webnovel

Maafkan Aku Suami Kucinta Sahabatmu

综合
連載 · 700K 流覽
  • 25 章
    內容
  • 4.9
    160 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Azka Febrian seorang pelukis terkenal, sikapnya ramah, tetapi tidak pernah terjamah perempuan. Kaya raya dan memiliki galeri lukisan untuk karyanya. Suatu hari, dia bertemu wanita yang mengabaikannya begitu saja. Menjauhinya seakan-akan dia seorang kriminal karena penampilannya adalah seorang lelaki berambut panjang setengkuk yang kadang-kadang terlihat berantakan. Azka bingung melihat sikap wanita itu, baru sekali ini di dalam hidupnya ada wanita yang lari darinya. Biasanya, dialah yang lari dari kejaran wanita yang tergila-gila kepadanya. Azka melukisnya, wajahnya begitu menarik perhatiannya. Terus mencarinya, ingin mengenal lebih jauh. Lambat laun, wajah wanita itu mulai memudar dari ingatan, sementara dia ingin sekali menyelesaikan lukisannya. Azka terus mencarinya, memasuki seluruh kelab malam di kotanya, berharap bisa menemukannya. Sayangnya, setelah berbulan-bulan dia masih tidak bisa menemukannya. Hingga suatu malam, dia melihat wanita yang dicarinya tanpa henti adalah teman sahabatnya, Dion. Dia pun meminta kepada Dion agar dikenalkan kepada wanita yang sudah membuat dirinya gelisah siang dan malam. Namun, yang tidak Azka tahu, ada banyak rahasia antara Dion dan wanitanya itu. Bagaimana kelanjutannya ceritanya? Baca di dalam cerita Maafkan Aku suami Kucinta Sahabatmu.

Chapter 1BAB 1. MENARIK HATI

Seorang lelaki bernama Azka Febrian bersandar pada dinding yang berseberangan dengan lift di sebuah gedung kelab malam berlantai enam. Azka lelaki tampan berusia 24 tahun, anak lelaki dari Brata Jaya—pemilik galeri seni yang besar dan sangat terkenal. Rambutnya panjang ikal sepundak, dibiarkannya tergerai hingga membuat kesan tengil, tetapi begitu menawan hati dan sangat memikat.

Misai tipis nan rapi menghiasi kontur rahangnya yang tegas. Tubuhnya tingginya yang proporsional ia balut dengan t-shirt ketat dilapisi kemeja yang dibiarkan terbuka, membuat dada bidangnya terukir jelas. Sepasang sepatu sneakers terpasang bagus di kedua kakinya. Manik matanya hitam legam, sangat indah layaknya berlian hitam.

Azka mengeluarkan ponsel dari saku. Memilih menu pesan lalu mulai mengetik.

{Kamu di mana?} tanya Azka pada temannya yang bernama Dion Andareksa.

{Aku udah di dalam. Kamu di mana?} balas Dion.

{Di depan lift, tungguin di depan pintu, ya} Azka kembali mengirim pesan.

{Oke} balas Dion lagi.

Azka pun memasuki pintu berjejalan dengan para pengunjung kelab lainnya. Beberapa wanita tersenyum padanya, mencoba menarik perhatiannya, tetapi dia hanya membalasnya dengan senyuman manis tanpa berniat lebih.

Ketika lift berhenti dan sudah sampai di lantai enam, ia pun keluar dan mendapati Dion sudah berdiri di sana. Senyum Azka mengembang melihat sahabatnya.

Dion Andareksa, lelaki nan tampan rupawan berwajah separuh western, tetapi kulitnya tidak terlalu putih. Ia memiliki mata sangat indah, berwarna kuning terang seperti madu. Rambutnya disisir rapi ke belakang. Senyumannya sebenarnya manis, tetapi dia terkesan sangat dingin. Dion seusia dengan Azka, keduanya berteman sangat dekat, bahkan sejak masih sama-sama sekolah pada masa kanak-kanak.

