Suara gelombang bergemuruh dasyat, menampakkan kuasanya, betapa bahayanya malam ini untuk mereka yang memberanikan diri untuk mendekatinya, tapi apa mau dikata, laut yang semula berteman angin malam, kini membuka jalannya menerima tamu yang tak pernah tampak lagi mengunjunginya. Pelabuhan lama yang sudah lama ditutup itu, siapa tahu harus dibuka paksa tampa siapapun yang tahu, beberapa lelaki berbaju hitam mulai menempati posisinya, mereka sudah mengatur semuanya, bertindak lebih pandai dari pada musuhnya
Beny yang sedari tadi berada di dalam mobilnya menatap penuh makna gadis di belakangnya, sampai menarik perhatian seorang wanita disampingnya.
"berhentilah melihatnya, aku tidak ingin kita kembali karena perasaan bodohmu itu' beny tertawa lucu mendengar penuturan karin, mana mungkin dia memilih kembali, kalau disini dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan
"gadis itu memang ditakdiirkan untuk mati, enam tahun lalu ataupun sekarang, dia harus mati" karin menatap dalam, dalam bola mata penuh dendam. Bukan dia tidak tahu aa yang telah dlakukan Alx pada keluarganya, lelaki itu adalah iblis, dia adalah lucifer. Bahkan sekarang dia semakin kuat dengan semua pendukungnya, lelaki itu berbahaya, lelaki berbahaya itu pemilik hatinya.
'setelah semua ini berakhir aku ingin kau memenuhi janjimu beny" beny tersenyum penuh arti,
"tentu, kita akan pergi jauh dari tempat ini, dan memulai semuanya dari awal" iini lah yang dia mau, walaupun nanti dia akankembali, tapi biarlah tadir yang menentukan semuanya, dia ingin hidup normal, dia ingin keluar dari bisnis gelab keluarga kakeknya, dia juga ingin seperti mega yang dengan beruntungnya bisa mendapatkan Bram dan jauh dari semua benda haram dikeluarganya.
Suara deburan ombak kembali terdengar bersahutan. Saling berlomba untuk menjadi yang utama kemudian kembali berlomba untuk meningggalkan pantai saat dia tahu waktunya sudah habis,. Waktu yang semakin berdetak tak mungkin dikejar dan memaksanya untuk berhenti. Begitulah pemikiran semua orang yang menatap laut penuh amarah. Tampa laut tahu apa penyebabnya
"Brengsek,, diamana mereka. Kenn"Alex menatap nyalan semua yang ada disana, Al yang tahu situasi genting ini akan semakin genting memilih untuk diam, kini dia tahu mengapa dia selalu kalah dari lelaki ini. Lelaki ini memang jelmaan lucifer
"cari mereka, atau kau akan tahu apa yang bisa aku lakukan Jack" jack mengangguk patuh, ini di luar perkiraan mereka, dia harus mencari dengan cepat pelabuhan lain yang melalui jalur yang sama dengan tempat ini, tapi dimana, dia harus cepat .
Cristin yang menjadi asisten carla bahkan belum memberinya informasi selanjutnya, wanita itu seharus nya sudah memerintahkan semua anak buahnya untuk menyusuri pantai ini...tapi lihatlah sekarang, bahkan mereka kehilangan jejak. Jack mengeram kesal, sesaat kemudian ponselnya bergetar, itu Cristin
"bagaimana" tanya Jack ccepat, mungkin ini akan nampak tidak sopan berbicara seperti itu pada wanita yang sudah jelas lebih tua darinya.
"apa kalian bodoh, berpikir lah di luar tempurung, beny tidak mungkin berada disitu, masih banyak bagian pantai lain yang bisa tembus kejalan itu. dan kalian malah dengan bodohnya berlama-lama disana, ceatlah kemari kami menunggu. Atau kita akan terlambat" jack mengeram kesal , wanita itu memang sangat baik memamfaatkan mulut tajamnya, sungguh bisa membuat nya naik darah.
Jack melangkah cepat menuju tempat Alex yang masih menatap gusar sekitarnya.
"mereka tidak ada disini , ini jebakan, ada bagian pantai lain yang melewati jalan ini, kita harus cepat." Alex mengeram kesal, ternyata dia kurrang cepat.
" kita pergi" geramnya kesal, gadis nya dalam bahaya, dan dia hampir terlambat, dia tidak ingin mimpi buruk enam tahun lalu terulang lagi, sudah cukup dia menggoreskan luka pada adiknya itu karena perasaan egoisnya, api sungguh dia mencintai gadis itu... denga sangat."
