webnovel

Mohon maaf dihapuzzz

作者: Virlia_Nada
青春言情
連載 · 5.9K 流覽
  • 1 章
    內容
  • 評分
  • N/A
    鼎力相助
摘要

mohon maaf dihapuzzz

Chapter 1Kenangan

Karina kesal dan langsung cemberut setelah ibunya mengatakan hal itu. Karina bahkan tidak pernah berpikir sedikitpun untuk menyukai pria tadi.

"Ibu, Karina tidak suka, ya, Ibu berbicara seperti itu! Mana mungkin Karina akan menyukai pria semacam dia yang berandalan, absurd dan tidak jelas! Mustahil!" bantah Karina yang sangat yakin jika dirinya tidak akan pernah bisa jatuh cinta pada pria itu.

Sierra kembali tertawa setelah mendengar pernyataan karena mendengar pertanyaan Karina. Tetapi memang belum tepat untuk membahas masalah seperti ini dengan Karina.

Mengingat Karina yang masih sangat muda dan baru saja menginjak putih abu-abu yang mana perjalanannya masih panjang.

"Baiklah, tetapi Ibu ingin bertanya padamu. Apakah kamu benar-benar belum pernah berpacaran?" Sierra memperhatikan mata Karina.

"Ibu, mana ada waktu Karina untuk hal seperti itu? Lagi pula Karina sudah SMA sekarang dan sudah waktunya bagi Karina untuk mencari kerja paruh waktu!" jawab Karina dengan mata berbinar yang bersih tanpa adanya kebohongan.

Sierra bisa tenang karena putrinya belum mengenal cinta di usianya sekarang. Namun mungkin nanti setelah dia berusia 17 tahun dia baru akan mengerti mengenai hal itu.

"Baiklah, Ibu per... tunggu! Tadi kamu bilang apa? Kamu mau mencari pekerjaan paruh waktu?" tanya Sierra memastikan yang langsung menghentikan langkahnya.

"Iya, memangnya kenapa, Ibu?" tanya Karina balik yang ikut berhenti.

Memang di kota S ini anak SMA yang bekerja paruh waktu untuk membiayai sekolahnya sendiri adalah suatu hal yang wajar.

Namun Sierra tidak mau jika masa muda Karina menjadi seperti dirinya yang harus bersusah payah membiayai sekolah sendiri.

Sierra mau Karina hanya fokus belajar saja sementara untuk biaya dan yang lainnya biar Sierra sendiri yang menanggungnya.

'Aku tidak bisa melihat putriku hidup susah! Dia tidak boleh bekerja di usianya yang masih begitu muda!' batin Sierra.

Karina penasaran kenapa tiba-tiba ibunya menjadi diam. Karina pun mendekati Sierra lalu menggenggam tangannya, "Ibu, ada apa, Bu? Apakah ada sesuatu?"

Sierra terkejut karena tiba-tiba saja putrinya menyentuh tangannya. Rasanya kurang nyaman jika membicarakan hal seperti ini di jalan.

Jadi Sierra pikir lebih baik membahasnya setelah sampai di rumah saja. Namun melihat dari sifat Karina yang keras kepala mungkin agak sulit untuk memberitahunya.

"Tidak apa-apa, ayo kita pulang!" ajak Sierra.

Karina menurut dan kembali melanjutkan langkah kakinya dengan sang ibu. Karina penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh sang ibu.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka berdua tiba di rumah dan duduk bersama. Karina sangat penasaran dan bertanya keadaan ibunya.

"Ibu, apakah Ibu baik-baik saja? Karina tahu Ibu tadi ingin mengatakan sesuatu! Katakan, Ibu, ada apa?" tanya Karina yang mendesak ibunya.

Sierra pun akhirnya membuka mulutnya. Ia pun mengutarakan keinginannya pada sang putri tercinta.

"Karina, bagaimana kalau kamu tidak usah bekerja paruh waktu? Ibu masih bisa membiayai sekolah dan hidupmu! Jadi, kamu fokuslah belajar supaya prestasi kamu bisa terus meningkat," ujar Sierra dengan lembut agar Karina mau mendengarnya.

Namun rupanya berbicara dengan lembut juga tidak bisa mempengaruhi Karina yang keras kepala. Tentu saja ia membantah permintaan sang ibu.

"Ibu, dengarkan aku! Aku bisa belajar dengan fokus dan juga bekerja, oke? Aku ingin sekolah dengan menggunakan uang hasil jerih payahku sendiri. Sementara yang Ibu, Ibu simpan saja untuk melanjutkan mimpi Ibu!" bantah Karina.

