40 Obat Nyamuk

Warning +18

Terdapat sedikit adegan dewasa.

____________________

Selama kurang lebih sebulan lamanya, Resa mulai hidup baru bersama Zhu Zheng sebagai pasangan yang sah.

Keduanya mulai beraktifitas seperti biasa, di mana Zhu Zheng selalu membawa Resa kemanapun dia pergi, dan sama sekali tidak berniat melepaskannya atau sekedar membiarkannya tinggal sendirian di rumah.

Namun untuk saat ini keduannya sedang berbulan madu di suatu pulai yang indah.

"Tian, kita sudah berlibur selama seminggu. Apa kamu tidak merasa khawatir dengan keadaan perusahanmu?"

Zhu Zheng hanya tersenyum, dan kemudian menarik Resa ke dalam pelukannya.

"Ayo tidur."

"Ini sudah siang."

"Tidur lagi."

Resa, "....."

Di lain sisi, Zhu Fheng kakak dari Zhu Zheng kini mengambil alih perusahan ZHU yang di kelolah oleh sang adik untuk sementara waktu, sampai sang adik Zhu Zheng kembali dari liburannya.

Namun Zhu Fheng tidak mengelola perusahan tersebut sendirian. Zhu Fheng di temani oleh Zhu An yang kini sudah masuk dalam keluarga Zhu, dan si cantik Lili yang di nobatkan oleh para staf kantor sebagai obat nyamuk.

Julukan tersebut di berikan pada Lili karena Lili sebagai salah satu sekretaris sekaligus orang kepercayaan Zhu Zheng selain An. Otomatis Lili akan selalu bersama Zhu Zheng di manapun dia pergi melakukan bisnis maupun perjalanan bisnis.

Dan kalian semua pasti tahu bahwa Zhu Zheng selalu membawa Resa kemanapun dia pergi.

Saat ini juga, Lili kembali menjadi obat nyamuk dalam hubungan An dan Zhu Fheng. Lili bahkan merasa, lebih baik dirinya menjadi obat nyamuk dalam hubungan Resa dan Zhu Zheng di bandingkan menjadi obat nyamuk dalam hubungan An dan Zhu Fheng.

Tok... Tok... Tok... (ketukan pintu)

Lili mengetuk pintu ruangan yang di tempati oleh Zhu Fheng. Setelah mendapatkan respon masuk oleh orang yang berada di dalam, Lili pun langsung membuka pintu ruangan dengan mantap.

Lili masuk dengan gaya khas anggunnya, dan memberikan beberapa berkas yang harus di periksa oleh Zhu Fheng. Tidak lupa, Lili memperhatikan sekitar ruangan.

Lili, "..." Aneh, Tumben An tidak kelihatan.

Zhu Fheng, "Apa ada lagi yang ingin anda sampaikan?"

"Tidak ada pak."

Zhu Fheng menganggukan kepala, dan Lili pun beranjak keluar dari ruangan.

Beberapa saat setelah pintu ruangan tertutup rapat. Zhu Fheng menurunkan satu tangannya ke bawa meja.

"Masukan lebih dalam, sayang." Ujarnya dengan nada sensual pada seseorang yang berada di bawah meja. Yah siapa lagi orang yang berada di bawah mejau kalau bukan An.

An, pria itu sedang melahap kepemilikan Zhu Fheng di dalam mulutnya yang kecil.

Zhu Fheng meraih kepala An dengan kedua tangannya yang kokoh, dan memaju mundurkan kepala sang pasangan ke arah ke pemilikannya dengan cepat.

Saat gairahnya telah tumpah memenuhi mulut An, kini Zhu Fheng beralih menggendong An dan membawanya ke dalam pangkuannya yang hangat. Kondisi An sudah sangat berantakan sejak dirinya berada di bawah meja. Pakaiannya compang camping, berantakan, dan tidak lagi terlihat pakaian bawah di tubuhnya.

An sudah dalam kondisi bugil.

Zhu Fheng memasukan dua jari telunjuknya ke dalam lubang milik An yang sudah terlihat basah dan lembab.

"Fheng, kamu harus fokus kerja." Ucap An yang sudah bergantungan di leher Zhu Fheng.

Ucapan An barusan tidak memiliki balasan balik oleh Zhu Fheng. Zhu Fheng hanya terfokus pada apa yang dia lakukan saat ini.

Menurutku Zhu Fheng pria yang sangat luar biasa. Dalam kondisi cabul seperti ini, tarikan napasnya masih terlihat dan terasa normal, berbeda dengan An yang saat ini berada di pelukannya.

An terlihat seperti cacing kepanasan dan ikan yang membutuhkan pasokan oksigen.

"Fheng..."

"Jangan berbicara. Simpan suaramu."

An mengalami kesulitan dalam menangani hasrat dan rasa sakit di area bawahnya saat ini.

