"Tahan saja!" tantang Rio.
Alih-alih akan takut dengan ancaman Agnes, rupanya Rio lebih memilih jika ponselnya ditahan oleh Agnes ketimbang dia kasih nomor telepon ke Agnes.
Sontak wajah Agnes ditekuk karena kesal, dia masukkan ponsel Rio ke dalam tas kecilnya lalu menghadap lurus ke depan sembari melipatkan ke dua tangan dia ke dada.
"Aku ini cowok Nes, sekalipun dalam hal materi mengalami kelemahan. Namun apa harus semua yang aku lakukan di bawah kendali kamu?" gumam batin Rio sembari mengulas senyum sinis melihat reaksi Agnes tersebut.
Tiba di rumah, Agnes langsung menemui Siska Mamanya yang sedang bersantai di ruang televisi. Rio pun yang sempat menjulurkan tangan pada Siska segera beringsut menuju kamarnya lalu menjatuhkan tubuh dia ke atas ranjang tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.
"Mah, aku mau tanya sesuatu?" tanya Agnes bernada pelan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者