webnovel

Wedding 180 Days

作者: Yunams
现代言情
連載 · 13.3K 流覽
  • 17 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Melisa Agata Yunanda, putri bungsu dari pemilik perusahaan Emeral Group. Melisa yang memiliki impian menjadi koki hebat dan memiliki restaurantnya sendiri, saat ini terpaksa menjabat sebagai wakil CEO diperusahaan keluarganya. Melisa kemudian dijodohkan oleh ayahnya dengan anak dari teman lama sang ayah yang bernama Juan Mauren. Juan adalah CEO di perusahaan Bible Group, perusahaan investor terbesar kala itu. Juan sendiri memiliki kekasih bernama Karina, seorang model dan artis pemula yang terkenal. Juan yang sangat mencintai kekasihnya namun tidak bisa menghindari perjodohan karena ancaman sang ayah yang akan langsung mencoretnya sebagai pewaris utama Bible Group, akhirnya menawarkan pernikahan kontrak selama 180 hari tepatnya 4 bulan sebelum dirinya akan melamar Karina kekasihnya. Dengan catatan mereka harus berpisah secara baik-baik demi mencegah konflik antar keluarga, Juan juga menjanjikan akan membantu penuh Melisa mewujudkan mimpinya menjadi koki hebat saat dirinya resmi menjadi istri pernikahan kontrak Juan. Akankah Melisa menerima tawaran tersebut? Atau bisakah Karina terbebas dari perjodohan itu tanpa perlu melakukan pernikahan Kontrak dengan Juan?

Chapter 1Kabar Mengejutkan

Tak. Tak. Tak.

Suara hak sepatu yang beradu dengan lantai terdengar menggema di sepanjang koridor kantor, seorang Wanita berparas cantik dengan rambut sebahu dan tampak berkilau kehitaman itu berjalan dengan Langkah tegas. Sesekali para pegawai dengan ID card yang tergantung di leher membungkuk memberi hormat kepadanya. Dialah Melisa Agata Yunanda, Wanita berusia 27 tahun dengan kulit putih langsat serta manik mata berwarna hitam pekat merupakan putri kedua dari keluarga Yunanda sekaligus pemilik Emeral Group.

Melisa adalah anak kedua dari dua bersaudara, sang kakak laki-lakinya yang Bernama Magdad Yunanda, kini menjabat sebagai CEO di perusahaan Emeral Group. Melisa sendiri saat ini hanya menjabat sebagai wakil CEO, meski demikian Melisa lebih sering menghabiskan waktunya untuk menekuni hobbynya memasak. Sejak SMP Melisa selalu bercita-cita untuk menjadi koki yang handal, namun sayangnya orangtuanya tidak mengizinkan Melisa menekuni hal lain selain bisnis. Itulah sebabnya Melisa hanya bisa menganggap memasak sebagai hobby dan bukanlah profesi.

Ceklek!

Suara pintu yang terbuka beriringan dengan tatapan yang menyambut kedatangannya.

"Ayah.." Melisa menyapa ayahnya.

"Ohh putriku.. duduklah sayang." Sapa Hendra dengan hangat, namun Melisa yang memiliki sifat cuek hanya merepson seadanya. Magdad tampak masih focus dengan lembaran berkas di mejanya sehingga tidak begitu memperhatikan kedatangan Melisa.

"Ada apa ayah memanggilku?" tanya Melisa tanpa basa-basi.

Seketika Hendra melirik kearah Magdad yang saat itu juga tiba-tiba berhenti membalik berkas yang sedari tadi di bacanya. Ia mengangkat wajahnya dan balas melirik ke arah ayahnya.

"Duduklah dulu Melisa." Pinta Hendra masih dengan nada suara lembut dan hati-hati. Perasaan Melisa langsung berubah, ada firasat buruk yang juga turut dirasakannya.

'Ada yang tidak beres.' Batin Melisa menduga, ia duduk tepat di sofa yang bersebelahan dengan kursi sang ayah.

"Magdad.." panggil Hendra, ia seolah melempar tugas kepada Magdad untuk menjelaskan semuanya kepada Melisa.

"Loh, kenapa aku ayah?" tanya Magdad panik, Hendra hanya mengerjapkan matanya beberapa kali seakan memberi kode tertentu.

Melisa yang menangkap gelagat tidak menyenangkan seketika langsung bangkit, ia sangat mengenal dua pria yang paling dekat dengannya saat ini. Mereka akan selalu saling melempar bola panas apabila itu menyangkut hal yang kurang menyenangkan.

"Jika tidak ada yang ingin bicara maka aku akan kembali keruanganku." Kata Melisa. Namun seketika itu juga Hendra menahan putri semata wayangnya itu.

"Melisa.. tunggu dulu." Hendra terlihat semakin panik, ia mulai memikirkan kalimat yang tepat untuk mengungkapkan maksudnya memanggil Melisa kesini.