"Banyak orangnya di dalam?" tanya Azka pada temannya.

"Iya, lumayan banyak." Dion mengangguk sembari berjalan masuk di sisi sahabatnya.

"Aku sebenernya males datang, tapi si Irfan maksa," keluh Azka pada temannya.

"Sebenernya aku juga. Sama seperti kamu, tapi enggak enaklah, katanya si Irfan ulang tahun," seloroh Dion membujuk sahabatnya.

"Hem ... em. Iya." Angguk Azka pelan. Keduanya terus berjalan memasuki area private room di kelab malam itu. Hingga mereka membuka pintu masuk sebuah ruangan yang menjadi tujuan kedua lelaki tampan itu.

Mata keduanya memperhatikan ke sekeliling, ruangan itu dipenuhi teman-teman mereka dan juga para gadis-gadis muda yang mengenakan pakaian dengan warna sama satu dengan yang lainnya. Keduanya yakin, mereka adalah para wanita yang bekerja di kelab ini, disediakan untuk para pelanggan yang ingin ditemani para wanita cantik.

Azka mendekati Irfan. "Hei … selamat ulang tahun," sapanya memeluk temannya dengan hangat.

"Azka! Terima kasih udah bersedia datang." Irfan menepuk punggung Azka dengan senang.

"Hum ... em, ya." Tawa Azka hambar, dia tidak akan datang jika tidak dipaksa Dion.

"Ya udah, ke bawah gih, pilih mau yang mana." Irfan menawarkan Azka pendamping perempuan untuk menemani malamnya.

"Gampanglah nanti." Azka tersenyum menghargai tawaran Irfan.

"Pilih aja, nanti masukin ke room aku aja tagihannya."

"Iya." Angguk Azka.

Irfan pun menawarkan minuman untuk Azka dan Dion. Mereka pun minum menghormati temannya yang ulang tahun. Sesekali keduanya bernyanyi memeriahkan suasana.

Malam semakin larut, Azka mulai bosan. Pemandangan di dalam room itu mulai 'panas' tidak terkendali. Para wanita melekat erat di pangkuan para lelaki, tak terhitung berapa kali sudah dia melihat cumbuan panas yang mereka lakukan. Tempat itu penuh asap rokok. Gelas dan botol kosong bergelimpangan.

Azka mulai gerah, bukannya dia iri, hanya saja dia memang tidak berkeinginan untuk melakukan hal yang sama. ia berdiri mendekati Irfan. "Fan, aku balik duluan, ya?"

"Kok gitu, sih? Janganlah!" jawab Irfan keberatan dengan suara terseret khas orang mabuk. "Nanti aja. Kamu cari temen sana."

"Ya udah deh, aku ke bawah dulu." Ifran mengangguk pelan. Dilihatnya Dion sahabatnya pun duduk berdampingan dengan seorang gadis cantik. Sepertinya masih gadis, perempuan itu tampaknya masih muda.

Azka mendesah pelan, dia melangkah ke balkon ruangan itu. Di bawahnya adalah area khusus diskotik sementara dirinya berada di lantai atasnya karena berada di private room. Separuh ruangan yang digunakan Irfan adalah area untuk karaoke.

Manusia di bawah sana berjejalan penuh sesak, pada area panggung ada tiga orang penari yang meliuk-liukkan tubuh mereka dengan indah, gemulai dan tentu saja erotis.

"Ayo, aku antar ke bawah, cari cewek." Irfan mendekati Azka.

"Gak usah, aku bisa sendiri." Azka mengangguk. "Ya udah aku ke bawah, ya."

"Iya …." Azka berlalu dari hadapan Irfan.

Azka pun ke turun ke lantai tiga, menuju ke ruangan khusus. Melihat-lihat para gadis yang duduk di dalam ruangan kaca. Ruangan itu ditutup dengan kaca satu arah sehingga para gadis itu tidak melihat jika ada orang lain di sisi luar.

Azka mengedarkan pandangan.

