

Guru Lukis adalah seorang pria muda yang magang dan terkenal karena sifat buruknya.

Kak Henri

Kak Henri melempar kuasnya tepat dijidat Sean dan berteriak

"Sialan! Sean! kamu mengejytkanku! duduk dan Lukis Wajah datar Aulia dibelakang sebagai hukuman!"

Sean Tertawa hehe dan menuju kursi belakang lalu menatap Wajah datar Aulis dengan serius

Aulia adalah gadis tercantik dikelasnya namun karena ia jarang menunjukan emosi diwajahnya orang sering menyebutnya Dewi papan triplex

meski keterlaluan itu kenyataannya siapa yang menyuruh membuatnya membuat wajah datar terus? bahkan Guru pun sering menyebutnya begitu

Sean menatap lukisan nya yang sangat realistis seolah olah Aulia yang berwajah datar sedang menatapnya

banyak seruan di sampingnya Kak Henri menghampirinya mengambil lukisan itu dan mengangguk memuji sambil menepuk kepalanya

"bagus bagus Skilmu tingkat tinggi tapi bagian itu kamu terlalu tebal tipiskan sedikit nanti tapi jangan terlalu tipis . Nilaimu sempurna kalau kamu gak terlambat terus anak muda "

Sean Tertawa Hehe dengan wajah watados dan keluar kelas setelah istirahat