webnovel

[BL] Hidden City!

Berawal dari sebuah bunga tidur; seorang gadis cantik bernama Angelina bermimpi tentang dirinya berada di sebuah kota yang amat makmur dan kaya, kota tersebut di huni oleh orang-orang yang berparas super cantik dan tampan luar biasa. Mimpi itu selalu saja berulang-ulang sampai membuat dirinya tiba-tiba memiliki kepribadian yang sangat berbeda dari biasanya. Walaupun perubahan kepribadian dan sifat Angelina yang begitu kecil. Namun hal itu dapat terbaca dan terlihat begitu sangat jelas di mata Yunqi. "Angelina." Panggil Yunqi. "Hmm? Ada apa?" "Apa kamu memiliki kekasih?" Angelina tertawa dan berkata pada Yunqi yang merupakan teman dekatnya, "Kamu sangat tahu. Nanti aku perkenalkan pacarku padamu." Perkenalan inilah yang akan menyeret beberapa orang ke dalam dunia yang berbeda dan asing bagi Yunqi dan lainnya.

Dhik · LGBT+
Not enough ratings
3 Chs

Pertemuan

Di tengah malam yang terang dan di hiasi bulan putih yang menggantung indah di langit malam. Angin sepoi-sepoi yang tertiup dari arah barat kini memasuki kamar seorang gadis yang tertidur sangat lelap dan nyaman, bahkan suara tabrakan lonceng kecil yang di gantung gadis tersebut di depan jendela kamarnya tidak dapat mempengaruhi ketenangan tidur gadis tersebut.

Suara panggilan yang lembut dan merdu seperti air jernih yang mengalir tenang kini terdengar dan menggemah di dalam kamar yang hanya di terangi sinar bulan purnama.

Angelina...

Itulah suara panggilan yang terus terdengar sehingga membuat Angelina membuka kedua bola matanya yang jernih dan bulat.

Angelina bangun dan duduk di atas tempat tidur dengan pandangannya yang mengarah ke arah jendela kamar. Beberapa detik kemudian Angelina tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya seperti ingin memeluk seseorang.

"Kamu datang..." Kata Angelina pada sosok bayangan yang berdiri di dekat jendela kamarnya.

Sosok bayangan tersebut menyerupai seorang pria bertubuh tinggi dan berambut panjang, serta berbalut pakaian zaman kekaisaran.

Rupa dan sosok wajah, serta penampilan pria tersebut tidak dapat di lihat oleh orang lain, selain Angelina itu sendiri.

Angelina, "Kemari aku ingin memelukmu."

Bayangan tersebut maju mendekati Angelina yang tengah duduk di tempat tidurnya.

Angelina memeluk bayangan tersebut dan kemudian menatap bayangan tersebut dengan pandangan polos, "Hmm? Kamu menginginkannya?" Setelah mengatakan itu, kemudian Angelina tersenyum cantik, "Aku juga menginginkannya. Ayo lakukan itu sampai pagi."

Beberapa waktu kemudian suara erangan samar dapat terdengar dari kamar Angelina.

Keesokan paginya, di Universitas A, tepatnya di ruang kelas B berdiri seorang pria jakun dengan paras tampan rupawan, sedang menatap pria cantik yang duduk di kursi dengan pandangan mematikan.

Pria cantik tersebut menyilang kakinya sambil menaikan sebelah alisnya memandang pria jakun yang saat ini sedang berdiri di depannya.

"Ada angin apa yang meniup kencang sampai pagi-pagi seperti ini senior Erlang datang menemuiku?"

Erlang menghembuskan napas kasar untuk menenangkan serta menjernihkan kembali pikirannya.

"Yunqi, ku peringatkan padamu untuk tidak lagi mendekati pacarku!"

Orang-orang yang berada di dalam ruang kelas hanya duduk diam membisu saat melihat kedua pria tersebut bertengkar. Pandangan seperti ini sudah hal biasa di lihat oleh orang-orang yang ada di Universitas A. Namun tetap saja walaupun sudah hal biasa bagi mereka; tapi tetap itu merupakan gosip terhangat di forum resmi Universitas A.

