webnovel

Me And Mr Lonley

作者: JuliendGreen
现代言情
連載 · 3.2K 流覽
  • 4 章
    內容
  • 評分
  • N/A
    鼎力相助
摘要

This is story about Aretha dan Mr Lonley… Aretha tidak menyangka bahwa pria yang hendak mengambil kesucianya dari tempat laknat itu adalah kaka dari sang bos di tempat Aretha bekerja. Cinta yang terpendam akan pertemuan keduanya dengan Mr Lonley membuat Aretha mundur perlahan ketika melihat kenyataan bahwa Mr Lonley pria yang telah berhasil mempora-porandakan hatinya telah memiliki kekasih. Di tengah Aretha yang tengah patah hati dan mati-matian melupakan semua kenanngan bersama dengan Mr Lonley, kesialan kembali dialami Aretha yang di minta secepatnya pulang ke kampung halamannya untuk membayar semua hutang keluarganya dengan waktu dua minggu. Aretha menyerah dan terpaksa menerima pernikahan dengan juragan Darto agar rumah warisan orang tuannya terselamatkan. Entah beruntung atau kesialan Aretha, ketika Mr Lonley menarwarkan bantuan untuk membayarkan semua hutang keluarga Aretha yang fantasis besar itu dengan dua syarat yang diajukan oleh Mr Lonley pada Aretha. Menikah kontrak dan menyerahkan satu ginjalnya untuk kesembuhan mommy tercinta yang tengah kritis. “Uang Lima Milyar itu bukan sedikit Aretha! Kau sudah menjualnya raga dan juga tubuhmu padaku!”—Axlander Alberado Smith. “Kau pria yang paling kejam yang aku kenal. Apa jantung ayahku tak cukup menyalamatkan nyawamu sampai kamu meminta satu ginjalku?” –Aretha Maharidka Soethja. Bagaimana kisah selanjutnya kisah cinta Aretha dan Axelan yang rumit? Simak terus yuk kisah Aretha dan Axlan hanya ada di 'Me and Mr Lonley.

Chapter 1Aku Di Tipu

"Hikss… hikss…"

Suara tangis di kamar luas itu terdengar tak berhenti sehingga wanita cantik yang mengenakan pakaian kurang bahan yang tak henti memoles wajahnya agar kelihatan cantik itu pun tak henti mendengus kesal.

Ia bangun dari duduknya untuk menghampiri seorang wanita yang duduk di sudut ruangan dengan posisi menunduk.

"Hai. Sebenarnya apa yang kamu tangisi hmm? Berhentilah menangis, telingaku sakit mendengarkan suara tangisanmu!"

Akhirnya wanita itu pun menurut, berhenti menangis. Ia menarik dagu gadis polos di depannya agar ia bisa melihat dan bertanya akan kenapa. Tapi seketika dagu itu terangkat. Ia terkejut dengan wajah si gadis yang kini make up nya sudah berantakan.

"Ssstt… sudahlah. Jangan menangis. Lihatlah wajahmu yang mengerikan seperti ini. Wajahmu mengerikan. Bukannya pekerjaan seperti ini sudah biasa kamu lakukan?"

"Maksud kamu apa?" tanyanya.

Gadis itu menatap penampilan si lawan bicara.

"Saya bukan wanita jallang. Saya wanita baik-baik," jawabnya.

Si lawan tertawa pelan, ia sudah sering mendengarkan perkataan seperti itu bila ada di dalam club—bertemu dengan para gadis muda nan baru seperti gadis di depannya ini.

"Kenapa kamu tertawa?"

"Kenalakan aku Ketty, siapa namamu?" bukan menjawab, Namun wanita yang memperkenalkan diri itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Hai… sekalipun aku wanita jallang. Tapi aku wanita baik-baik. Jadi katakan padaku siapa namamu?"

Gadis di depannya itu nampak bingung, menatap dan sesekali pandanganya turun ke bawah untuk berjabat tangan.

Kitty paham berkenalan dengan wanita seperti dirinya yang kotor itu sudah di pastikan orang berpikir yang tidak-tidak.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau menyembutkan siapa namamu."

Ketty bangun dari berjongkoknya dan kembali ke tempat duduk semula.

"Pakailah jubah ini kamu pasti dingin berpakian seperti itu."

Gadis itu lekas mengambil dan memasangkan di tubuhnya.

"Kami di bawa ke sini sama siapa? Madam Olive?"

