terakhir kali keduanya bertemu pada situasi yang buruk, kini keduanya dipertemukan kembali pada situasi yang sangat canggung.
seandainya eden menyadari perasaan noah yang sesungguhnya terhadap dirinya mungkin ia akan lebih memilih bersama noah dari pada louise namun berbeda dengan sekarang, eden sudah memiliki ikatan dan memilih louise adalah keputusannya sendiri.
"eden"
seru arthur memanggil eden dari kejauhan, ia pun menoleh pada arthur lalu segera berpamitan pada noah,
"permisi, hamba pergi dulu raja noah"
sambil sedikit menundukkan kepala, noah pun membalasnya dengan menundukkan kepala juga, meskipun hanya pertemuan singkat namun ia merasa lega karena eden mau menatap dirinya, rasa bersalah yang selama ini menyelimuti pikiran setelah kejadian beberapa waktu lalu di assiria kini telah berkurang.
malam hari ketika waktu makan tiba, semua orang tengah berkumpul di ruang makan dan mengambil hidangan di piring masing-masing termasuk eden, arthur, lucas dan marco, mereka tengah mengantri menunggu giliran untuk mengambil hidangan mereka.
perjamuan makan malam ini sepertinya disajikan dengan spesial, tak biasanya kuil suci menyediakan daging dalam menu makanannya, biasanya hanya sayur dan lauk seadanya, sempat terbersit dalam benak eden bahwa mungkin saja ada sebuah perayaan tetapi ia membuang jauh-jauh pikirannya tersebut dan menganggap sewajarnya.
setelah selesai mengambil hidangan, eden pun segera mencari tempat duduk yang lebih longgar karena mereka berempat harus duduk bersama, ia pun memilih meja makan paling pojok di ikuti oleh arthur, lucas dan marco.
"hidangan kali ini sangat mewah bukan"
ucap marco spontan sesaat setelah mereka duduk di kursi masing-masing
"bicara apa sih, kau tidak boleh mengomentari hidangan yang di sajikan di tempat suci seperti ini"
dengan sinis lucas mengingatkan ketidaksopanan marco dan membuat marco langsung terdiam.
"hemmmm... rasanya sudah seperti setahun tidak merasakan kelezatan daging"
spontan eden berbicara karena nikmatnya menu daging yang disajikan malam ini, maklum saja sudah sekitar 3 bulan terakhir eden tinggal di kuil suci dan harus makan makanan yang disediakan khusus untuknya saja yaitu menu bagi orang-orang yang mengikuti ritual hanyalah sayur dan nasi putih tanpa lauk.
"ucapan mu seperti seseorang yang hanya makan sayur selama tiga bulan"
marco mulai meledek eden
"memang benar, aku hanya makan sayur dan nasi putih selama tiga bulan"
eden membenarkan prasangka marco
"yang benar saja, eden kita ini pasti sangat menderita, ini aku akan memberikan setengah daging milik ku untuk mu"
sambil mengiris daging di piring makananya lalu memberikannya pada eden, diikuti oleh lucas dan arthur yang juga memberikan setengah bagian daging pada piring mereka masing-masing.
melihat perhatian marco, justin dan arthur padanya membuat eden merasa senang dan lantas mengucapkan terimakasih,
"terimakasih, kalian begitu perhatian"
"makanlah yang banyak"
ucap marco
"iya makanlah, kau harus lebih gemuk mulai sekarang"
imbuh lucas
"ya eden kami harus makan dengan baik mulai sekarang"
arthur ikut mengimbuhi yang disambut anggukan oleh eden.
kekenyangan, itulah yang dirasakan eden setelah menghabiskan dua setengah porsi daging yang di berikan oleh lucas, arthur dan marco, baru kali ini ia merasa ingin mutah karena makan daging kebanyakan.
"ada apa ini sepertinya kau sangat puas menyantap daging malam ini"
celetuk marco seolah menyindir eden yang terlihat sedikit lemas saat berjalan
"sepertinya karena sering makan sayur membuat kapasitas perutku jadi menyempit"
ucapan eden membuat yang mendengar tertawa geli karena kapasitas perut eden kecil sehingga sudah sewajarnya bila ia kekenyangan.
"hei lihatlah ke arah sana"
lucas tiba-tiba menghentkan keasyikan mereka menertawakan eden dan menunjuk ke arah utara, ada sebuah kilatan petir aneh tak biasa, padah jelas-jelas sebentar lagi musim dingin jadi sudah dapat dipastikan bahwa tak ada hujan yang akan turun.
mereka pun terpaku melihat keanehan tersebut, arahnya berasal dari laut thalsa, tempat portal yang melindungi another world berada, hal ini bisa diartikan sebagai pertanda buruk bahwa semakin melemahnya pelindung portal.
tak hanya eden, lucas, arthur, dan marco saja, melainkan sri isaac xavier yang juga menyaksikan kejadian ini merasa khawatir atas situasi di laut thalsa, selain itu badan pengamatan another world pun mulai gusar lantas segera melaporkan hasil pengamatan mereka baik ke negara suci maupun ke tujuh wilayah besar di another world agar bisa segera di tindak lanjuti.