"Silakan pilih, Mas," kata seorang Mami menawarkan anak-anaknya.

Para wanita itu cantik-cantik, Azka tidak memungkirinya, tetapi tidak ada satu pun yang menarik perhatiannya.

"Jadi mau yang mana?" tawar sang Mami dengan nada hangat dan ramah.

Azka menarik napas dalam-dalam. "Nanti aja, Mam. Saya tunggu teman dulu, nanti bareng-bareng aja. Dia belum datang," tolak Azka dengan nada lembut seraya tersenyum hangat.

"Ya udah." Si Mami tersenyum seraya mengangguk pelan.

Azka keluar dari tempat itu memasuki diskotik. Dia memilih meja kosong dan duduk di kursi. Manik hitamnya mengedarkan pandangan ke seluruh tempat itu sejauh matanya mampu memandang. Lautan manusia memenuhi tempat itu. Dia menyalakan pemantik memanggil waiter lalu memesan minuman untuk dirinya.

Sambil menunggu, Azka menyalakan rokok dan mengamati keadaan sekitar, dia tidak terlalu menyukai tempat ini, meskipun sesekali dia pergi juga ke kelab malam untuk menghadiri undangan temannya, seperti halnya malam ini. Namun, dia tidak pernah benar-benar menyukainya. Dia lebih suka menyendiri di galerinya, melakukan hal sangat disukainya.

Beberapa wanita mendekatinya, berdiri di sisinya dan mengajaknya bicara. Seketika itu juga Azka mengibaskan tangan, menyuruh mereka pergi. Dia tidak ingin didekati dan dia memang sangat tidak mudah untuk didekati. Dia hanya ingin sendiri.

Saat ia menolehkan wajah ke samping, seketika pandangannya tertuju pada perempuan yang baru saja datang berdiri di sebelahnya. Azka memperhatikannya, perempuan itu berwajah cantik. Ya, meski pencahayaan di dalam sini remang-remang, tetapi jelas terlihat gadis itu cantik sekali di mata Azka.

Dia memiliki rambut ikal dan panjang sebatas punggung. Tubuhnya dibalut pakaian kasual, hanya t-shirt putih sederhana dengan model v-neck rendah. Belahan dadanya sedikit terlihat. Celana jeans ketat dan panjang berwarna biru gelap membungkus tubuh bagian bawahnya serta sepang sepatu sneakers.

Lelaki itu menatap sang gadis lekat-lekat. Sesaat terdiam dan terpaku, tak bisa mengalihkan pandangan darinya.

"Hmmm … menarik," gumam Azka di dalam hati.

Gadis itu menatap jauh ke depan pada khalayak ramai. Tidak sedikit pun melihat ke arah Azka.

Azka berdiri di sampingnya dan berbisik di telinganya agar suaranya tidak tenggelam dalam hingar bingar kerasnya musik "Mau minum?" tawarnya pada gadis itu.

Gadis itu melihat sekilas ke wajah Azka lalu menggeleng cepat. Dia seakan tidak peduli dan tidak tertarik.

Kening Azka mengkerut dan dia tersenyum rumit. "Hmmm … gadis yang aneh. Mungkin dia enggak bisa minum?" gumamnya di dalam hati. Ia menyodorkan gelasnya yang berisi minuman.

"Mau rokok?" tawar Azka lagi masih berusaha mendekatinya.

Kembali gadis itu melihat ke arahnya. Dia tidak bicara sepatah kata pun, hanya menggeleng sambil mengibaskan tangan.

Azka mencebikkan bibir. "Baiklah … dia enggak mau semua yang kutawarkan." Dia meletakkan rokoknya di atas meja. "Apa yang dia mau sebenarnya?" dirinya diliputi rasa penasaran yang besar.

"Kamu—" Kata-kata Azka tiba-tiba terputus. Gadis itu meninggalkannya begitu saja.

Azka menatap kepergiannya dengan tatapan bingung dan heran. "Sombong amat!" pekiknya nyaring yang tentu saja tidak didengar gadis itu karena suaranya tenggelam dalam bisingnya suara musik yang menghentak nyaring.