"Fheng, ahh... Berapa jari yang kamu masukan?"

Zhu Fheng mengangkat bokong An dan memasukan kepemilikannya ke dalamnya.

"Simpan suaramu."

"Tidak, tidak bisa... Aahh hah..."

...

Pada saat makan siang, Zhu Fheng mengajak An makan di kantin kantor dan hal itu membuat An merasa heran dengan pria yang saat ini tengah duduk makan dengan gaya khasnya. Pasalnya, makanan yang berada di kantin kantor memiliki rasa yang membosankan di lidah. Tapi menurut Zhu Fheng, rasa makanan yang ada di kantin ini sangatlah enak.

Mungkin Zhu Fheng baru merasakan makanan aneh seperti itu, dan sedangkan An sudah mati kebosanan dengan makanan di tempat ini. Maklum saja, An pernah bekerja di tempat ini sebelumnya. Oh tidak, bukan sebelumnya, tapi masih bekerja sampai sekarang.

An menatap makanan miliknya,  kemudian tersenyum bahagia, sambil berkata dalam lubuk hatinya yang terdalam, 'dia sangat perhatian.'

Sebelum ke kantin yang membosankan, Zhu Fheng telah terlebih dahulu memesan makanan faforit An melalui pesan antar. Dqn kemudian, barulah keduannya pergi bersama di kantin yang begitu membosankan.

Zhu Fheng, "Setelah Zheng kembali dari liburannya, aku akan membawamu ikut bersamaku ke Baixue."

(info : Baixue adalah negara tempat Zhu Fheng tinggal dan mengolah perusahaan pusat milik keluarga ZHU).

An terdiam.

"Aku sangat merindukanmu." Kata Zhu Fheng sambil menatap makanan miliknya.

Merasa pembicaraan dari keduanya telah memasuki zona serius. Lili–pun mengajak para staf kantor yang berada di dekat keduanya (Zhu Fheng dan An) untuk pindah dan mengambil tempat yang jaraknya agak berjauhan dengan Zhu Fheng dan An.

An masih terdiam.

Zhu Fheng menaru sendok dan garpu, kemudian berkata, "Aku tidak akan memaksamu."

An mengerutkan bibirnya, "Ia aku akan ikut."

"Jangan memaksakan dirimu, jika kamu tidak ingin pergi bersamaku."

"Ia aku akan ikut bersamamu. Ini bukan paksaan."

"Bagus."

Masalah dari kedua pria ini sangat kekanakan. Seperti yang di katakan Zhu Zheng di BAB sebelumnya, membahas tentang mereka membuatku merasa sakit kepala.

Dan kedatangan Zhu Fheng ke negara ini hanya untuk membujuk An kembali ke Baixue bersamanya.

An memutuskan kembali ke negara N tepatnya di kota D ketika mendengar Zhu Zheng terpuruk atas kepergian Resa.

Bukan karena An memiliki perasaan pada Zhu Zheng, tetapi karena An sangat tahu betapa Zhu Zheng sangat gila akan Resa.

Sebagai seorang sahabat yang selalu mengikuti perjalanan cinta Zhu Zheng. An tahu betul sifat keras kepala Zhu Zheng, yang sulit untuk di bujuk.

Dan salah satu orang yang dapat membuat Zhu Zheng tenang serta mendengar apa yang di katakan orang lain adalah An, yang merupakan tempat keluh kesah Zhu Zheng selama berada di Universitas.

Tapi....

Kepergian An dari rumah membawa ke salahpahaman bagi Zhu Fheng.

Zhu Fheng terdiam saat menerima telpon dari An, bahwa dirinya akan kembali ke negara N. Hal utama yang ada di dalam otak Zhu Fheng adalah Zhu Zheng.

An meninggalkannya dan pergi bersama sang adik Zhu Zheng.

Kesimpulannya, Zhu Fheng merasa sangat cemburu jika pasangannya terlalu dekat dengan adiknya.

Karena menurut Zhu Fheng, adiknya memiliki paras yang dapat menarik pria dan wanita di dekatnya. Jadi bukan hal yang mudah bagi An untuk jatuh ke pelukan adiknya.

.

.

.

Bersambung ...

Minggu, 30 agustus 2020

Pukul, 10.46 wita

______________________

Maaf jika saya lama Upload, karena beberapa alasan:

1. Saya memiliki pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan.

2. Saya memiliki pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, tanpa menyentuh ponsel.

3. Saya harus menyusun beberapa laporan bulanan dan tahunan yang berkasnya tinggi segunung.

4. Dan jika saya memiliki waktu luang, saya akan ngebadut dan mencari informasi mengenai idolaku...

* Wang Yi Bo (王一博) & Xiao Zhan (肖战)

#我爱你😘

Mungkin ada di antara kalian yang memiliki kegemaran yang sama?

avataravatar
Next chapter