Gadis itu menggeleng pelan, bahkan ia tidak tau siapa yang di maksud oleh Ketty.

"Siapa Madam Olive?"

"Madam Olive pemilik rumah bodir dan juga club malam terkenal di kota ini!"

"Ah. Aku tidak tau itu," jawabnya cepat.

"Lalu siapa yang membawamu ke penthouse ini? Tidak mungkin bukan kalau kamu jatuh dari langit begitu saja?" canda Ketty dengan tawa.

Lagi-lagi gadis itu hanya menghembuskan napas pelan dengan isi kepalanya yang masih tak menyangka, bahwa ia akan di tipu seperti ini.

"Kalau kamu tidak di bawa oleh seseorang ke tempat pribadi Mr Lukman. Tidak mungkin kamu ada di sini di kamar tamu luas yang sudah di ceritakan banyak wanita, tempat tunggu Mr Lukman berpesta dengan banyak wanita.

Gadis itu menghampiri Ketty dan bersimpuh di samping kursi Ketty di mana wanita cantik itu tengah memoles bibir seksinya dengan lipstick merah.

"Ketty, tolonglah aku. Tolong bawa aku keluar dari rumah Mr Lukman. Aku bukan wanita jallang. Tolong aku."

Tangan kecilnya menggenggam erat tangan Ketty memohon bantuan. Ia berharap Ketty mau menolongnya untuk keluar dari rumah mengerikan ini.

"Tapi itu mustahil. Katakan padaku, kamu di bawa oleh siapa kalau bukan Madam Olive?"

Ia kembali menghembuskan napas pelan. "Sebenarnya aku datang dari kampung ke kota untuk melamar kerja menjadi pembantu di rumah majikan Mang Udin tetanggaku di kampung.

"Aku baru saja sampai tadi siang dan Mang Udin membawaku ke apartemen mewah ini dan dia bilang aku akan bekerja di apartemen bosnya.

"Tapi aku nggak menyangka ketika sampai dua orang pria bertubuh besar malah memintaku untuk menunggu di kamar ini dan menyuruhku untuk berdandan dan berganti pakaian serupa denganmu sampai aku bertemu denganmu di kamar ini.

"Jadi kamu di jual oleh tetanggamu?"

Gadis itu mengangguk pelan, wajahnya terlihat menyedihkan ketika nasibnya kali ini akan sama seperti wanita di depannya.

"Sepertinya begitu. Aku hanya tidak menyangka saja kalau Mang Udin sejahat ini padaku. menjulaku."

Gadis itu kembali mengangkat wajahnya menatap Ketty penuh permohonan.

"Tolonglah aku Kett. Aku ingin keluar dari rumah ini. Please…" mohon Aretha.

Ketty menghembuskan napas pelan.

"Tapi itu tidak mungkin Aretha. Penthouse ini di jaga ketat oleh anak buah Mr Lukman dan saat aku sampai ke sini dan pria itu mengantarkan aku ke kamar ini.

"Kamar ini sudah di jaga ketat oleh dua pria bertubuh besar tepat di depan pintu kamar itu. Lihatlah sendiri kalau kamu tidak percaya.

"Itu tidak mungkin Aretha. Di depan pintu kita di jaga oleh dua bodyguard berbadan lima kali lipat dari tubuhmu."

"Siapa namamu?" tanya Ketty kembali bertanya pada si gadis di depannya.

"Aretha."

Ketty tersenyum ramah seraya mengajak wanita bernam Aretha itu bangun dari bersimpuh di sampingnya itu.

"Nama yang cantik sama dengan wajahmu yang cantik Aretha. Apa kamu baru pertama datang ke kota?"

"Ya."

Ketty pahan, kenapa gadis yang terlihat masih muda itu menangis seperti tadi. Benar saja firasatnya kalau gadis itu korban penipuan yang diiming-imingi bekerja di kota besar ini dan penghasilan yang besar.

Sialnya penipu itu adalah tetangganya. Apa pria bernama Mang Udin itu tidak malu kalau gadis itu bercerita kalau dirinya di jual di kota?

"Apa kamu masih perawan Aretha?" tanya Ketty.

Aretha bukan menjawab, namun wanita itu diam menundukan wajahnya.

"Mungkin malam ini mimpi burukmu harus merelakan kesucianmu untuk di nikmati oleh pria kaya yang sudah membelimu dan juga menyewaku. Mr Lukman adalah pria berbaya di kota besar ini," ujar Ketty.

