Hans menundukkan kepalanya dalam. wajahnya terlihat suram dan putus asa, kedua tangannya mengusap kepalanya. ia terlihat begitu rapuh seolah sedang menunggu keajaibban datang padanya kali ini. Hhhh bagaimana mungkin hans bisa berpikir aku tidak mencintainya? dasar pria ini! apakah ia benar-benar bodoh, atau sedang berpura-pura tidak tahu? . Anita terus menatap kearah hans dengan suspicious. ia merasa tidak terima dengan pernyataan hans tadi padanya. yang kini seolah melimpahkan semua kesalahan padanya. "Kenapa kamu sekarang tiba-tiba berubah pikiran tidak ingin bercerai dariku ?…apakah karena melihatku sedang hamil begini hmmm ?!" Anita bertanya dengan mimik wajah mencibir sinis kearah hans. "Kamu menuduhku masih punya perasaan pada prastian, hanya karena kemarahanku atas sikap possessivemu saat itu. jadi bagaimana denganmu yang jelas-jelas menunjukkan perselingkuhan kamu dengan sirena didepan mataku hahhh!. tidak usah bersandiwara didepanku!Ini anakku, dia tanggung jawabku, nothing to do with you , jangan khawatir aku bukan typical drama Queen. aku Jamin aku dan anakku tidak akan menganggu hidupmu lagi setelah perceraian …" "Anita... Aku sungguh tidak punya hubungan apapun dengan sirena, percayalah padaku. dia tidak berarti apapun bagiku. hubungan kami tidak seperti yang kamu pikirkan... sirena sudah mengejarku dari dulu, tapi aku tidak pernah membalasnya. Anita... hatiku hanya mencintaimu. dari dulu hingga saat ini. please kamu jangan salah paham padaku ". hans mencoba menjelaskan hubungannya dengan sirena pada anita sebisanya. jika ia tidak mempunyai perasaan apapun pada sirena. "Apa magsudmu menjelaskan ini sekarang ? kamu tidak bisa mempermainkan aku lagi hans, aku sudah tidak bisa menerima sikapmu !aku benci keadaan seperti ini, apa kamu pikir aku adalah perempuan murahan yang bisa kau buang kemudian kau pungut lagi sesuka hati !" ucap anita tajam sambil tertunduk. air matanya bercucuran bagaikan hujan. kedua tangannya memegang pinggir bajunya sendiri gemetaran. Hans langsung mendengakkan wajahnya keatas. menatap kearah anita yang berdiri menjauh darinya disisi sofa sana. dengan segera ia berjalan mendekatinya dan langsung meraih tubuh anita dan memeluknya erat. "Siapa yang berani mengatakan kamu adalah perempuan murahan … kamu sudah menyiksaku bertahun-tahun lamanya. apakah kamu pikir itu masuk akal untuk menyebutmu demikian ?… maafkan aku nita... maafkan kebodohanku selama ini, aku sungguh sangat bodoh " "Iyaa kamu memang bodoh !!!" jawab anita dengan lantang. sambil mendorong dada hans yang terus memeluknya erat. Anita tidak berhenti menangis hingga tubuhnya gemetaran. "Kamu berpikir aku tidak mencintaimu hanya karena aku tidak mengungkapkannya padamu. tapi coba kamu pikir! bagaimana mungkin aku bisa memberikan tubuhku padamu. jika aku tidak mencintaimu ! dasar bodoh!"