Yunqi menyanggah dagunya, "Siapa yang mendekati pacarmu?! Seharusnya senior bertanya pada pacar senior terlebih dahulu sebelum datang padaku, kenapa pacar senior selalu saja datang padaku seperti pelacur rendahan!"

"YUNQI!!!" Teriak Erlang marah, "Jaga ucapanmu." Setelah mengatakan itu, Erlang pun meninggalkan ruangan kelas yang di tempati Yunqi.

Angelina masuk ke dalam kelas bertepatan dengan Erlang yang keluar dari ruangan.

Angelina menatap punggung Erlang dan kemudian menatap Yunqi yang wajahnya terlihat sangat suram.

Angelina duduk di samping Yunqi, "Masalah apa lagi yang membuatmu bertengkar kembali dengan senior Erlang?"

"Seperti biasa." Jawab Yunqi dengan wajah kesal.

Setelah selesai kelas pagi, Angelina dan Yunqi memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka di perpustakaan dan membenamkan kepala mereka untuk membaca dan memecahkan masalah pelajaran yang belum mereka pahami dan mengerti.

Dalam perpustakaan suasananya sangat terang dan tenang.

Sedikit perkenalan buat kalian semua; Yunqi adalah seorang pria berusia 18 tahun dengan paras cantik serta memiliki wajah yang terlihat lemah lembut. Yunqi memiliki saudari tiri yang bernama Liliana. Walaupun keduanya tidak terlahir dari rahim ibu dan Ayah yang sama. Namun keduanya memiliki kedekatan yang baik satu sama lain.

Sekitar pukul 12 siang, Angelina dan Yunqi menuju ke kantin untuk makan siang. Sepanjang perjalanan dari perpustakaan sampai keduanya membawa nampan di atas meja, Yunqi terus memandang Angelina.

"Ada apa?" Tanya Angelina bingung.

Yunqi menyipitkan kedua matanya dan berkata, "Aku merasa ada yang berbeda dengan wajahmu?!"

"Ada apa dengan wajahku? Apa ada yang salah?" Angelina refleks menyentuh wajahnya.

"Tidak, tidak, tidak... Tidak ada yang salah dengan wajahmu. Hanya saja, selama kurang lebih sebulan ini aurah wajahmu sedikit berbeda..."

"Berbeda bagaimana?"

Yunqi sedikit berpikir, "Seperti kamu tidak menarik sama sekali untuk di pandang."

Angelina, "..." (◔ _ ◔')Kamu selalu saja mengatakan itu. Bahkan saat pertama kali kita bertemu.

Yunqi menatap sekeliling kantin seperti sedang mencari seseorang.

Yunqi, "Di mana Arlin?"

Dari kejauhan seorang pria berpakaian serba hitam berlari dengan tergesa-gesa menuju ke tempat di mana Angelina dan Yunqi berada.

Sampai-sampai bukannya menyapa kedua temannya, Arlin malah berteriak, "Sialan, ada berita buruk!!! Senior Erlang terjatuh dari tangga dan pergelangan kakinya terkilir. "

Angelina, "..."

Yunqi, "..."

"Kenapa kalian berdua hanya diam saja! Ini nyata! Jika tidak percaya, silahkan cek forum kampus."

"Aku pikir apaan... Dia mau terjatuh, dia mau mati, itu bukan urusanku."

Arlin, "Kalian sudah memesan makanan untukku?"

Angelina mendorong nampan makanan yang telah di ambil beberapa saat yang lalu, dan menyerahkannya pada Arlin.

Arlin duduk di kursi sambil mengambil nampan yang di berikan Angelina padanya.

Arlin, "Jangan bilang seperti itu. Walaupun karakternya buruk, tapi dia pria yang baik.."

Yunqi mendecih saat mendengar kata-kata yang di ucapkan Arlin.

Arlin, "..."

Angelina, "..."

"Umm.. lupakan, anggap aku tidak mengatakan apa-apa barusan." Ucap Arlin.

Arlin mengunyah makanannya dan kemudian berkata, "Aku punya gosip paling menarik buat kalian berdua."

Angelina, "..." Sangat suka bergosip.

"Gosip apa?" Tanya Yunqi penasaran.

Angelina, "....." Ini lagi malah ikutan.