"Mimpi apa? Ibu sudah tua mana bisa melanjutkan mimpi? Dengan menjahit baju saja sudah cukup untuk Ibu," kilah Sierra yang tak mau menunjukkan perasaan aslinya.

Sebenarnya Sierra masih memiliki rasa minat yang cukup besar untuk cita-citanya menjadi seorang designer yang ternama.

Namun jika ia teringat masa lalu ia menjadi takut dan kesal. Jadi Sierra memilih untuk mengubur masa lalu itu dalam-dalam saja.

"Tidak, Karina! Ibu—"

"Ibu, izinkan Karina hidup mandiri! Karina ingin menjadi wanita seperti Ibu! Wanita yang tangguh dan tak kenal lelah serta selalu berjuang untuk keluarga! Tolong jangan halangi niat baikku, ya, Ibu," mohon Karina pada sang ibunda.

Pada akhirnya Sierra tetap kalah dengan Karina. Memang keras kepala Karina ini benar-benar diturunkan oleh ayahnya.

"Baiklah, tetapi cukup hanya satu pekerjaan saja! Tidak boleh dua atau bahkan tiga! Ibu tidak ingin kamu kurang istirahat," pinta Sierra dengan sangat.

Akhirnya Karina sudah disetujui oleh sang ibu untuk bekerja paruh waktu. Jadi hari ini, Karina ingin membeli keperluan untuk MOS sekalian mencari pekerjaan.

Setelah berpamitan pada ibunya, Karina pun memulai perjalanannya. Sebelumnya Karina sudah menyimpan daftar tempat yang menjadi sasarannya dalam buku catatan kecilnya.

Di antaranya adalah supermarket, toko mainan, warung makan dan lain sejenisnya. Karina ingin memulai dari supermarket yang dekat dengan rumahnya.

Kebetulan Karina juga dekat dengan orang yang bekerja di supermarket dekat rumahnya itu. Jadi Karina pikir mungkin ia bisa membantu Karina.

"Baiklah, misi mencari kerja dimulai!" seru Karina yang sangat bersemangat.

Setelah masuk ke dalam supermarket, Karina langsung belanja kebutuhan MOS-nya terlebih dahulu supaya tidak lupa.

Yang dibeli oleh Karina adalah beberapa benda entah makanan atau minuman dan sejenisnya yang bungkusnya berwarna biru. Minimal Karina harus membawa 10 merk berbeda.

Yang kedua adalah membeli sebuah sikat gigi, lalu kuncir rambut dan lain-lain. Setelah selesai belanja, Karina menuju ke kasir sambil membawa barang belanjaannya.

"Kak, aku sudah selesai!" ucap Karina pada wanita yang berusia delapan tahun lebih tua dari Karina.

"Baiklah, aku hitung dulu, ya?" ucap wanita itu lalu mulai menghitung belanjaan Karina.

Sembari menghitung Karina pun mencoba untuk menayakan perihal perkejaan paruh waktu yang ia cari.

"Kak, apakah di sini ada lowongan kerja paruh waktu?" tanya Karina.

"Kenapa? Apakah kamu mau bekerja di sini?" tanya Mbak kasir sambil terus menghitung belanjaan Karina.

Karina menganggukkan kepalanya dan sangat berharap jika dirinya akan diterima di supermarket itu sehingga pekerjaannya dekat dan tidak membutuhkan biaya transportasi yang banyak pula.

"Jadi totalnya 153.000, Karina!" ujar mbak kasir itu.

Langsung saja Karina mengeluarkan uang 200.000 dan menunggu mbak kasir memberikan kembalikan.

Setelah memberikan kembalian pada Karina mbak kasir itu berkata, "Maaf, Karina, tetapi saat ini supermarket belum membuka lowongan kerja! Jadi, maaf, ya."

Mbak kasir menyerahkan kembalian Karina lalu meminta maaf karena merasa sangat bersalah. Karena Karina gagal di sini, jadi Karina menitipkan barang ya pada mbak kasir dulu.

Setelah keluar dari supermarket Karina menghela nafasnya. Ia baru tahu jika mencari pekerjaan sesulit ini.

Tetapi Karina tidak akan menyerah karena ia harus bisa menjadi anak yang mandiri.. Jadi Karina terus berusaha entah apapun hasilnya.

"Semangat, Karina!"

你也許也喜歡

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
點贊
最新

鼎力相助