Pagi itu di kota Seoul hujan deras, jam menunjukan pukul sembilan pagi, seorang laki-laki duduk di kursi kerjanya sambil menghadap jendela kaca ia memandang kota Seoul yang terguyur hujan, laki-laki itu menerawang dalam, ia teringat seorang gadis cantik berkerudung yang ia temui waktu di pesawat, matanya bening yang menimbulkan perasaan damai pada setiap orang yang bertemu dengannya dan ia penasaran dengan gadis itu.
Ia dikagetkan oleh laki-laki muda umurnya sekitar 24 tahun, dia adalah asistennya sekaligus sahabatnya yang bernama "Jung-chan".
"Hey, tuan Kim Hee-Joong kau kenapa? Sepertinya ada sesuatu yang kau pikirkan? semenjak pulang dari Indonesia kau sering melamun, apa ada sesuatu yang membuatmu begini, tentang wanita kan?". "Ayolah teman ceritakan padaku, aku pasti siap membantumu". kata Jung-Chan.
Kim Hee-Joong hanya tersenyum mendengar pertanyaan dan perkataan sahabatnya itu dan menceritakan apa yang ia pikirkan kepada sahabatnyanya.
Setelah Kim Hee-Joong menceritakan pertemuannya dengan Fatimah, Sahabatnya itu tertawa: "Tidak seperti biasa kau kan selalu menjauh dari gadis-gadis, ya, terutama gadis agsesif yang mau menguras uangmu saja".
Eh, tapi ini beda, sepertinya gadis itu tidak seperti gadis-gadis pada umumnya, dari bicaranya dia terlihat sopan dan baik".
"Ah...kau kan baru saja ketemu dengan gadis itu sekali. Apa aku harus membantumu mencari gadis itu?" tanya Jung-Chan.
"Oh, tidak perlu aku baru ingat waktu itu aku sempat memberikan kartu namaku padanya, pasti dia akan menghubungiku..." jawab Kim Hee-Joong.
"Ya, kau ini bagaimana, kalau dia menghubungimu, tapi kalau dia tidak menghubungi, tuan Kim kau pasti tidak akan bisa tidur....."(Goda asistennya). "Kalau ada waktu aku akan mencari gadis itu boss, akan aku suruh anak buahku mencarinya....jadi jangan kawatir...". lanjut asistennya itu.
"Kau ini apa-apaan sudahlah kita harus bekerja. Apa sekarang ada rapat?" Tanya Kim Hee-Joong. "Ada Boss satu jam lagi". "Tolong semuanya siapkan.....untuk rapat". "Baik boss, semua pasti lancar deh.."
"Eh, nanti ayahmu akan mengontrol semuanya yang kita kerjakan". "Ya, aku sudah tau ayahku nanti siang akan datang..... jadi, urus semua dengan baik".
"Ok boss...!
(Hari ini kampus libur aku berniat jalan-jalan di pasar untuk membeli bahan makanan untuk besok pagi karena besok sudah mulai menjalankan ibadah puasa. Di pasar aku lihat banyak orang berjualan, sama seperti pasar di Indonesia, tapi di Korea pasar lebih bersih tidak ada sampah yang berserakan dan membuatku menutup hidung karena bau. Fatimah berjalan seperti biasa di kerumunan dan para pedagang yang meneriak-riakan dagangannya, tiba-tiba ada seorang nenek yang terjatuh, Fatimah kaget dan langsung menghampirinya.
"Astagfirullah aladzim," sepontan Fatimah.
Nenek, tidak apa-apa? ada yang sakit, nek?" sambil memegang tangan nenek itu dan membangunkannya.
Nenek itu menjawab: "Nenek tidak apa-apa, tapi nenek kehilangan uang nenek, sepertinya tadi ada seseorang yang menyenggol nenek, lalu nenek terjatuh....mungkin orang itu yang mengambil tas dan uang nenek". (Fatimah pun langsung mengejar pencopet itu dan berhasil dilumpuhkan dengan jurus silatnya, kemudian Fatimah menghampiri nenek dan mengembalikan tas yang dicopet oleh orang tadi).
"Boleh saya menanyakan sesuatu, nek?". "Boleh".
" Kenapa nenek sendirian pergi ke pasar, apa keluarga nenek tidak menemani nenek? dan bolehkah saya mengantarkan nenek sampai ke rumah nenek, saya takut terjadi apa-apa pada nenek lagi?"
