Kini Reyhan dan farit telah sampai di sebuah butik pakaian yang terlihat lumayan mewah.
Farit memperhatikan butik pakaian itu dengan kening berkerut kemudian beralih memandang Reyhan.
"Ngapain kita di butik pakaian wanita ini,,?"Tanya Farit menaruh curiga ke Reyhan.Karna selama mereka berteman Reyhan paling tidak suka mengunjungi tempat-tempat seperti itu.Kadang bundanya saja yang mengajak Rey pasti memiliki 1000 alasan untuk menolak.
Reyhan malah menatap Farit dengan tajam tanpa menjawab pertanyaan teman itu.
"Ayo turun,,,!!"Kata Reyhan dengan datar setelahnya dia segera turun dari dalam mobil di ikuti oleh Farit.
Mereka berdua melangkah masuk dan langsung di sambut dengan ramah oleh karyawan butik itu.
"Mari pak,,,,ada yang bisah saya bantu,,?"Tanya salah satu karyawan wanita dengan ramah.
Reyhan terlihat tengah memikirkan sesuatu.Dia bingung mau berkata apa.Ini adalah kali pertamanya dia mau membelikan gaun seorang wanita.
Karyawan wanita itu malah mencuri-curi pandang ke Reyhan.Wajah Reyhan yang tampan itu membuat karyawan itu tak bisa mengalihkan pandangannya.
Bukannya Rey tak tahu,tapi dia tak ingin menghiraukan karyawan wanita itu.
Sedangkan Farit yang mencari-cari perhatian ke karyawan itu malah tak di perhatikan sama sekali.
"Mba,,,,saya mau cari gaun untuk seorang gadis,tapi saya tak tahu yang kaya gimana.Apa mba bisa bantu saya,,?"Kata Reyhan kemudian dengan nada datar.Padahal dalam hatinya dia begitu tak nyaman.Baru kali ini dia mau pergi sendiri untuk membelikan seorang gadis gaun.Reyhan bukanya tak pernah berpacaran,dia pernah menjalin hubungan dengan seorang gadis,tapi dia sama sekali tidak pernah mau bilah kekasihnya itu mengajaknya untuk pergi berbelanja.
Farit yang mendengar perkataan Reyhan serasa tak percaya dan memandang Reyhan dengan kening berkerut-kerut.Ada apa dengan seorang Reyhan Aditama?.
"ukuran tubuh gadis itu seperti apa pak?"Tanya karyawan wanita itu dengan perasaan kecewa.
"Hhhmmmm,,,kira-kira bentuk tubuhnya tidak beda jauh dari mba,tingginya sama persis juga kaya mba."Jawab Reyhan sedikit memperhatikan tubuh karyawan wanita itu yang memang hampir sama dengan ukuran tubuh kiran.
Karyawan wanita yang memiliki paras cantik itu tersenyum malu di perhatikan Seperti itu sehingga dia menundukan kepalanya.
"Hey Rey,,,,,tumben-tumbennya kamu mau beliin seorang gadis gaun.Bunda kamu aja jika nyuruh belanjain dia sesuatu di pasar kamu pasti akan menolaknya.Tapi sekarang apa ini? Apa seorang Reyhan sekarang sedang merasakan kasmaran?"Kata farit menimpali dengan nada menggoda sambil menaik turunkan keningnya menatap Reyhan.
Reyhan malah menatap dingin ke arah Farit tanpa mau menjawab perkataan temannya itu.
Sedangkan karyawan wanita itu terlihat sedang menahan senyuman mendengar perkataan Farit barusan.
"Hey mba,,,,apa mba bisa bantu saya?" tanya Reyhan lagi yang sudah semakin tak nyaman.
"Eh iya pak.Mari saya akan menunjukan beberapa koleksi gaun terbaik kami di butik ini."Karyawan wanita itu mempersilahkan Reyhan untuk mengikutinya.
Reyhan mengangguk dan mengikuti langkah kaki karyawan itu dengan gayanya yang santai sambil kedua tangannya dia masukan kedalam saku jaket yang dia kenakan.
