webnovel

Bab 48

Stefano sesekali meringis merasakan sakit di wajahnya. Beberapa memar terpampang nyata di wajah Fano. Sudut bibirnya bahkan robek akibat pukulan sang Ayah. Keningnya juga lebam karena menghantam lantai tadi. Stefano benar-benar babak belur di buat Ayahnya.

Rindi mengoleskan salep obat di bibir Stefano dengan pelan. Rindi ikut meringis saat suaminya itu memejamkan mata menahan sakit. Rindi merasa iba melihat kondisi suaminya sekarang. Padahal disini Stefano juga sebagai korban.

Beberapa detik kemudian terdengar isakan dari bibir Rindi. Hal yang sangat jarang Stefano lihat. Istrinya itu sangat jarang menangis di hadapannya. Tapi saat ini mungkin Rindi sudah benar-benar tidak bisa menahan kesedihannya.

"Hei, kenapa menangis? Apa tendangan Ayah tadi juga menyakitimu? Ada yang terluka?"

Stefano sedikit panik mengingat tendangan Ayahnya tadi mengenai punggung Rindi.

Rindi tidak menjawab dan hanya memandang Stefano dengan mata basah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com