"Semalam teman sekelasku mengalami kejadian aneh saat naik Bus pulang ke Rumah. Dia mengatakan entah itu mimpi atau apa; saat di perjalanan kembali ke Rumah, bis yang dia tumpanginya mati di tengah jalan. Lebih mengerikannya, itu di tengah hutan. Sontak saja teman sekelasku langsung terkejut, dan membuka matanya lebar-lebar untuk melihat kembali ke arah luar dengan cermat. Dan kalian berdua mau tahu apa yang terjadi selanjutnya...?!!"

Yunqi, "Katakan."

Arlin memukul meja dan berteriak kesal, "Si**an, ternyata hanya mimpi!! Aku pikir kenyataan, mana cara berbicaranya juga sangat serius!"

Yunqi, "Kamu selalu saja membawa berita yang tidak berguna."

Selesai mata kuliah, sekitar jam enam sore, ketiganya, Arlin, Angelina, dan Yunqi memutuskan untuk pulang bersama dengan mobil yang di kendarai oleh Yunqi. Tapi saat sampai di depan gerbang kampus, Angelina memutuskan untuk tidak jadi ikut pulang bersama Arlin dan Yunqi.

"Apa kamu memiliki janji temu di luar?" Tanya Arlin.

Angelina tersenyum dan menggeleng kepalanya.

Arlin, "Lalu?"

"Angelina..." Panggil Arlin

"Hmm?"

"Apa kamu memiliki kekasih?"

Mendengar pertanyaan Yunqi, Arlin pun juga merasa penasaran. Pasalnya, Angelina adalah seorang gadis yang sangat cuek dan masa bodoh dengan pria-pria yang jatuh cinta padanya.

Angelina pernah mengatakan bahwa semua pria yang mendekatinya memiliki wajah yang buruk, bahkan sama sekali tidak menarik di depan matanya. Bahkan Yunqi yang notaben bisa di katakan memiliki wajah yang sangat tampan dan cantikpun tidak bisa membuat Angelina terpikat.

Angelina, gadis pemilih itu malah mengatakan pada Yunqi...

"Wajahmu lebih cocok sebagai pria penghibur."

Sontak saja Yunqi kesal dan marah, kemudian menyemprot balik Angelina.

"Apa kamu merasa cemburu?" Yunqi menatap Angelina dari atas kepala sampai ujung kaki, "Aku seorang pria, tapi aku memiliki wajah lebih cantik darimu."

Karena pertengkaran itulah sampai membuat Angelina selalu mendengar kata-kata pahit dari Yunqi, walaupun keduanya saat ini telah menjadi dekat dan berteman.

Kata-kata pahit yang sering di ucapkan Yunqi pada Angelina, 'sepertinya kamu sama sekali tidak menarik untuk di pandang.'

Bukan maksud Yunqi untuk mengatakan kata-kata menyakitkan dan kasar seperti itu pada Angelina. Tapi itulah kebenaran yang terjadi sehingga membuat Yunqi mengatakan hal itu.

Kembali lagi pada dua pria dan satu wanita yang berdiri di depan gerbang Universitas seperti orang bodoh.

Arlin, "Gila, pria luar biasa mana yang berhasil meluluhkan dan merebut hatimu dari tempatnya!"

Angelina tersenyum malu, "Hanya pria biasa dan sederhana."

Arlin memberi kode anggukan pada Yunqi dan Yunqi pun merespon kembali kode anggukan tersebut.

Yunqi berdehem, "Kalau begitu kami berdua akan menemanimu menunggu di sini."

"Baiklah... Sekalian aku akan memperkenalkan dia dengan kalian berdua." Mereka berdua terlalu nampak penasaran.

Ketiganya pun menunggu sampai seisi kampus terlihat sepi.

Pukul 20.30 wita, mereka telah menunggu kekasih Angelina selama dua jam lebih, tapi orang yang di tunggu-tunggu tak kunjung datang juga, sampai membuat Arlin dan Yunqi merasa bosan dan jenuh. Sedangkan teman mereka Angelina sama sekali tidak merasa bosan atau jenuh, bahkan tidak merasa kesal dan marah karena kekasihnya terlambat datang menjemput dirinya.

Yunqi, "Coba telpon dulu pacarmu, tanyakan apa dia jadi menjemputmu atau tidak!"