"Hahh, kalau ayah masih bingung kita bisa lanjut bicara dirumah kan?"

"Tidak, tidak, jangan dirumah." Suara Magdad dan Hendra kompak berteriak. Melisa mengernyitkan dahinya heran.

"Jadi Melisa, sebenarnya.." Hendra terlihat ragu-ragu.

"Sebenarnya ayah berniat menjodohkanmu dengan anak dari teman lamanya." Sambung Magdad terus terang.

"Apa!" suara Melisa yang menggelegar langsung bisa membuat telinga Hendra dan Magdad berdengung. "Apa maksudnya dengan dijodohkan?" lagi-lagi Melisa berteriak.

"Berhenti berteriak Melisa." Tegur Magdad.

"Melisa, maafkan ayah. Ayah tidak mungkin membatalkan perjanjian itu. Apa kau tau ayah mendapatkan modal besar membangun Emeral group ini dengan bantuan dari teman ayah itu." Suara Hendra terdengar melemah, ia tau pasti bahwa Melisa akan susah untuk di bujuk.

"Gila! Kalau begitu kenapa tidak kakak saja yang dijodohkan?"

Magdad seketika mendelik mendengar ucapan Melisa.

"Jangan ngaco! Kau mau aku dibantai hidup-hidup sama Nana?" Magdad spontan bergidik ngeri membayangkan istrinya yang akan marah besar jika sampai tau Magdad akan berpoligami.

"Memang kakak pikir aku tidak punya pasangan?"

"Bukankah memang tidak ada? Kau bahkan tidak pernah mengajak teman laki-lakimu datang kerumah." Debat Magdad.

"Cukup! Anak Mauren itu laki-laki. Dia juga merupakan anak satu-satunya." Kata Hendra menghentikan perdebatan yang terjadi diantara kedua anaknya tersebut.

"Memang kapan ayah buat perjanjian itu?" tanya Melisa.

"Jauh sebelum aku menikah dengan ibu kalian."

Melisa terduduk lesu, seketika ia kehilangan semangat hidupnya. Hendra dan Magdad hanya menatap sedih kearah Melisa. Tapi Hendra tidak punya pilihan lain, itu bukan hanya sekedar perjanjian biasa tapi juga sudah seperti perjanjian bisnis agar Mauren mau menjadi investor utama di awal merintis Emeral Group.

"Apa tidak ada cara untuk membatalkannya?" tanya Melisa.

Hendra menggeleng pelan "Mauren sudah mencari tau tentangmu Melisa dan dia sangat senang mengetahui kau tidak hanya cerdas, tapi juga gemar memasak."

Melisa bangkit dari sofa yang kini bahkan tidak lagi terasa empuk untuk di duduki. Dengan Langkah gontai ia berjalan menuju pintu keluar. "Apa ibu tau mengenai perjodohan ini?" tanya Melisa sebelum pergi.

"Tidak, Reni belum tau mengenai hal ini. Aku bahkan sudah lupa tentang janji ini. Entah mengapa tiba-tiba Mauren yang sudah pindah ke Amerika menghubungiku dan menanyakan mengenai perjodohan itu." Sahut Hendra lemas, sementara Magdad hanya memijat kepalanya yang ikut merasa sakit karena permasalahan ini.

Tanpa berkata apa-apa Melisa meninggalkan ruangan CEO dan langsung menuju keruangannya. Ia bahkan tidak menghiraukan para pegawai yang memberi hormat saat berpapasan dengannya. Melisa sangat ingin belajar di sekolah memasak, ia bahkan berkeinginan untuk membuka restaurant dengan makanan yang mampu memanjakan lidah pelanggannya. Tapi jika ia memutuskan untuk menikah sekarang, maka ia akan sibuk mengurus suami dan anak. Hal itu akan membuat impiannya semakin terkubur dalam.

"hiks.. perjodohan macam apa iniii.?" teriak Melisa dengan posisi kepalanya menempel dengan meja. Ia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menikahi pria yang bahkan tidak dicintainya sama sekali.

Braakk!

Tiba-tiba Melisa menggebrak meja dengan keras, membuat Hilda sekretarisnya terlonjak kaget karena mendengar kebisingan di dalam ruangan Melisa.

"Aku akan menolak keras perjodohan ini!" seru Melisa dengan suara lantang.

"Nona baik-baik saja bukan?" tanya Hilda yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Hmmm, aku baik-baik saja Hilda. Jangan pusingkan tentang hidupku yang akan segera hancur ini." Melisa yang semula berapi-api kini Kembali lemas seketika. Ia bahkan menangkupkan wajahnya di atas meja sambil menangis pelan.

