Clara sedari tadi sibuk mondar mandir di kamarnya. Ia semakin khawatir dengan Mr.K, apalagi saat mengatakan bahwa dirinya tidak boleh keluar dari rumah Mr.K itu.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi ? dan mengapa Clara tidak boleh keluar dari rumah Mr.K ? Apakah ada yang akan membahayakan dirinya jika Clara keluar dari rumah itu ? Lalu bagaimana dengan Mr.K ?
Semua pertanyaan itu semakin memutar di otak Clara. Ada sedikit perasaan bersalah yang Clara rasakan saat dia mengingat kemungkinan terburuk yang dialami Mr.K diakibatkan oleh dirinya.
Clara mendudukkan dirinya di tepi ranjang, dan berusaha memejamkan manik nya serta menetralkan deru nafasnya yang sedari tadi tidak beraturan.
Setelah ia rasa tenang Clara pun membuka perlahan kedua maniknya, dan mengedarkan pandangannya ke arah sekelilingnya.
"Apa dia baik baik saja ?" keluh Clara pelan bertanya pada dirinya sendiri.
Tak lama setelah Clara terdiam, handphone Clara kembali berbunyi. Clara langsung mengambil handphone nya dan mengangkat telefon tersebut tanpa melihat siapa yang menelfon Clara terlebih dahulu.
"Hallo"
"Hallo, hai Clara .... apakah kau nanti malam datang ke acara Catwalk di hotel H ?" tanya seorang pemuda dari seberang telefon.
Deg
'Bukan Mr.K, aish seharusnya kau lihat dulu sebelum mengangkatnya' gerutu Clara dalam hati.
"E...-entahlah .... mungkin" jawab Clara seadanya.
"Bagaimana kalau aku menjemputmu"
"Tidak perlu"
"Ada apa ? kau datang dengan asistenmu ?"
Clara menggigiti kukunya, Clara bingung apa yang harus ia katakan pada Jackson.
"I..-iya biasanya dia yang mengantar"
"Kalau dia tidak bisa mengantarmu ..... aku saja yang mengantar mu,sudah berikan saja alamatmu kepadaku"
'Kenapa dia seperti memaksa .... tunggu Mr.K bilang jangan turuti perkataan seseorang selain Mr.K bukankah itu berarti Mr.K menyuruh ku untuk berjaga jaga dan menyuruhku untuk menolak ajakan yang lain ?'
"Maaf aku tak bisa .... seperti nya ada hal mendesak yang harus aku kerjakan, aku tutup dulu"
Clara pun menutup telefon itu sepihak, dan setelah nya Clara mencoba menonaktifkan handphone yang biasa ia gunakan pribadi, namun tetap mengaktifkan handphone yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Mr.K.
dilain tempat ...
"Sial gadis itu menghindar" umpat Jackson.
"Sudah kau dapatkan lokasi nya ?" lanjut ucap Jackson pada seseorang yang sedang melacak keberadaan Clara.
"Belom, seperti nya Clara menempati rumah yang dipasang alat pengacak radar sehingga kita tidak dapat mengacak lokasi keberadaannya dengan mudah bos"
"Sialan, siapa sebenarnya yang melindungi dirinya ..... Oh ya bagaimana keadaan asisten itu ... apakah sudah ada yang mendapatkannya?" ujar Jackson menatap 2 anak buahnya yang sedang berada di hadapannya sambil mengepalkan tangannya yang bebas.
"Belom bos ... kurasa dia sedang bersembunyi .... sebelumnya aku berhasil melukai kaki nya, tak mungkin ia dapat bergerak terlalu jauh .... terlebih dia bukan orang yang profesional" ucap salah satu anak buah Jackson yang berusaha meremehkan Mr.K.
"Kau yakin dia bukan profesional ?" tanya Jackson sedikit ragu.
Anak buah itu hanya menganggukan kepalanya dengan yakin sebagai jawaban.
"Kalau begitu cari tahu keberadaanya, jangan sampai ia lolos, sepertinya dia sangat dekat dengan Clara, kita dapat menggunakannya sebagai umpan" ucap Jackson mengakhiri kepada anak buahnya, sebelum akhirnya Jackson mengambil panggilan kepada seseorang lainnya.
...
Terdengar beberapa kali suara rintihan kecil dan gerutuan pada sebuah gedung tua yang tidak berpenghuni.
"Sial, mereka mengincarku" ucap pemuda yang berusaha menyembunyikan dirinya di balik sebuah pilar sambil menyenderkan badannya yang terasa sedikit lemah.
Pemuda itu memberi pesan singkat pada seseorang kepercayaannya, sebelum akhirnya pandangannya mulai sedikit memudar.
'Maaf kan aku Clara ... aku akan melindungimu semampuku'
Dugh
——————
Berhubung chap sebelumnya banyak yang minta lanjut & kebetulan chap ini sudah ada di draft makanya seya up 😄
Leave comment and vote 😊