你也許也喜歡

Dikala Cinta Menyapa

( TAMAT ) Marah, kecewa, sakit hati dan terluka tentu saja itu yang dirasakan Monica ketika ia melihat, pacarnya sendiri berselingkuh dengan sahabatnya!! Dengan tidak tahu malu Hendrik berselingkuh di belakangnya. Membuat bagai terhujam oleh dua peluru sekaligus tanpa belas kasih, Monica yang saat ini tengah sangat terluka, memutuskan untuk tidak menjalin hubungan dengan siapapun itu untuk sementara waktu. Memilih untuk menutup rapat pintu hatinya. Tidak akan membiarkan pria manapun masuk ke dalam kehidupannya kembali. Dan tidak akan membiarkan seseorang kembali mengacak-acak hatinya yang sedang dia usahakan untuk berdamai pada dirinya sendiri. Hingga sebuah kenyataan yang begitu mengejutkan dan sulit untuk bisa dia percayai, hadir di tengah-tengah tekadnya. “Kau harus harus menikah, Monic. Menikah dengan calon yang kami pilihkan," “3 bulan. Ayah memberikan waktu hanya 3 bulan untukmu bisa menyesuaikan diri dan menentukan pilihan. Berkencanlah dengan mereka! Temukan kecocokan dengan mereka! Lalu pikiran dan pilihlah satu yang paling sesuai dengan hatimu," "Apa?" Keputusan yang benar-benar gila dan pilihan yang tidak masuk diakal!! Ketika cinta lain menyapanya, Seorang pria dingin dengan sebuah alasan sederhana untuk menikah. Lelah mengikuti berbagai perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya untuk kesekian kali, membuat Bryan akhirnya menyerah. Dan seorang pria dengan segala kenangan dimasalalunya bersama Monica. Sangat dewasa dan mendekati sempurna karena keramahan hatinya yang siap membantu siapapun. Namun akankah hati sekeras batu, bisa tergerak pada Haikal yang bagai seorang pangeran berkuda putih?! Serta seorang pemain di atas para pemain yang telah berpengalaman memenangkan hati banyak wanita. Cukup playboy dan memutuskan untuk bertobat dan berulang kali meminta maaf pada kesalahan berulang yang dia lakukan pada Monica. Sehingga akankah Kevin yang menjadi tempat Monica berlabuh? Penasaran? Simak dan ikuti terus ceritanya!! Jangan lupa siapkan cemilan.. and let's go!! hhe kirim selalu powerstone kalian, dan jangan lupa, coment n review. Happy reading dear ^^ ig : lenzluph_story

