Tak berapa lama akhirnya Shem paham dan mulai berpikir dengan logika ditambah firasatnya. Shem berhenti melangkah dan segera menghapus ketakjubannya yang wajar dikeluarkan semua tatap mata yang menyaksikan keindahan yang membuat terperangah itu. Shem membelalak ketika tiupan angin tetiba meyentil telinganya lalu yang terjadi berikutnya,
'Jangan terhanyut dengan halusinasi yang bisa membawa semua mabuk kepayang dan akhirnya mudah dilumpuhkan!' Shem terjingkat tetiba ia dengar bisikan di telinganya.
"Hati-hati. Aku mendengar bisikan bahwa ini adalah ilusi mata, salah satu jebakan Privlen," bisik Shem pada para prajurit.
Dia bertanya, bisikan dari mana dan siapa? Padahal ia tak banyak tahu tentang siluman itu karena baru pertama kali ini bertemu, walau ia sangat suka membaca buku-buku yang ada di perpustakaan kerajaan. Di buku yang pernah ia baca memang tertulis bahwa Privlen adalah siluman terkuat di jamannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者