Bab 51

Yves mencoba menghilangkan perasaan tak karuan yang dia alami saat ini, dia mandi untuk menjernihkan pikirannya.

Dimulai dari Bibi Sarah, Guru Dana, sekarang Bibi Barra. Tak disangka dia telah mengklaim tiga wanita cantik!

Selain itu semuanya lebih tua dari dirinya sendiri, bahkan Bibi Sarah dibuat hamil olehnya sekarang.

Jika dipikirkan baik-baik, sepertinya tugas merawat mereka sangat berat. Tapi hei, untungnya dia kaya sekarang, jika tidak, bagaimana bisa dia menghidupi tiga wanita cantik di saat yang bersamaan?

Setelah mandi, Yves berkendara ke gedung Stark yang baru. Bangunan kemersial baru telah dipindahkan ke kota Manhattan.

Dengan perputaran yang indah dari tentara Ceko, seri senjata Ak-47 telah menerima perhatian seluruh negara adidaya dunia. Sekarang Stark Industries yang memiliki paten senjata itu juga menarik banyak perhatian. Bahkan para militer harus mengirim personel mereka untuk melindungi keselamatan kapitalis itu.

Selama anda punya uang, bahkan jika anda menyuruh tentara militer membersihkan toilet anda, mereka akan bersedia. Semua ini dapat dilakukan karena keajaiban uang!

Manhattan adalah wilayah terkecil dari lima borouh New York, tapi wilayah ini memiliki status yang lebih tinggi.

Wall Street dan perusahaan-perusahaan besar dunia lain semuanya memiliki kantor pusat di kota Manhattan.

Lalu lintas di sepanjang jalan kota ini sangat teratur, bahkan ada lebih banyak mobil yang berlalu lalang. Yves melihat ke arah gedung-gedung besar sambil mengemudi. Bahkan dia menemukan tanda dari gedung Wayne!

Yves yang memegang kemudi hampir saja melepaskan genggamannya. Sebelumnya dia sangat tenggelam dalam alam semesta Marvel, tapi sekarang setelah melihat Gedung Wayne...

Apa itu gedung Wayne? Sederhananya yaitu gedung dari karakter Batman! Karakter paling terkenal dari alam semesta DC, dia memiliki keterampilan yang hampir sama seperti Steve.

Gedung Wayne adalah gedung kantor pusat Wyne Enterprises, sebuah perusahaan terkenal yang telah diwarisi oleh kota Gotham selama beberapa dekade.

Kekayaan mereka sangatlah konyol, bahkan mereka lebih kaya dari Stark Industries saat ini!

Ketika Yves melihat Gedung Wayne, hati Yves perlahan-lahan tenggelam. Jika dia tidak mempercepat peningkatan kekuatannya, dia takut akan mati secara tiba-tiba.

Kota Gotham bisa di bilang sangat berwarna, Arkham City penuh dengan bakat terpendam. Katakanlah anda tidak bisa seenaknya masuk ke dalam sana, ada banyak orang yang tidak dapat disinggung.

Seperti Penguin, Poison Ivy, Bane, Joker, dll. Semuanya orang-orang gila, terlebih lagi mereka orang gila ber-IQ tinggi!

Selain itu ada beberapa karakter gila yang ingin menguasai seluruh alam semesta! Bumi adalah target Thanos, Darkseid serta karakter-karakter dengan kekuatan galaksi! Pokoknya alam semesta ini sangat mengerikan.

Setelah berkendara sebentar, Yves akhirnya tiba di sebuah gedung baru. Seluruh bangunan itu memiliki sekitar lima puluh lantai. Karena keterbatasan teknologi zaman, tidak ada gedung berlantai seratus pada jaman ini.

Logo Stark Industries yang baru telah tergantung di gedung. Orang-orang yang datang dan pergi dari sana adalah perwakilan dari beberapa perusahaan besar lain, atau sekedar paparazzi yang ingin mendaptkan berita menarik.

'Seperti biasanya, pria tua itu langsung memamerkan prestasi terbarunya. Tidak buruk, tidak buruk.' Eddie bergumam saat berjalan menuju ke aula yang telah dipenuhi dengan lautan orang.

Di sana ada beberapa gadget yang dipamerkan oleh Howard, semuanya sejujurnya tidak memiliki efek praktis...

Di sisi lain ada tiga wanita cantik berpakaian profesional di meja depan, dan salah satunya adalah seorang kenalan lama Yves!

"Hei, Kano, ini aku!" Yves menyapa seorang wanita cantik dengan pakaian bisnis. Gadis itu adalah wanita yang pertama kali dia temui saat datang ke kantor Stark Idustries yang lama.

"Ah, tuan-!" Yves langsung membungkamnya, "Ssst~ Bawa aku menemui Howard." Yves tidak ingin menarik perhatian orang lain, dia tidak ingin kewalahan mengurusi manajer serta paparazzi yang ada saat ini.

*Ding!*

Kantor Howard ada di lantai empat puluh tujuh, Kano yang mengantar Yves berkata sambil tersenyum, "Kantor ketua ada di depan, tidak sopan bagiku untuk menemani anda masuk. Ngomong-ngomong, tuan Yves, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Kano bertanya malu-mlau.

"Tentu." Yves mengangguk singkat.

"Bisakah kita makan bersama malam ini?" Tanyanya dengan wajah merona.

Yves terkejut sejenak, dia lalu mengangguk sambil tersenyum. Sial, tentunya dia tidak akan menolak.

Ada banyak sekali kemungkinan yang bisa membuatnya tiba-tiba mati, jika dia mati besok, terus kenapa tidak menikmati waktu yang dia miliki sekarang? Toh dia tidak akan merasa rugi.

Ketika Yves berjalan masuk, dia mendengar tawa murahan dari pria tua Howard.

Sudah pasti pria tua itu sedang menggoda sekretarisnya lagi. Yves memutuskan untuk mengetuk pintu dengan keras.

"Aku masuk!" Kata Yves dengan keras. Tapi dia langsung dijawab dari dalam, "Tidak, tunggu dulu!"

Yves hanya berpura-pura mendorong pintu sambil tersenyum. Beberapa saat kemudian terlihat seorang wanita yang bergegas keluar dari dalam dengan wajah merona.

Di sisi lain Howard terburu-buru mengenakan pakaiannya, dia berteriak marah ke arah Yves, "Yves, brengsek! Kamu selalu datang tiba-tiba!"

"Apakah kamu ingin membuat Ilmuan Hebat yang satu ini jantungan!"

Setelah menenangkan pikirannya, Howard mengambil anggur dan menuangkan dua gelas untuk dirinya dan pria kecil ittu.

"Batuk, oke, beri tahu aku apa yang kamu inginkan kali ini?"

"Haha, seperti yang diharapkan, Howard memang orang yang sangat cakap. Tak kusangka kamu akan bermain di siang hari bolong begini." Yves membuat lelucon untuk meredakan suasana tegang saat ini.

"Ayo, segera katakan apa maumu, nak. Kamu selalu datang tiba-tiba, aku perlu memperkerjakan penjaga keamanan. Jika tidak, cepat atau lambat aku pasti akan terkena serangan jantung karenamu."

"Ngomong-ngomong, apa yang telah kamu ciptakan kali ini?"

Howard tidak terlalu marah akan sikap Yves, toh pria itu yang telah mendatangkan kekayaan kepadanya. Untuk sekarang mari sambut pria itu dengan tangan terbuka.

-----

baca bab 124 di;

patréon.com/mizuki77