"No, Nona.. Apa nona menangis?" tanya Hilda tidak begitu yakin dengan suara rintihan dan isakan lirih dari Melisa. Perlahan Melisa mengangkat wajahnya, terlihat genangan air di pelupuk matanya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" teriak Melisa frustasi, sementara Hilda terlihat panik melihat atasannya menangis tanpa tau sebabnya.

"Nona jangan menangis." Kata Hilda sembari berlari mengambil tisu dan menyerahkannya kepada Melisa. Melisa adalah tipe orang yang cuek namun Ketika sudah nyaman dengan seseorang dia akan perlahan-lahan menunjukan sisi manja dan lemahnya. Begitu pula yang terjadi antara dirinya dan Hilda, kedekatan yang terbangun cukup lama sejak Hilda pertama kali bekerja sebagai sekretaris wakil CEO membuat Melisa terbiasa bercerita banyak hal dengan Hilda.

"Aku tidak bisa membayangkan jika harus menikah dengan pria yang bahkan belum pernah aku temui sebelumnya." Melisa mulai bercerita setelah dirinya merasa sedikit lebih tenang.

"Mmm, pasti sulit nona. Menikah itu kan tidak sesimple berpacaran. Kalau tidak cocok bisa dengan mudah untuk putus."

"Bagaimana jika dia laki-laki yang usianya jauh diatasku? Atau bagaimana kalau dia laki-laki yang jorok? Atau bagaimana kalau dia laki-laki yang tampangnya tidak enak di pandang?" Melisa mulai membayangkan sosok laki-laki yang akan di jodohkan dengannya, tapi tidak ada hal baik yang dibayangkan oleh Melisa.

"Ahh tidak mungkin nona, mana tega tuan Hendra menjodohkan anaknya dengan laki-laki seperti itu." Hilda mencoba membesarkan hati Melisa, tapi mengingat ayahnya pun belum pernah bertemu dengan pria itu membuat Melisa lemas seketika.

"Ayahku bahkan belum pernah melihat tampangnya." Sahut Melisa lemas.

Hilda tertegun mendengar pengakuan Melisa, ini bahkan lebih buruk dari yang dibayangkannya. Biasanya orang tua menjodohkan anaknya dengan orang yang minimal sudah pernah dijumpainya tapi Hendra justru belum pernah melihat wajah anak dari Mauren.

"Ohh, kata anda tuan Mauren itu adalah pemilik perusahaan investasi Bible Group bukan?" tanya Hilda kemudian, Melisa mengangguk pelan.

"Bagaimana jika kita coba lihat profilnya di internet? Perusahaan sebesar itu tidak mungkin tidak memiliki profil dari pemiliknya kan?" Hilda mengutarakan ide cerdas. Bola mata Melisa seketika membulat lebar, ia tidak terpikirkan sama sekali mengenai hal ini.

"ohh, cerdas sekali. Aku tidak memikirkan ide itu, ayo kita lihat." Kata Melisa dan langsung mengambil ponselnya. Ia mengetik nama Mauren Crish, dengan cepat tampilan layar ponsel menunjukan hasil pencahariannya. Tatapan Melisa dan Hilda terpaku pada layar ponsel. Saat ponsel itu berhasil menunjukan informasi yang ingin mereka cari, seketika mata Melisa dan Hilda membesar. Mereka terpanah dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Nonaa, lihatlah.." seru Hilda dengan tatapan terpukau, ia bahkan sampai meleleh melihatnya. Sementara Melisa menatap dingin pada foto yang ditampilkan oleh hasil pencaharian internet tersebut. Wajah Melisa justru menunjukan kebencian dan ketidaksukaannya pada gambar itu.

"Juan Mauren!" Melisa menyebut nama itu dengan nada suara datar dan tatapan dinginnya.