Angelina menatap Yunqi dan Arlin yang saat ini sedang duduk sambil makan mie instan mentah.

"Tunggu lima menit lagi."

"Sangat lama. Pria macam apa itu yang membuat pacarnya menunggu sampai berjam-jam seperti ini!"

Yunqi, "Kalau aku jadi kamu, aku akan menelponnya dan meneriakinya, 'kamu pria yang sangat tidak bertanggung jawab! Apa kamu masih bisa di katakan pria sejati, ha! Pria sejati yang seharusnya menunggu wanita bukan malah sebaliknya.' Dan setelah itu, aku akan meminta putus dengannya."

"Bagaimana kalau kekasihmu itu tidak akan pernah melepaskanmu dari genggaman nya." Terdengar suara merdu dan begitu seksi dari arah kanan Yunqi.

Pria itu berdiri tepat di samping Yunqi yang sedang duduk saat ini, postur tubuhnya sangat tinggi dan tegap, pakaian yang pria itu kenakanpun bukan pakaian yang berkualitas murahan. Di lihat dari penampilannya, pria ini haruslah seorang bos dari perusaan besar.

"Maaf membuatmu menunggu." Kata pria itu.

Bukannya mengatakan itu pada Angelina yang berdiri di depannya saat ini; pria tersebut malah mengatakan itu pada Yunqi sambil memandang Yunqi dengan tatapan yang begitu dalam. Yunqi yang duduk berjongkok di atas pot bunga berdiri tegak.

(Pot bunga yang di duduki Yunqi dan Arlin adalah pot bunga besar berbentuk persegi panjang.)

Ketinggian pot yang di injak Yunqi memiliki ketinggian kurang lebih 30 cm. Namun saat berdiri, tinggi Yunqi langsung sejajar dengan kekasih Angelina tersebut.

Melihat kondisi ini membuat Yunqi merasa pahit di hatinya.

'Begitu tinggi.' Ucap Yunqi dalam hatinya.

"Kenapa begitu terlambat!" Amuk Yunqi.

Pria tersebut menatap Yunqi dengan smirk kecil yang tidak dapat dilihat orang.

"Apa itu bagus membuat kekasihmu menunggu selama dua jam lebih!"

"Amm... Yunqi tenanglah, aku baik-baik saja dan aku juga sama sekali tidak keberatan akan keterlambatan Ling Wen."

"Tapi aku keberatan!" Jawab Yunqi dan Arlin serempak.

Angelina, "..."

Arlin turun dari atas pot dan memandang Ling Wen dengan pandangan sinis, "Bagaimana bisa kamu bertahan dengan pria seperti ini?"

Saat Angelina mau menjawab, ucapannya di selah lebih dulu oleh Yunqi.

"Kenapa kamu tidak menerima aku saja jadi pacarmu? Aku pria setia, baik hati, penyayang, tepat waktu, tampan, dan juga kaya. Apa lagi yang kurang dariku."

Angelina menggaruk kepalanya dan tidak tahu mau menjawab apa.

Ling Wen terkekeh, "Tampan...? Apa kamu sudah memandang wajahmu di cermin?"

"Ok, ok, hentikan." Angelina menatap Yunqi dan Arlin, "Kalian berdua jangan berbuat ulah, Ling Wen adalah pacar pertamaku, tolong hargai dia seperti kalian menghargaiku."

"Baik..." Keduanya menjawab dengan patuh.

"Dan yang paling penting; alasan terbesar mengapa aku selama ini tidak memiliki pacar adalah...."

Kembali ke beberapa bulan yang lalu.

Angelina membawa pria yang sedang PDKT dengannya untuk berkenalan sekaligus makan malam bersama kedua teman dekatnya yaitu Yunqi dan Arlin. Namun bukannya pria itu di sambut dengan baik, malah pria itu mendapatkan kritikan pedas dari kedua teman dekat Angelina.

Kritikannya bukan main-main, sampai membuat mental pria tersebut menjadi jatuh.

"Apa dia pacarmu? Apa matamu di simpan di atas langit!"

"Angelina beraninya kamu selingkuh dariku!" Marah Arlin.

Angelina, "..." Aku bukan pacarmu.

.

.

.

Bersambung . . .

Sabtu, 03.04.2021

Pukul, 18.33 wita