"Oh iya, soal brownis lo semalem masih sisa nggak? Gue ketagihan ternyata enak banget." Perkataan Denandra membuat Arunika memejamkan matanya.
"Ssttt…. Lo bisa nggak sih jangan ngomongin brownis itu disini, kalau Alterio tau bisa marah dia."
"Kenapa gue harus marah?" Pertanyaan dengan suara serak dari arah belakang, membuat Arunika membulatkan matanya dan ingin sekali seketika memiliki jurus menghilang. Bukan, bukan karena apa tapi ia tidak mau Alterio cemburu dan ujung-ujungnya membuat ia merasa bersalah.
Mati Arunika, jika sampai Alterio tahu apa yang ia bicarakan dengan Denandra juga Farah, mereka sama-sama terkejutnya dengan kemunculan Alterio. Arunika menghela nafas dan berbalik, begitu juga Denandra dan Farah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者