webnovel

Menjadi Kekasih Tuan Muda?

Melepaskan softlens dengan penuh kehati-hatian, Alyssa bergumam pelan sambil mengingat semua percakapannya dengan Rose. "Jadi, gadis itu diminati Allan. Ya, tidak salah, sih. Cantik begitu!"

Ia menaruh benda lembek itu ke dalam air khusus lalu menutup tempat dan menaruhnya di rak yang aman serta menguncinya.

Ia pun mulai membuka berita yang sedang hangat hari ini, yakni seperti biasa, berita tentang pencarian 'Alyssa Leroy' yang telah mengebom rumah milik keluarga Leroy.

Melihat wajah kedua orang dewasa itu sedang diwawancarai membuatnya ingin tertawa terbahak-bahak. Karena, jika mereka berani mengulik masalah identitasnya, mereka akan terlibat masalah dengannya.

Soalnya, dia kali ini tidak akan main-main. Jadi, Alyssa sekarang masih menunggu ... apakah mereka bersedia berurusan dengannya atau memilih bungkam.

Kemudian, netra birunya beralih ke sebuah kotak hitam yang berisi rekaman milik Gege. 'Setelah melihat gelagatnya seperti itu, bisakah aku mempercayakan benda ini padanya?' gumam hatinya, galau.

Paginya...

Alyssa dengan pakaian pelayan sedang berusaha membangunkan Crish. Karena, hari ini adalah hari pertamanya dia menjadi pelayan pribadinya.

"Tuan Muda Crish, kurang 45 menit lagi kelas akan dimulai!" terang Alyssa sopan.

"Hmmmhh, baiklah ... aku bangun!" ketus pemuda itu. Dia perlahan mendudukkan bokongnya dan berusaha mengontrol cahaya yang masuk ke matanya. "Alyssa?"

DEG.

'HAH!' batin Alyssa bergejolak.

"Ooh, kau ... Chella. Maaf, aku sedang tidak fokus. Lupakan ucapanku yang tadi!" tegas Crish padanya.

Alyssa menunduk sopan. 'Gila gila gila ... baiklah, aku harus sedikit menggemukkan badan supaya mereka tidak mengenaliku sama sekali!'

"Chella!"

"Ya, Tuan Muda Crish?"

"Bisakah kau memanggilku Crish, saja?"

"E— tapi, ke—."

"Aku menyukaimu sebagai wanita, bukan pelayan. Mulai sekarang, kau adalah pacarku!" ujarnya berbicara seenaknya. Ia menatap Alyssa dengan pandangan datar, tetapi menggoda.

Alyssa pun jatuh terduduk, ia harus segera berakting. "MAAF JIKA SAYA BELUM APA-APA MALAH SUDAH MENGGODA ANDA, TUAN MUDA CRISH!"

"Ck, apa maksudmu. Aku memang sudah tertarik denganmu sejak kau masa pelatihan!" gumamnya cuek. Ia pun berjalan menuju kamar mandi. "Aku tidak akan sarapan, kau harus menemaniku makan siang di sekolah, nanti!"

"Baik, Tuan Muda!"

"PANGGIL AKU CRISH!"

"B— baik, C— rishh!" gugup Alyssa antara menahan kesal dan gemas. 'Dia berani seperti ini karena aku bukan Alyssa. Astaga, tidak kakak tidak adik ... MEREKA SAMA SAJAA!' hati Alyssa membara.

***

'Kau hanya harus membuatnya merasa bosan!'

Kata-kata itu terus terngiang di kepala Rose hingga ia tak sengaja hampir membuat Allan kejatuhan daging sandwich-nya. "Maaf!"

"Baiklah, kali ini ku maafkan. Tapi, Rose Sayang ... tak bisakah kau lebih halus sedikit. Contohnya seperti dia?" tunjuk Allan pada Alyssa yang tengah berjalan menunduk di belakang Crish.

"Aku berangkat sekarang!" ucap Crish yang menerima permintaan Allan untuk tidak mengganggunya berduaan dengan Rose.

"Selamat pagi, Tuan Muda Allan!" sapa Alyssa, lalu melirik Rose dengan maksud untuk menyemangatinya.

"Kau cantik sekali hari ini. Apa kau sekarang resmi menjadi kekasihnya?"

'Oh, jadi begitu ... Crish tidak akan mengganggu hubungan Allan dan Rose asalkan dia boleh memacariku. Sialan memang dua saudara ini!' gumam hatinya merasa panas.

"Ya, awas saja kau merebutnya dariku!" ketus pemuda 15 tahun yang menjadi majikan Alyssa.

Alyssa hanya tersenyum lemah. 'Ayolah, ini masih pagi!' gumam hatinya.

"Baiklah, jaga dirimu!" Ucapan itu khusus untuk Alyssa.

