Idris menoleh kepada Ahmad. "Jalan itu tidak bisa diarahkan ke tempat lain! Tapi jalan itu masih bisa ditutup!"
"Kalau begitu, tolong tutuplah jalan itu Tuanku!" pinta Ahmad dengan wajah penuh harap agar tidak ada orang lain yang melintasi jalan itu tanpa sengaja, karena memang tidak dapat terlihat oleh mata manusia biasa.
"Benar Tuanku!" dukung Vino yang diangguki setuju oleh David, Vira dan Shannon.
Sementara Emily, Miranda, Dahnia, Hanas hanya diam saja.
Idris melihat kepada Ahmad, Vino, Vira, David dan Shannon. Idris lalu mengangguk dan tersenyum tipis. "Baiklah kalau itu mau kalian, karena mengkhawatirkan orang lain."
Idris mengangkat tangan kanannya ke arah jalan setapak yang hanya dapat dilihat olehnya dan Mori.
Mori yang hanya diam saja, ketika merasakan aura kekuatan Idris meningkat sangat cepat, tiba-tiba saja berjalan cepat dan berhenti tepat di hadapan Idris seolah menghalangi Idris.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者