SHEVAN MAJUNDA seorang CEO dari salah satu perusahaan terbesar di kota lane, sikap dingin dan tidak peduli terhadap para wanita yang mendekatinya. laki-laki berprinsip kuat dalam hidup dan mempertahankannya cintanya. hari sudah pagi itu terlihat dari lebarnya senyum dari sang matahari menyapa seluruh makhluk hidup ciptaan Tuhan. cuit...cuit...cuit suara burung yang bersenandung riang menandakan pergantian gelap dan terang. seperti janji sang matahari dia akan kembali bagi kamu yang merindukan sosok cahaya yang menyinari hidupmu kata-kata yang bagus bukan. shyaya baru saja bagun dari tidurnya wajah imutnya terlihat cantik diterpa sinar matahari yang menembus dari jendela kaca "ahk...silau sekali" dia kembali menarik selimut dan menutupi wajah imutnya itu melihat tingkah laku shyaya seperti bayi shevan mulai geram melihatnya. "shyaya apa kamu tetap tidur atau aku yang memaksa kamu bangun" gumanya shevan kesal "lima menit lagi aku bangun" jawabnya malas "okey, kamu yang memaksaku" "BRUKK" "ahk...sakit" shyaya menatap shevan "kamu pikir aku ini kambing yang seenaknya saja dilempar" "jauh dari kata itu" jawab shevan dingin "kauu.."