Di tengah keramaian yang terjjadi ada hati yang sedang menunggu tak pasti. Ali, harus bia menahan diri untuk berbicara dengan dua perempuan yang sedang duduk di kursi penumpang.
Kalau pun nantinya Ali, melawan dua orang perempuan ini sudah bisa dipastikan dia akan kalah duluan sebelum berperang. Bukannya Ali, tak mau melawan tetapi kita tahu sendiri perempuan itu seperti apa.
Mulut satu orang perempuan saja mampu membuat orang lain gempar, ini malah ada dua orang perempuan. Keluar dari mobil, Ali, bisa langsung meminum obat sakit kepala, atau mungkin langsung ke dokter karena saking enggak kuatnya menahan beban pikiran.
"Kalian tadi ngapain ke konveksi itu?" tanya Aisyah memecahkan keheningan.
"Pesan jilbab, Sya. Soalnya stok jilbab di toko sudah mulai menipis." jelas Lisa.
"Waktu kamu ke sana ada yang hatinya panas apa enggak nih, Lis?" tanya Aisyah sambil menyindir kembarannya.
kembarannya.
"Heh .... maksudnya gimana tuh? Pasti nyindir aku 'kan?" tanya Ali berdengus kesal.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者