Aretha bernapas berat, bagaimana bisa hidupnya akan sesial ini. Niat hati ingin membantu nenek nya untuk melunasi hutang keluarga. Tapi nasibnya kenapa harus sesial ini di jual oleh tetangganya di kampung.

"Kenapa wajahmu seperti itu? tidak takut sama sekali?"

"Apa aku harus panik dan ketakutan? Bukannya apa yang kamu katakan itu benar bukan? Malam ini mimpi buruku?"

Nada suara Aretha terdengar pasrah. Memberikan kesucianya namun tak ada sesent pun yang di terima oleh Aretha dari hasil menjual diri.

Kitty terkekeh, entah ia juga harus seperti apa bila menjadi Aretha saat ini. Tidak ada pilihan lain.

"Tapi kamu tidak usah takut, Mr Lukman dan para pria kaya yang akan memakai tubuh kita itu bukan pria tua dengan perut buncit dan wajahnya pun tidak menjijikan!" ujar Kety, mencoba menyenangkan hati Aretha meski ya Ketty sendiri pun mengerti sekali akan apa yang di rasakan Aretha saat ini.

Menyerahkan kesucian bukan pada pria yang dicintai dan juga bukan pada suami untuk pertama kalinya, pasti hidupnya setelah ini akan hancur.

Aretha hanya diam, bingung sendiri harus menjawab apa.

"Hai. Kata Madam Olive Mr Lukman menyewaku selama dua hari tiga malam untuk melayani pria kaya nan tampan katanya."

Sekalipun apa yang di katakan Ketty benar begitu. Aretha tetap tidak rela bila menyerahkan kesucianya.

"Dan selama dua hari tiga malam ini kita melayani keenam pria kaya raya dan juga tampan itu," sambung Ketty.

"Enam pria?" seru Aretha.

Bulu kuduknya langsung bergeridik ngeri. Kett berikan anggukan lalu menghembuskan napas pasrah.

Ketty pun bisa membayangkan bagaimana nanti tubuhnya ini akan remuk setelah melayani keenam pria itu dari keenam pria itu akan di bagi dua dengan Aretha.

"Ya enam pria. Tadinya aku berpikir hanya aku sendiri yang akan memuaskan keenam pria itu di pentouse ini. Tetapi nyatanya tidak, ada kamu juga di sini."

'Astaga. Apa benar begitu aku harus melayani enam pria yang akan di bagi dua dengan Ketty? Tuhan tolong Aretha,' doa Aretha dalam hati.

Kitty bangun dari duduknya. "Kamu harus menyiapkan fisikmu dan juga mentalmu karena pastinya tubuhmu akan remuk di hajar oleh keenam pria selama tiga malam ini,' kata Ketty dengan cengiran.

Bagaimana bisa Aretha yang belum sama sekali berpengalaman harus melayani keenam pria dalam tiga malam?

'Aku bersumpah Mang Udin. Aku akan mencarimu dan akan membunuhmu bila hal itu terjadi. Bener-bener brengsek. Kenapa Mang Udin begitu tega menipiku menjadikan aku wanita jallang di ibu kota?' batin Aretha.

Ceklek…

Suara hendle pintu pun terdengar. Ketty langsung tersenyum namun jauh berbeda dengan Aretha yang langsung tetang.

Dua pria bertubuh besar itu masuk ke dalam ruangan tersebut dan berdiri tepat di depan Ketty sementara Aretha bersembunyi di belakang Ketty. Tubuhnya bergemetar, Aretha belum siap dengan semua ini.

"Tuan memanggilmu untuk keluar," kata si pria bertubuh besar tersebut.

"Baiklah. Ayo kita keluar bersama," aja Ketty menarik tangan Aretha agar wanita itu tak bersembunyi dan keluar bersama-sama untuk bertemu secara langsung Mr Lukman.

Tubuh Aretha mendadak kaku, sulit untuk di gerakan. Seolah tubuhnya itu tak rela di serahkan begitu saja pada pria brengsek yang sudah membelinya.

Aretha tidak mau menjadi wanita jallang, tapi mati tidak menyerahkan tubuhnya sama saja menyiksa nenek dan juga adiknya di kampung.

"Ayo Aretha…"

"Aku tidak mau Kett—"

"Mr Lukman hanya meminta kau—" tunjuk pria bertubuh besar itu pada Ketty.