Seorang mengeram marah, seorang lainnya tertawa bahagia, betapa lambatnya mereka mencari keberadaan gadis itu. Beny tersenyum puas, lihatlah bahkan dia ingin membawa gadis ini naik ke kapal yang sudah dia siapkan, gadis ini tentunya sudah sadar,
"apa kau mulai mengingatnya sayang, aku akan membawa mu ke temkpat dimana pertama kali aku melihatmu, kamu sangat cantik saat itu sayang, sangat cantik" Lexsa mengeram kesal, kalau bukan karena mulutnya yang dilabban sekarang, dia pasti sudah berteriak bagaikan orang gila saat ini juga, memaki lelaki Brengsek ini.
"tenang lah sayang, sebentar lagi. " karin yang sejak tadi berada di belakang Beny tersenyum setan, sambil sesekali melihat orang suruuhan mereka menyiapkan semuanya.
"lihatlah bahkan dia masih mentaap kita angkuh" karin rasanya ingin menampar gadis ini
"kau tahu, kau selalu memanggil Alex dengan sebutan My Prince, hahaha kalian pasangan adik kakak yang lucu, tapi ternyata kalian malah membuat hubungan yang membuat ku semakin ingin menghancurkan kalian, tapi kenapa hah,kenapa" Lexsa menggeram kesal, seharusnya da juga dibiarkan uutuk biacra biar adil, bukan hanya mereka yang sedari tadi berteriak-teriak ke arahnya
" biarkan dia bicara, aku ingin mendengar suara nya lagi sebelum dia mati' karin tersenyum licik, dia memang menginginkan gadis ini mati. Kalau bisa secepatnya.
"ha ha" lexsa menghembuskan nafasnya kasar , akhirnya dia bisa berteriak-teriak sekarang.
"kau pikir kau siapa, kau menculikku, menyekapku, dan sekarang malah mendoakan aku mati. Kau pikir mereka akan membiarkannya, akan ku pastikan kalian akan menyesal" Beny tertawa keras menertawakan semua yang dikatakan Lexsa, gadis ini memang ajaib sekali.
"mereka, keluarga yang sangat kau banggakan itu atau kakak lelaki mu yang sangat Brengsek itu" lexsa menatap marah
"dia tida brengsek, yang brengsek itu kau, kau" beny tersenyum mengejek bahkan gadis ini tidak tahu apa yang Alex lakukan di belakang gadis itu.
"gadis bodoh, bahkan kau tidak tahu, lelaki yang sangat kau cintai itu bahkan pernah mengerang nikmat diatas ku" lexsa menatap karin tak percaya, karin yang tahu apa arti tatapan itu langsung meraih ponselya dan mulai mencari vidio yang sengaja di simpan nya.
'lihat ini gadis bodoh' Lexsa menatap tak percaya itu kakak nya ,, dan wanita itu adalah karin. Apa lagi yang dia tidak tahu, kakaknya lelaki yang dicintainya bahkan pernah meniduri wanita lain. Siapa lagi yang pernah bermalam dengan kakaknya itu. tiidak lelaki itu bukan kakaknya, lelaki itu brengsek.
" sekarang kau mau bilang apa, kalau lelaki itu baik, apa yang baru aku nampakkan belum cukup, kau mau melihat yang lainnya, gadiis bodoh. "
"cukup, aku bilang cukuppp' karin tertawa senang, lihatlah gadis ini, memang tidak salah dia adalah putri dalam sangkar emas, bahkan dia tidak tahu apa yang sering kakaknya lakukan dibelakangnya.
"semuanya sudah siap tuan muda" beny tersenyum senang, ini sudah saatnya.
''bawa gadis itu" lexsa memberontak tak ingin, entah kenapa dia takut, dan kali ini dia merasa benar-benar takut, dia tidak ingin naik ke atas kapal itu. dia takut .
Kakak, aku takut. Tolong
DORRR
Beny mengeram kesal, bunyi bola asap yang di tembakkan keudara itu, sudah cukup memberitahukannya apa yang akan terjadi.
"cepat cepat !!" karin langsung melangkah cepat, sepertinya mereka sudah ketahuan
"BRENGSEK"
Lexsa menangis senang sekaligus sedih, dia selalu datang adanya kapanpun, dia butuhkan, tapi fakta yang baru saja dia dapatkan sudah cukup membuatnya merasa hancur. Dia hancur bahkan sebelum di hancurkan oleh musuh mereka. Lelaki itu datang dengan semua lelaki dalam dalam keluarganya, bahkan mantannya juga ada disana, menodongkan pistol kearah musuhnya.
"kakak" gumam lexsa, dengan air mata yang terus mengalir, menatap marah sekaliguus takut kearah lelaki itu, lelaki yang dia cintai.
"selamatkan aku"
***