Sedangkan Farit sudah duduk sambil ungkang-ungkang kaki memperhatikan teman itu.
"Anda bisa melihat-lihat yang mana anda sukai."Karyawan itu memperlihatkan koleksi gaun di butik itu dengan di bantuh salah satu temannya yang juga seorang wanita.
Reyhan memperhatikan semua gaun-gaun di tempat itu.Kemudian tak lama matanya tertuju ke salah satu gaun yang berada di sudut ruangan.
"Saya mau lihat yang sana."Tunjuk Reyhan ke arah gaun yang berwarna biru laut.
Karyawan wanita itu segera menyuruh temannya untuk mengambil gaun itu dan memperlihatkan ke Reyhan.
Reyhan tersenyum memperhatikan gaun biru laut itu.
Dua karyawan wanita itu semakin terpesona melihat senyuman Reyhan yang baru di tunjukannya.
"Sepertinya ini pas.Baiklah,,,,saya mau gaun ini.Dan jangan lupa sepatu hak tingginya."Kata Reyhan.
"Sepatu hak tinggi seperti apa yang anda mau?"Tanya karyawan wanita itu sambil menyerahkan gaun yang di beli Reyhan ke temannya.
"Seperti itu."Reyhan menunjuk ke arah sepatu hak tinggi yang terlihat cocok bilah di padukan dengan gaun yang baru saja dia pilih.
"Ukurannya juga sepertinya pas."Ucap Reyhan lagi
Karyawan itu segera mengambil dan membawanya ke meja kasir bersama dengan gaunnya.
Begitu selesai di hitung jumlah total yang harus di bayar,dengan segera Reyhan memberikan kartu ATMnya.
"Maaf,,,,apa anda punya uang tunai saja,,?Soalnya alat penggesek kartu kami sedang eror."Kata Karyawan yang bertugas di meja kasir.
Reyhan mengambil kembali kartunya dan menghitung uang yang ada di dompetnya.Jumlah yang harus di bayarnya hampir mencapai angka satu juta.
Untung saja Reyhan membawa uang kes.
Begitu selesai Reyhan segera pergi dari butik itu bersama Farit.
Tak lama ponselnya bergetar dan melihat isi pesan yang baru saja masuk.
✉️"Ka Rey bisa kan beliin gaun untuk kia?Besok gaunnya mau kia pakai untuk acara pesta yang di tengah kampung itu.Yani akan ganti uang ka Rey ko."
Reyhan tersenyum membaca isi pesan dari yani.Dia sampe lupa untuk membalas pesan yani tadi sore.Reyhan pun segera membalasnya.
📩"Iya,,,,aku sudah beliin gaunnya.Tak tahu kiran suka atau tidak dan aku juga tidak tahu apa muat di tubuh kiran.
"Ayo buruan kita balik."Kata Farit saat Reyhan tak juga menjalankan mobilnya malah sibuk dengan ponsel.
"Iya,,,,"Reyhan menyimpan ponselnya namun baru saja dia ingin menjalankan mobilnya,ponselnya kembali bergetar dan Reyhan kembali melihat ponselnya.
Farit menghela napasnya."Emang ya,,,kalau orang yang lagi sedang kasmaran tak bisa untuk di ganggu.Siapa gadis itu Rey? kenalin ke aku."Kata Farit menolehkan kepalanya ke arah Reyhan.
Reyhan hanya cuek tak menghiraukan perkataan Farit sehingga Farit mencibirkan bibirnya kesal.Dia hanya fokus membaca balasan chat dari yani.
✉️"Nanti aku ambil sendiri ya di rumah ka Rey biar kiran ga tahu aku nyuruh ka Rey buat beliin gaunnya.
Reyhan mengerutkan keningnya saat membaca isi pesan yani,namun dia dapat mengerti.
📩"Ok,,,,aku lagi di jalan pulang.Kalau aku udah dirumah akan aku kabarin."
Setelah membalasnya Reyhan segera menjalankan mobilnya meninggalkan tempat parkir butik itu untuk pulang.
😊😊😊😊😊