"Untuk keluar lebih dulu karena dia—"

Pria bertubuh besar itu kembali menjeda pada wanita bawaan Udin.

"Dia akan main course setelah semua teman-teman Mr Lukman datang. Mr Lukman meminta wanita jallang Madam Olive yanga kan menjadi appetizer malam hari ini."

"Apa pembukaa?" seru Aretha.

Degupan jantungnya lima kali lebih cepat, napasnya tercekat mendengarkan perkatan pria bertubuh besar itu.

'Gila. Ini benar-benar gila. Bagaimana bisa tubuhku ini diibaratkan santapan lezat—makanan utama oleh keenam pria brengsek itu?' batin Aretha.

Tangan Aretha bergetar, tak ingin berada di tempat ini. Ia pun mengeratkan genggaman Ketty. Kedua mata coklat menatap Ketty seolah meminta tolong untuk mengeluarkannya dari tempat laknat ini.

"Aretha… jangan tegang seperti ini. Releks lah."

"Bagaimana aku akan releks Kett."

Kitty menepuk punggung tangan Aretha. "Aku keluar duluan ya Aretha, sampai bertemu di depan," jawab Ketty dengan senyuman.

Pekerjaan seperti ini sudah biasa di lakukan Ketty, melayani para pria yang haus dengan nafsu. Tapi bagaiman dengan Aretha yang akan menjadi main course untuk malam ini.

Enam pria yang akan menyentuh tubuhnya....

"Tuhan tolong selamatakan Aretha…"

你也許也喜歡

Tuan CEO, Istri Anda adalah BOSS Tersembunyi!

Lima tahun lalu, Qiao Nian dikhianati oleh kakaknya, Qiao Xin. Setelah menghabiskan satu malam dengan seorang pria asing, Qiao Nian hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak tersebut, dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang lahir mati. Di bawah tipu daya ibu dan kakaknya, Qiao Nian kehilangan sahamnya di Grup Qiao dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adiknya, Qiao Xin, akan menikah dengan Putra Muda Kedua dari Keluarga Gu. Dia dikabarkan sangat buruk rupa. Pada hari ia lahir, dokter meramalkan bahwa ia tidak akan hidup lewat usia dua puluh tahun. Ibunya tidak tega melihat Qiao Xin menikah dengan orang seperti itu dan teringat pada Qiao Nian yang masih terkunci di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Qiao Nian dikeluarkan dari rumah sakit untuk menggantikan Qiao Xin dalam pernikahannya dengan Keluarga Gu. Ibunya berkata, "Baguslah jika Qiao Nian, yang tidak berguna ini, bisa menggantikan Xin'er untuk menjadi janda hidup di Keluarga Gu. Jika Xin'er yang menikah ke keluarga itu, aku akan patah hati." Qiao Xin berkata, "Ibu, jangan berkata begitu tentang Kakak. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya khawatir kalau Kakak tidak akan setuju." Ayahnya berkata, "Xin'er, kamu terlalu baik hati. Sudah lupa kah bagaimana Qiao Nian menfitnahmu lima tahun yang lalu? Dia tidak tahu mengendalikan diri. Dia hamil sebelum menikah dan bahkan melahirkan anak yang masih mati. Sudah cukup baik kita membiarkannya menikah dengan seseorang dari Keluarga Gu yang terpandang! Hak apa yang dia miliki untuk memilih?" Qiao Nian mengejek. Saat itu, konspirasi terhadapnya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, membuatnya menderita. Dia akan membalas semuanya! Semua orang berpikir bahwa tindakannya berasal dari kombinasi mentalitas orang kalah dan penyakit jiwa, namun sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi union yang kuat seimpak Mars menabrak Bumi! Dengan mengambil keuntungan dari keterampilannya yang brilian di bidang kedokteran, Qiao Nian membuat berbagai orang sampah dan penjahat menelan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, berbagai identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing terungkap. Ternyata dia kaya raya sampai bisa menyaingi sebuah negara! Kemudian, Tuan Muda Kedua Gu meletakkan sepasang klon mini Qiao Nian di depannya. Dihadapkan dengan dua anak yang menyerupai dirinya dan Gu Zhou, Qiao Nian berkedip dengan terkejut. "Kapan aku melahirkan anak-anakmu?"

JQK · 现代言情
分數不夠
518 Chs

鼎力相助