Nenek itu tersenyum mendengar pertanyaan yang aku ajukan.
"Sebenarnya nenek ingin jalan-jalan, kamu sepertinya gadis yang baik...Fatimah tersipu malu mendengar pujian nenek.
Sambil menundukan kepala, "Oh, maaf saya belum memperkenalkan diri nama saya Fatimah Roshid, panggil saya Fatimah.
"Ayo, nek saya carikan taksi", akhirnya mereka berdua memasuki sebuah taksi, di dalam taksi menuju rumah nenek mereka mengobrol.....walaupun sedikit gak nyambung heheeee.....
Dalam hati nenek itu berkata, pasti anak ini sangat baik dan sopan dan sangat hangat, mungkin cocok untuk tinggal di rumah ku menjagaku.
Lalu taksi yang kita naiki, memasuki sebuah gerbang yang tinggi sekali catnya berwarna putih, setelah melewati gerbang dan taman yang terdapat air mancur, kita sudah sampai....kata nenek itu...ayo turun...
Fatimah terpana melihat rumah nenek itu, rumah itu tampak seperti sebuah istana, di sana sudah berjajar para pelayan dan pengawal....
"Nek maaf, boleh saya tanya sesuatu?"
"Oh, silahkan saja".
"Apa rumah ini punya nenek, rumahnya besar sekali, subhannalloh.....indah sekali rumah ini".
"Iya, ini rumah nenek yang dibangun nenek dan kakek waktu masih muda". Lalu ada seorang anak kecil laki-laki sekitar umur 3 tahun dia lucu, pintar dan cakep, yang menghampiri nenek serta memeluk nenek.
Fatimah sudah mengira bahwa itu cucunya, ternyata dugaannya benar. Cucunya itu baru tiba dari Amerika bersama ayahnya mereka kembali ke korea, tapi katanya minggu depan ayah anak kecil itu akan pergi ke paris untuk urusan bisnisnya.
Fatimah lalu memperkenalkan diri kepada mereka.
Salam kenal sambil menundukan kepala, perkenalkan nama saya Fatimah Roshid, biasa di panggil Fatimah saja....nenek juga menceritakan kepada anaknya dan cucunya bahwa aku yang menolong nenek.
"Wah, kakak ini cantik sekali dan hebat kaya super hero yang menyelamatkan orang.....kenalkan nama saya Lee Hong-Ki kakak boleh memenggil saya apa saja...mau penggil Lee, Hong-Ki, atau Ki saja.....bebas. Fatimah tersenyum melihat tingkah laku anak kecil itu.
"Eh, kenalkan ayah saya yang paling ganteng dan cool....namanya Lee Jeong-Suk...". "Oh...! kau yang telah menyelamatkan ibuku, terima kasih atas pertolonganmu". Memang sih ayahnya Hong-Ki sangat tampan dan berpenampilan rapi ala eksekutif muda, tapi dia terlihat dingin....eh, apa urusan ku menilai dia....astagfirullah aladzim ya Allah maafkan aku.
"Ayo Fatimah, masuklah kita makan siang di dalam....tapi nek, aku harus segera pulang ke apartemenku, karena banyak tugas dari kampus, lagi pula besok Fatimah harus bangun pagi-pagi sekali menjalankan untuk puasa....
Nenek lalu bertanya: "Puasa?". "Boleh nenek tau apa itu puasa?"
"Jadi, begini nek, Saya beragama muslim, agama muslim harus menjalankan Sholat dan puasa. Solat adalah kita berdoa pada Tuhan (Alloh SWT) sedangkan puasa itu menahan hawa nafsu, marah serta haus dan lapar dari terbit fajar sampai terbenam matahari....Fatimah menjelaskan tentang agama islam pada nenek itu...sedangkan nenek hanya mengagguk-ngangguk saja sepertinya ingin menghormatiku. Mungkin dilihat dari pakaiaanku nenek sudah menduganya, begitu pula dengan anak dan cucunya.
"Sudahlah nanti nenek akan menyruh supir antar kamu pulang ke apartemenmu". Kami lalu makan siang bersama, setelah makan siang anak itu mengajak Fatimah ke taman belakang disana ada pohon-pohon yang rindang terdapat sebuah bangku, mungkin untuk bersantai.