lenzluph · 综合
5.0
327 Chs

Nyonya Gu Terlalu Lemah untuk Melindungi Dirinya Sendiri

``` Kabar burung mengatakan bahwa Qiao Xi memiliki konstitusi yang lemah—seorang kecantikan yang selalu sakit-sakitan. Kabar burung mengataikan bahwa ia menghabiskan harta setiap hari untuk obat-obatan—mengonsumsinya seperti permen. Kabar burung mengatakan bahwa sepuluh pelayan melayani dia di samping tempat tidurnya setiap hari—menjadi beban bagi semua orang. Mereka semua menunggu keluarga Qiao untuk melemparkan Qiao Xi kembali ke pedesaan dan membiarkannya hidup sendiri. Qiao Xi: "Semua orang bilang saya lemah dan tidak bisa merawat diri sendiri. Rupanya, saya juga menghabiskan uang dengan sembrono juga." Dia melihat ke bawah pada bajunya yang compang-camping dan merasa jengkel. Qiao Xi: “Apa kamu bilang bahwa keluarga kaya ini membiarkan anak perempuannya memakai baju compang-camping setiap hari?” Anak perempuan kaya dari keluarga Qiao? Sudah cukup! Dia tidak akan seperti itu lagi! Oleh karena itu… Lelaki brengsek: "Tanpa keluarga Qiao, kamu bukan apa-apa." Qiao Xi: "Jika saya diusir dari keluarga Qiao, saya akan hancur." Perempuan brengsek: "Kak, jangan terlalu kecewa. Selama kamu bekerja keras, suatu hari kamu akan dipuji.” Qiao Xi: “Diam, saya tidak kenal pengkhianat sepertimu.” Lelaki dan perempuan brengsek itu: "???" Kabar burung mengatakan bahwa putra bungsu keluarga Gu, Gu Zheng, menikahi wanita yang hanya memiliki penampilan saja dengan tergesa-gesa. Qiao Xi: "Ada yang meremehkan saya?" Suatu hari, Qiao Xi melihat salah satu karyawan Gu Zheng memusingkan otaknya menghadapi serangkaian angka di layar komputer. Berhubung dia sedang punya waktu luang, ia pun membantu. Apakah dia baru saja membobol firewall yang dibuat oleh kerja sama peretas elit teratas?! Gu Zheng mendekat selangkah demi selangkah. "Qiao Xi, apa lagi yang kamu sembunyikan dariku? Hmm?" Qiao Xi: "Oh, tidak! Saya merasa pusing lagi! Saya sangat lemah. Tubuh saya ini terlalu lemah!" ```

Qiaoqiao · 综合
分數不夠
604 Chs

My First Love Is My Husband

Bagaimana jika kamu di pertemukan lagi dengan cinta pertama mu, yang pernah dan masih menjadi cinta di dalam hati mu ? . Suatu hari saat masih di bangku SMA terjadi sebuah kesalah pahaman antara Shella dan Jonathan, hal tersebut membuat kepercayaan Shella kepada seseorang kembali buruk. Shella akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan menyusul kedua orang tuanya di London. Lima tahun berlalu, awalnya Shella berfikir dia sudah bisa melupakan Jonathan, dan bahkan Shella sudah berani membuka hatinya untuk pria lain yang bernama Franklin. Shella dengan berani akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia dan membuka sebuah perusahaan atas nama dirinya sendiri. Tapi takdir membawanya kembali bertemu dengan Jonathan. Jonathan kembali menjadi pengganggu di hati Shella, Shella mulai ragu dengan cintanya kepada Franklin. Shella kembali di uji setelah Franklin ternyata menyimpan rahasia yang membuat hatinya hancur, di saat bersamaan Shella harus menerima kabar bahwa Papanya melakukan korupsi. Kira-kira mampukah Shella menemukan cinta sejati nya ? Dan mampukah Shella menyelesaikan semua konflik yang datang bertubi-tubi di hidup nya ? Mau tau kelanjutannya....??? yukkk Mampir dan baca novel ini... Notes 1. Untuk pembaca yang baik hati tolong setelah kalian membuka bab ini kasih review terbaik dari kalian untuk mendukung tulisan saya dan juga kalian boleh kasih komentar sebanyak banyaknya di setiap Bab. 2. Saya mohon dengan sangat kalau kalian menyukai cerita ini tolong dukung Author dengan memberikan bintang 5 di setiap Chapter dan juga Power stone untuk membuat novel ini bisa masuk Ranking 10 besar ? 3. Dan saya mohon maaf jika di dalam Bab atau tulisan saya kadang kadang kebanyakan Typo. Mohon di koreksi dan Diingatkan ya... Untuk berkomunikasi langsung dengan Author kalian boleh Follow akun Instagram Author @twelveimelda salam sayaang Twelveimelda

12Imelda · 综合
4.8
383 Chs

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
點贊
最新
khazzam
khazzamLv4

Syafitri012w
Syafitri012wLv4
Dhea_Anggun
Dhea_AnggunLv4
Daoist542277
Daoist542277Lv4
Umi_Julham
Umi_JulhamLv4
sin65
sin65Lv10
hanizar
hanizarLv10
PenimbunDosa2019
PenimbunDosa2019Lv12

鼎力相助