Distrik Wari. Kota Antari. Panti Asuhan keluarga Ain.
Asa masih bermain dengan anak-anak panti lainnya. Dan kini Aroha tengah gelisah karena Viole sepertinya akan mengajukan banyak pertanyaan padanya. Keduanya kini duduk di salah satu bangku di depan bangunan tersebut. Viole menghidangkan teh hijau untuk Aroha. Pria itu tersenyum canggung dan segera menyesap tehnya.
"Santai saja, aku tidak akan bertanya yang aneh-aneh."
"Ehh…"
Viole tertawa saat melihat wajah Aroha yang ternyata bisa terlihat panik dan polos seperti ini. Padahal yang ia tahu, semua Aralt itu cukup menakutkan. Namun mereka juga hanya manusia biasa yang bisa berubah sewaktu-waktu.
"Aku rasa alasan kau datang ke sini bukan hanya karena Asa," ucap Viole yang juga segera menyesap tehnya.
"Bisa dikatakan begitu. Seharusnya aku malah tidak datang kesini, karena mungkin akan ada yang tahu kedatanganku."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者