"Aku punya pacar."
"Hah! Serius? Kok bisa? Papa tau gak?"
Yahya menggelengkan kepalanya, "Enggalah, bisa mati kalau tau! Ini rahasia kita, jangan sampai bocor!"
Alra menatap Yahya tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, apakah ini bercanda atau tidak? Sebenarnya harus di percaya karena Yahya memang tampan, menjadi pujaan hati para anak perempuan di sekolahnya, bahkan anak kelas enam di sekolah Alra pun banyak yang jatuh hati. Sayangnya mereka tak berani menyatakan, hanya berani lewat depan rumah sambil mencoba melompat agar bisa melihat Yahya dari balik pagar yang sedang olahraga pagi.
Alra menggelengkan kepalanya, kemudian mengangguk, "Terus sekarang apa?"
"Ya gapapa, tapi tau gak sih dia pengen kenal sama kamu? Kakak gak bolehinlah, ngapain kenal sama kamu? Sok akrab banget."
"Bener banget, aku juga gak mau akrab sama dia. Cuman pacar doang, bukan calon istri."
"Setuju!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者