Hal itu membuat Alyssa, Rose, dan juga Liv yang tiba-tiba sudah ada di samping Allan sangat terkejut.

"Baik, Tuan Muda Allan. Semoga hari anda menyenangkan!" Lalu, Alyssa berjalan mendekat, tepat di samping Crish. "Tuan, kelas akan dimulai 15 menit lagi. Mari kita berangkat!"

Senyum Alyssa terpancar indah di mata Crish. Ia pun terdiam dan hanya berjalan meninggalkan Alyssa masuk ke dalam mobil.

'Huft ... enak sekali!' gemas Allan merajuk dalam hati sambil melirik Rose yang tidak berhenti menatap Alyssa. "Sepertinya kau sangat benci dengan Chella," cibirnya.

"Ya begitulah, Tuan. Saya hanya merasa ... dia memang di atas rata-rata seperti yang anda bilang!" ujar Rose.

Allan tersenyum simpul. "Kau harus bisa jadi seperti dia jika ingin keluar dari mansionku!" gumamnya rendah dan didengar juga oleh Liv.

Rose mendengus kesal. 'Bagaimana bisa, seorang amatir sepertiku bersaing dengan profesional seperti gadis itu!?' gumam Rose dalam hati.

Melihat interaksi Rose dan Allan semakin dekat, Liv meremas tangannya kuat-kuat. 'Sialan, setelah kematian Nona Gege ... harusnya tidak ada lagi pengganggu. Tapi, arrhhh!' kesal Liv, tetapi hanya bisa membatin.

***

"Chella!" panggil Crish dengan nada yang sepertinya menahan kesal

"Iya, ada apa, Crish!?" tanya Alyssa sopan.

"Mulai hari ini namamu adalah Alyssa!" tandas Crish mantap.

DEG.

'Ini anak kenapa lagi?' keluh hati Alyssa merasa merana.

"Kalau boleh tahu, Alyssa itu siapa?"

"Dia adalah malaikat tercantik yang pernah kutemui di LA. Tapi ... dia menghilang dengan tiba-tiba, padahal aku sangat yakin dia masih di LA!"

"Apakah sebenarnya anda ingin menjadikan dia kekasih yang sebenarnya?" tanya Alyssa asal tebak.

"Ya!"

'ASTAGA KAU MASIH SMP BISA-BISANYA MAIN SUKA DENGAN GADIS YANG BEDA 4 TAHUN DENGANMU!' hati Alyssa berteriak kesetanan.

"Sayang sekali, ya!" balas Alyssa.

"Apa kau mengejekku?" sewot Crish, ia menatap tajam netra hijau kebiruan milik Alyssa— softlens tentunya.

"Tidak kok, tapi saya senang jika anda menyukai seseorang sampai seperti itu. Saya juga berharap bisa menyukai seseorang!" gumamnya pelan.

'TENTU SAJA AKU BOHONG, UANG ADALAH SEGALANYA!' batin Alyssa semakin tidak tahan dengan improvisasi-nya.

Crish menatap Alyssa lebih lembut dan teduh. "Kau cukup menyenangkan untuk dijadikan teman bicara!" pungkasnya.

Alyssa tersenyum ramah. "Syukurlah jika anda menyukai bawahan seperti saya, Crish!"

"Baiklah, sepertinya kau memang tidak mirip dengannya. Kembali dengan panggilan semula!" titahnya sebelum keluar dari mobil.

'HUAAHHH ... AKHIRNYA BERHASIL JUGA!' batin Alyssa mereda.

***

"Nona Chella," panggil seorang wanita yang ternyata adalah kepala bagian kue dan camilan.

Alyssa yang sedang menyiapkan dessert sore untuk Crish cukup terkejut dengan panggilan mendadak itu dan tidak sengaja hampir menjatuhkan kue di oven.

Ia pun menyeka keringatnya setelah membantu para pelayan menyiapkan dessert. "Ada apa, Ketua Bibby Nicholas?"

"Panggil aku Bibby saja. Terima kasih untuk kerja sama untuk yang pertama kalinya, kau sangat bisa di andalkan, Nona!" ucapnya menyelamati Alyssa.

"Ah, tidak. Anda lah yang sangat bekerja keras ...," balasnya merendah sambil tersenyum ramah.

Semua orang terlihat sangat puas dengan hasil kerja keras hari ini dan mereka saling membeli jempol pada Alyssa.

"Kau sangat berbakat, Nona Chella. Pantas saja nyonya ingin membawamu ke Paris!" puji mereka.

"Ahaha ... tapi 'kan, tidak jadi!" ujar Alyssa tersenyum tipis.

"Ya, mau bagaimana lagi ... gara-gara pelayan sok cantik itu, sih!" sindir salah satu dari mereka.

Alyssa merasa tidak nyaman dengan pembahasan kali ini. 'Sudah sejauh mana dia melakukan tugasku?' batinnya tak tenang.

To be continued...