Re-rintik hujan membasahi kota palembang, perjalanan Vania sedikit tersumbat karena banyak kendaraan roda-dua yang menyingkir dari jalanan kota. Lagu berjudul 'satu yang tidak bisa lepas.' Terdengar dari radio mobil Vania.
"Gua baru tau sebegitu ga enaknya ternyata menjadi anak dewasa dan ternyata mengetahui semua hal itu ga membuat lu membaik." Vania menatap jalanan yang mulai sepi dengan tatapan kosong. Vania menepikan mobilnya ketepian jalan yang sedikit sepi. Jari tangannya menaikan volume lagu,
hanya kau Yang mampu mencuri hatiku, Aku pun tak mengerti. Satu yang tak bisa lepas.
Bawalah kembali jiwa yang luka, Dan perasaan yang lemah ini,
Menyentuh sendiriku.
Jika dia disuruh memutarkan waktu, mungkin tumbuh dewasa adalah hal yang paling tidak seru sama sekali. Jika dulu Kalimat yang sering dia ucapkan
"Njir kapan gua jadi dewasa sih!"
"Gua pen cepet gede anjerr!"
"Gua mau ke holywings tanpa harus bawa-bawa uang segepok anjir!"
"Mau cepet keluar dari zone ini plis!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者