Di dekat danau, terdapat sebuah istana tua yang ditutupi oleh tanaman merambat yang tebal. Istana itu berdiri di sebelah tebing yang terjal. Menara-menara tinggi di istana besar itu sangatlah tinggi, bagaikan pohon-pohon cedar besar tua dalam kegelapan.
Lucien menatap istana itu dari jauh. Kemudian dia menarik napas dalam-dalam kemudian meletakkan Ice Revenger dan Mo, cincin yang dulunya milik ibu Natasha, di tangan kirinya. Dengan hati-hati dia membalikkan kata 'Mo' yang terukir pada cincin menuju ke arah bagian dalam tangannya.
Lucien menghadapi bahaya-bahaya yang tak diketahuinya, para penyihir serta necromancer yang kuat dan misterius. Oleh karena itu, dia harus memanfaatkan segala sesuatu yang dia miliki agar dapat melindungi dirinya.
Lucien berusaha tetap fokus agar siap mengucapkan mantra sihir kapan pun. Jadi, dia perlahan-lahan berjalan keluar dari balik batu besar, tempat dia bersembunyi dan menuju ke istana yang suram.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者