Program baru yang disebutkan oleh Oslan ternyata sebuah ajakan dadakan. Mataku terpukau oleh tatapan wanita itu yang menggembirakan.
Kerumunan yang sempat menyambut kedatanganku akhirnya merenggang. Tidak ada lagi suara berisik di balik perkumpulan padat.
Beberapa orang berstatus pekerja di hadapanku mulai memberi jarak. Mereka meluangkan ruang untukku melangkah.
Sementara itu, lift sudah berada di depan mata, sudah tidak jauh lagi.
Pintu itu dibuka dengan sigapnya. Lalu, terbuka, sehingga memberi celah.
Aku, Oslan, dua pengawal, dua staf di bangunan ini, satu perempuan dan satu orang pria. Mereka akan mengarahkan tujuan kami hingga ke sebuah ruangan. Tepatnya, setelah pintu itu terbuka.
"Mari kita ke sana!" tunjuk dari seorang pria yang bersama kami dari tadi.
Dua staf itu berjalan cepat, mendahului kami berempat. Hingga pada sisi sudut ruangan yang ditutupi oleh sebuah pintu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者