webnovel

Kamu segalanya untukku

Arjun membuka semua pakayan kiran yang basah begitu sudah berada di dalam kamar.

Kiran begitu sangat kedinginan,sehingga membiarkan saja Arjun membuka pakayannya.Menggerakan tubuhnya saja dia tak sanggup saking dinginnya,tubuhnya seakan mati rasa.

Setelah selesai membuka samua pakayan kiran.Arjun kembali menggendong kiran membawanya ketempat tidur.Memakaikannya selimut tetapi kiran masih sangat kedinginan.Badannya menggigil dengan kuat.

"Dasar gadis bodoh,,,kenapa kamu menyiksa dirimu seperti ini!?" Arjun mengomel merasah frustasi melihat kondisi istrinya itu.

Arjun pun kemudian membuka semua pakayannya yang basah setelahnya naik ketempat tidur merebahkan tubuhnya di samping kiran dan langsung menarik tubuh mungil istrinya itu untuk tidur di pergelangan tangannya.Menyusupkan kepala kiran di dada bidangnya.

Arjun memeluk kiran dengan sangat erat berharap agar istrinya itu tidak merasah kedinginan lagi.Dan benar saja,perlahan-lahan kiran merasah sedikit hangat.kiran semakin menyusupkan kepalanya di dada Arjun.Suasana yang begitu sangat dia rindukan.

Kiran pun tertidur sambil memeluk Arjun dengan sangat erat.Sedangkan Arjun belum memejamkan matanya.Dia sedang memandangi wajah kiran yang terlelap.Tangan sebelahnya terus mengusap-usap rambut kiran yang basah itu.

"Maafkan aku sayang,,!? aku tak tahu harus meminta maaf seperti apa padamu.Mungkin saja kata maaf tak akan cukup untuk mengobati rasa sakit yang telah aku berikan padamu.Tapi besok aku akan jujur dan cerita semuanya kepadamu,aku hanya berharap semoga kamu tak akan meninggalkan aku setelah tahu semuanya dan juga tak membenciku." Gumam Arjun sambil terus mengusap kepala kiran kemudian mencium puncak kepalanya.Dia pun tertidur dengan tangannya yang tak lepas terus memeluk tubuh istrinya itu.

*****

Ke esokan paginya Arjun lebih dulu terbangun .Dia tersenyum saat membuka mata yang dilihatnya ialah istrinya.

"Kamu segalanya untukku sayang.I Love you So Much." Arjun mengusap rambut kiran dan kemudian mencium keningnya.

Seakan tak bosan dia memandangi wajah kiran yang masih tertidur dengan terus tersenyum.Tak lama kiran pun terbangun.perlahan-lahan dia membuka matanya dan melihat bayangan seseorang yang begitu sangat dia cintai.

Kiran terus memandangi wajah itu dan perlahan tangannya menyentuh wajah Arjun.Membelainya dengan sangat lembut.

"Apa ini mimpi? wajah ini begitu sangat aku rindukan siang dan malam.Kalau ini mimpi tolong jangan bangunkan aku,!! aku ingin seperti ini dulu beberapa saat."Ucap kiran yang mengira dia sedang berada di alam mimpi.Tangannya tak henti membelai wajah Arjun yang sedang tiduran disampingnya yang juga sedang memandanginya.

Arjun tersenyum sambil kemudian memegang tangan kiran yang sedang membalai wajahnya dan meletakan tangan itu di atas bibirnya menciumnya dengan lembut.

"kamu pikir ini mimpi,,Dasar gadis aneh.!! kata Arjun sambil tangannya menjitak kepala kiran.

"Aawww sakit,,,," kiran mengusap-usap kepalanya yang habis kena jitak.

"Di dunia nyata ataupun di alam mimpi,selalu saja menyakitiku.Dasar laki-laki tak berperasaan." kiran misru-misru sambil memanyunkan bibirnya.Tangannya masih mengusap-usap kepalanya yang masih terasa sakit.

Arjun langsung tertawa mendengar perkataan kiran yang menurutnya sangat lucu.Arjun pun kemudian mencium bibir kiran sekilas yang sedang cemberut.

Kiran ternganga dan membangunkan tubuhnya untuk duduk.Kini tangannya memegang bibirnya.Dia masih belum sadar sepenuhnya tetapi seketika matanya terbelalak saat melihat tubuhnya yang tak memakai apapun.Sontak saja kiran langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sampai kebagian leher.

Arjun sudah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol istrinya itu.Dia pun juga kemudian membangunkan tubuhnya dengan masih tertawa.

Kini kiran malah terbengong sambil mengerjap-ngerjapkan matanya melihat Arjun yang terus tertawa.

"Apa kamu masih belum sadar juga sayang? atau mungkin kamu akan sadar bilah kita berhubungan badan dulu."Arjun malah menggoda kiran dan mendekatkan wajahnya ke wajah kiran.

Kiran langsung memundurkan kepalnya sambil tangannya terus memegang selimut yang menutupi tubuhnya dengan wajah yang sudah memerah.

"Ma,,,mas Arjun apaan sih,," kata kiran dengan gugup sambil mendorong dada Arjun agar menjauh darinya.Dia sudah sepenuhnya sadar dan merutuki kebodohannya sendiri di dalam hati.

Arjun kembali tertawa kemudian mengacak-acak pelan rambut kiran dan kembali lagi mengecup bibir kiran dengan tiba-tiba.

Kiran kembali terbengong.Tak tahu mau berkata apa.Apa pria ini sudah kembali lagi berubah? tak tahu apa yang terjadi sampai pria itu kembali baik padanya.Tidak sedingin beberapa hari ini.Pria itu sudah seperti bunglon yang selalu merubah warnanya kapanpun dia inginkan.Kadang baik,,kadang begitu dingin terhadapnya sudah seperti es di kutub utara saja.

Seketika pikiran kiran melayang dengan kejadian semalam saat dirinya sedang berhujan-hujanan dan Arjun datang mengahampirinya.Setelahnya dia mengingat pria itu menggendongnya kekamar.

"Hey gadis tukang ngelamun.!? selalu saja kerjaannya melamun." kata Arjun sambil geleng-geleng kepala.

Kiran langsung tersadar dari lamunannya dan tersenyum canggung.

Arjun pun langsung menarik tubuh kiran dan memeluknya yang membuat kiran semakin bingung.

"Maaf kalau aku sudah menyakitimu,!? aku tak bermaksud untuk berbuat seperti itu sayang.kamu tidak tahu,betapa aku sangat tersiksa setiap kali berkata kasar dan bersikap dingin padamu.Aku juga sangat tersiksa jauh dari dirimu beberapa hari ini.Aku melakukan itu semua karena ada alasannya.Aku,,,,"Arjun menghentikan perkataannya sambil melepaskan pelukannya dan menatap kiran sangat dalam.Dia begitu sangat khawatir untuk meneruskan perkataannya.

Kiran hanya diam sambil membalas tatapan Arjun.

"Aku,,,,aku melakukan itu karena aku tak ingin kamu terluka dan akan membenciku bilah mengetahui semuanya.Aku tak sanggup bilah kamu membenciku dan kamu akan meninggalkanku.Aku,,aku tak ingin bilah itu sampai terjadi." kata Arjun lagi dengan tatapan mata yang begitu serius dan juga terlihat jelas raut penyesalan di wajahnya sambil menatap kiran.

😊😊😊😊😊