Kata anak kecil itu "ternyata kakak sangat asik yach....bisa mendongeng dengan bagus dan enak di ajak bicara dan bercanda dan satu lagi aksen korea kakak bagus sekali seperti orang korea pada umumnya, aku mau tanya sebenarnya kakak orang mana? kakak berasal dari Indonesia (Bandung)." Sambil duduk berdua bersama Hong-Ki. "Gini aja,... lebih baik kak Fa, tinggal disini bersama nenek, ayah dan aku....supaya aku ada teman bermain, di sini pelayannya pada kaku susah diajak bicara dan bermaian seperti patung liberty saja...hehee bercanda."
"Begini adik Lee Hong-Ki, kakak bukannya tidak mau menemani kamu bermain tapi kakak harus kuliah, harus sekolah"...."tapi kan kakak bisa kesini setelah pulang kuliah.....boleh ya kak...natar aku akan bilang pada nenek supaya kakak bisa tinggal disini menjagaku....."
"Aduh kenapa anak ini terus saja, minta aku tinggal di sini, bagaimana ini." "Lalu nenek menghampiriku dan mengatakan sesuatu: "Fatimah, maukah kamu tinggal disini menjaga Hong-Ki...karena minggu depan ayahnya harus berangkat lagi ke luar negeri? pasti anak itu akan sangat kesepian...."
"Tapi nek, Fatimah kan harus kuliah, banyak tugas yang harus dikerjakan". Nenek tau kamu sekolah tapi pikirkan permintaan nenek, supaya Hong-Ki tidak kesepian, cucu nenek pasti kesepian setelah di tinggal ibunya semenjak bayi dan sekarang akan ditinggalkan oleh ayahnya karena urusan bisnis....nenek tidak ingin ia kehilangan kasih sayang.
"Baik nek, saya akan pikirkan untuk tinggal di sini demi Hong-Ki... nanti Fatimah kabarkan kalau jadi tinggal di sini".
"Apakah keputusan ku ini untuk tinggal di rumah nenek Choy, adalah jalan terbaik, aku harus sholat Istiqarah dulu untuk memastikannya".
Sebelum Fatimah pulang ke apartemennya nenek Choy, meminta nomor handphone-nya, agar dapat dihubungi bila memerlukan bantuannya. Lalu Fatimah memberikan nomer hp-nya.
"Maaf nek aku harus pulang sekarang, lalu nenek memanggil supirnya untuk mengantarkan Fatimah kembali ke apartemennya. Tapi Fatimah menolak dengan halus, tapi demi menghargai nenek Coy Fatimah menurut saja, aduh mimpi apa aku semalam, bertemu dengan keluarga kaya...."
❄❄❄
Dirumah nenek Choy,
5 September 2010
Dear diary,
Kebetulan har ini libur besok aku mulai berpuasa jadi aku berniat untuk membeli bahan makanan untuk saur besok malam...
Pada waktu aku mau membeli sayuran ada seorang nenek yang memint tolong dan terjatuh tasnya dibawa kabur seorang copet. Aku berlari mengejar copet itu, untung aku bisa silat diajarkan oleh kakeku waktu aku kecil, akupun menghampirinya dan mengembalikan tas itu. Sementara copet itu dibawa ke kantor polisi oleh orang-orang di pasar.
Aku lalu berkenalan dengan nenek, karena kasihan melihat nenek sendirian,lalu aku berniat mengantar nenek ke rumahnya dan beliau bersedia aku antar dengan taksi.
Aku tidak percaya rumah nenek Choy besar sekali, apa dia orang kaya, lalu aku di kenalkan anak laki-lakinya dan hongki cucu nya. Disana aku banyak mengobrol dengan nenek, dan aku bercerita pada HongKi tentang cerita anak-anak.
Hongki adalah anak cerdas semenjak ditinggal oleh ibunya dia menjadi pendiam tatapi setelah bertemu denganku dia menjadi periang cepat akrab dengan ku, aku juga diminta oleh nenek dan HongKi untuk tinggal disana bersama mereka. Apakah yang harus aku lakukan, Ya Allah berikan jalan yang terbaik padaku.
Akhirnya aku bersedia tinggal bersama mereka mungkin ini jalan yang terbaik dari pada aku tinggal sendirian, lebih baik aku menjaga HongKi yang kesepian karena sebentar lagi ayahnya akan pergi ke luar negeri lagi untuk bisnis.
Terima kasih dear diary....atas semuanya.
Bersambung.....