"Rimonda!"
Ramon berteriak menatap terkejut saat sosok sang adik yang sadar dari pingsannya. Berlari cepat menuju ke arah sang adik lalu memeluk gadis itu tanpa peduli pada tatapan yang lain, baginya Rimonda yang sadar adalah hal yang membuatnya bahagia.
Selama lebih dari lima jam tidak sadarkan diri akhirnya gadis itu sadar, dan semua orang merasa senang dengan hal itu. Sean berjalan mendekat, menatap ke arah Rimonda yang diam dengan pandangan kosong. Tidak ada sebuah senyuman atau merasa tidak nyaman atas pelukan Ramon yang kuat.
Gadis itu seakan-akan tidak peduli dengan apa pun hanya diam hingga Ramon melepaskan pelukan itu. Menatap manik ungu berlian milik sang adik dengan tatapan penuh kelegaan "apa ada yang sakit?" tanya sang kakak berharap bahwa hal itu tidak sampai terjadi.
Tapi Rimonda hanya diam, tangannya meraih pergelangan tangan sang kakak sebelum menatap ke arah yang lain dengan tatapan datar.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者