你也許也喜歡

OH MY CEO

Luna(24) adalah seorang gadis cantik dan menarik dengan paras bak model, ia bekerja sebagai sekertaris diperusahaan ternama selama enam tahun tapi suatu hari ia dikejutkan karena ternyata bos penggantinya yaitu Kevin (24) pria tampan yang maskulin yang selalu menggodanya ternyata adalah teman sekolahnya saat SMP dulu yang selalu dibullynya. Hidupnya berubah saat cinta menghinggapi mereka berdua, tapi kenyataan jika Kevin telah dijodohkan dengan seorang wanita bernama Monic membuat mereka terjebak dalam situasi yang rumit, Monic sendiri adalah seorang mantan narapidana karena saat kuliah dulu ia mencoba meracuni wanita yang akan dinikahi oleh pria yang dicintainya. Monic ingin membalas dendam melalui Kevin yang tidak lain adalah sahabat dari pria yang dicintainya. Dengan niat yang buruk memisahkan persahabatan mereka Monic nekat meminta dijodohkan dengan Kevin oleh ayahnya, tapi tanpa Monic sadari ia telah jatuh cinta pada Kevin dan membuat hubungan Luna dan Kevin semakin memburuk. Monic yang tidak terima dengan hubungan Luna dan Kevin lantas membuat Luna dan Kevin mengalami kecelakaan dan membuat Luna dan Kevin kehilangan ingatan tentang perasaan cinta mereka melalui Hipnoterapy dengan memanfaatkan adik angkatnya. Akankah Luna dan Kevin bisa menang melawan Monic dan dapat menemukan cinta mereka?? ****************************** Sinopsis vol.2 (Destiny of love ) Mia & Varell Pernahkah kamu membayangkan, menikahi pria yang mencintai sahabatmu sendiri? Bukan karena sebuah perjodohan.. Tapi karena kami memang berjodoh. Aku Mia, Ibuku telah meninggal sejak beberapa tahun yang lalu dan kini aku tinggal bersama dengan Luna sahabatku karena ayahku telah menikahi wanita lain dan membuatnya mengabaikanku. Suatu hari ayahku mencariku, aku sangat bahagia.. Dia telah kembali perduli padaku tapi ternyata aku salah.. Cinta dapat mengubah segalanya.. Bahkan cinta seorang ayah yang berubah karena ia menemukan cinta yang membutakannya. Ayahku menjodohkanku.. Bukan dengan pria kaya dan tampan tapi pria tua yang sudah bau tanah dengan alasan hidupku akan sejahtera tapi sebenarnya hanya untuk menyelamatkan perusahaannya yang hampir bangkrut. Singkat cerita ayahku memaksaku untuk ikut dengannya dan di saat aku hampir tidak dapat menyelamatkan diri, dia datang. Varell namanya, pria yang cukup aku kenal karena ia menyimpan perasaan pada sahabatku Luna. Ia mengatakan pada ayahku bahwa dia adalah kekasihku.. Dan dari situlah kisah kami dimulai... Kami terjebak dalam situasi yang mengikat kami.. Dan dengan hati yang terluka kami memutuskan untuk hidup bersama. Menutupi kesedihan kami dengan hari bersama memulai kebahagiaan kecil yang tanpa kami sadari membuat kami lupa akan luka di hati kami. Apa semua itu disebut dengan cinta? Setahu kami, cinta tidak seperti itu karena kami hanya mengenal cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lantas jika hati kami sama-sama memiliki kabut hitam, apakah hati kami akan sembuh jika kami bersama merasakan badai salam hati kami.. Akankah kami dapat melihat pelangi yang sama? **** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku. Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · 现代言情
4.8
196 Chs

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Song Xixi · 现代言情
4.9
1966 Chs

Serangan Balasan Ibu Tiri: Membesarkan Anak di Era yang Telah Berlalu

[Isteri Lembut VS Pria Tangguh, Memanjakan Istri + Kedua Berbudi + Kehidupan Sehari-hari Mengasuh Anak] Pembawa acara livestream makanan Shen Mingzhu tertransmigrasi menjadi ibu tiri jahat dari novel masa lampau, menjadi tokoh yang kontras dengan Shen Baolan dari desa tersebut. Shen Baolan baik dan berbudi, memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri, sementara tokoh asli itu kejam dan bengis, selalu memukuli atau memarahi anak tirinya. Shen Baolan menikmati masa tuanya yang indah berkat anak tirinya yang menjanjikan, sementara tokoh aslinya terbakar hidup-hidup oleh anak tirinya yang terpilu dan jahat. Untuk mengubah hasil tragis tersebut, Shen Mingzhu menggulung lengan bajunya, siap untuk mengurutkan semuanya dengan benar. —— Shen Baolan memiliki mimpi. Pria yang akan dia nikahi akan meninggal setengah tahun kemudian, meninggalkannya menjadi janda tanpa apa-apa, terikat untuk menjalani hidup penuh kesengsaraan. Sementara itu, Shen Mingzhu, karena menikah dengan pria yang tepat, menjadi wanita kaya yang diidamkan. Keduanya dari desa yang sama, keduanya menjadi ibu tiri bagi seseorang, mengapa Shen Mingzhu harus hidup lebih baik darinya? Dia akan menikah dengan pria yang Shen Mingzhu nikahi, dan menjalani kehidupan baik Shen Mingzhu! —— Lima tahun berlalu. Shen Mingzhu telah menjadi mahasiswa, suami Shen Mingzhu tidak meninggal tapi malah menjadi bos besar, dan anak tirinya Shen Mingzhu menjadi anak ajaib. Shen Baolan, yang mendambakan kesuksesan suaminya, masih menunggu dengan pahit hari di mana suaminya akan meningkat menjadi hebat.

Seven Queens · 现代言情
分數不夠
610 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · 现代言情
分數不夠
1016 Chs

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
點贊
最新

鼎力相助