"Ooohhh Tidaaaaak!!! Ampuni aku Panglima!!! Aku tidak tahu kalau gadis itu adalah kekasihmu. Andai dia mengatakan itu, semua tak akan pernah terjadi." Tangis lelaki itu semakin menggelegar, begitu ciut sangat jauh berbeda dengan kebengisannya saat merudapaksa Masyayel.
"Sungguh dia tidak mengatakan apa-apa, andai saja dia mengatakan bahwa dia adalah kekasihmu. Maka kami tidak akan menyentuhnya. Dia juga menikmatinya. Perempuan itu pendusta. Dia juga mau sama kami!!!" tuduhnya.
"Kejahatanmu semakin tak terampuni karena kau tambahkan firnah. Dia gadis baik-baik. Mulutmu dan perbuatanmu yang busuk!!!" balas Abraham marah.
"Wahai rakyat dan kaum Sadrach!!! Perhatikanlah aku berseru atas perintah Pangeran Shem Theodorus, Putra Mahkota Kerajaan Sadrach!!!!" teriak Abraham sangat gagah dan lantang meneriakkan pengumuman dan seketika menyita perhatian publik itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者