tidak ada waktu lagi menunda-nunda karena itulah sri isaac xavier pun memanggil eden dan pendamping misi ke ruang kerjanya untuk membahas masalah keberangkatan mereka ke gunung Tarsa, segera setelah mendapat panggilan eden, lucas, arthur dan marco bergegas menuju ruang kerja sri isaac xavier.
malam itu sri isaac xavier mengadakan rapat darurat sekaligus memberi pengarah mengenai jalur yang akan mereka lalui selama perjalanan, karena melihat situasi yang semakin mendekat maka sri isaac xavier memberi perintah langsung untuk melakukan perjalanan lusa nanti, dan besok adalah waktunya bagi mereka untuk berkemas mempersiapkan segala perlengkapan juga harus menjaga stamina masing-masing karena ketia sri isaac xavier melepas ke empat orang tersebut untuk memulai perjalanan maka ia akan bertanggungjawab penuh terhadap keselamatan mereka selama dalam perjalanan.
lalu ada hal lain yang ingin disampaikan oleh sri isaac xavier mengenai bantuan yang ditawarkan oleh raja noah secara pribadi ia bersedia untuk ikut dalam perjalanan menuju gunung tarsa, namun dengan tegas arthur menolaknya ia memiliki alasan yang kuat untuk menolak tawaran noah yaitu karena ia sedang menduduki kursi tertinggi di assiria sebagai raja sehingga tidak memungkinkan baginya untuk meninggalkan negara karena mengikuti misi ini.
sama hal nya dengan sri isaac xavier yang berpikiran sama dengan arthur, ia sebenarnya tak dapat menolak noah begitu saja mengingat dirinya juga dekat dengan noah karena itulah sebelum memutuskan sri isaac xavier meminta pendapat dari yang bersangkutan untuk memutuskan dan ke empatnya merasa keputusan yang tepat dengan menolak tawaran noah.
sri isaac xavier pun menerima keputusan mereka dan akan segera menyampaikannya pada noah, setelah pertemuan malam itu sri isaac xavier meminta daftar perlengkapan yang perlu di bawa dan akan menugaskan lloyd untuk mengurus segalanya, sedangkan mereka berempat di minta untuk memulihkan diri di pemandian air panas kuil suci besok agar stamina mereka tetap terjaga.
bukan tanpa alasan karena mereka harus berangkat tepat sebelum musim dingin tiba sehingga pada awlnya medan yang diperkirakan akan dilalui dengan mudah mungkin menjadi lebih sulit bila salju mulai turun, mereka pun setuju pada saran sri isaac xavier dan mengikuti arahannya untuk pemulihan diri besok.
***
di the great aztec sendiri sebagai wilayah terdekat dengan laut thalsa kini memperketat penjagaan militer di bagian wilayah tersebut, karena sudah ada peringatan dari menara pusat badan pengamatan sehingga louis pun segera mengirim tentara tambahan untuk berjaga di sekitar laut thalsa.
bahkan bala bantuan dari negara lain berbonding-bondong mulai mendatangi wilayah thalsa untuk ikut memperketat penjagaan portal, kejadian ini tak bisa di anggap remeh, karena telah di amati selama beberapa tahun terakhir kilatan yang berasal dari portal semakin besar dan kuat.
segalanya telah di upayakan dengan melindungi menggunakan sihir maupun memanggil utusan dari kuil suci tak menambah kemajuan karena pada waktu itu tak ada yang pernah berpikir bahwa keturunan anna lewis masih hidup, dan kini ketika eden kembali banyak rakyat yang percaya bahwa ia akan mampu menyelesaikan misi dan melindungi portal kembali.
bagi seluruh penghuni di wilayah another world memperkuat portal adahal hal yang paling penting dikarenakan mereka tak ingin dunia luar mengetahui keberadaan another world, mereka tak ingin kedamaian disini terusik.
kejadian ini juga menjadi momentum baik untuk rencana louise memperkenalkan eden secara resmi sebagai calon istri sekaligus kandidat terkuat ratu, selama ini ia hanya diam ketika banyak menteri mencoba menempatkan anak mereka di sisi louise namun di balik itu semua secara rutin dalam kurun waktu satu tahun louise sudah menugaskan pasukan khusus untuk menyebar gosip mengenai eden dan sang naga.
dan terbukti bahwa gosip itu cepat menyebar dengan mudah sehingga dapat menggiring opini rakyat sekaligus membangun kepercayaan akan kemampuan mumpuni eden sebagai kesatria terpilih juga sebagai calon terkuat yang akan mendampingi raja louise di singga sana.
di tambah dengan kejadian ini semakin membuat rakyat tak sabar akan tugas penting yang di laksanakan eden dalam memperkuat portal pelindung, karena itulah banyak dari mereka tak sungkan untuk mengirimkan bunga ke kuil suci untuk mendukung eden dan tak lupa mengirim doa atas keselamatannya dalam melaksanakan tugas nanti.
untuk pertama kalinya rakyat another world bersatu dan memberi dukungan penuh terhadap eden meskipun kebanyakan dari mereka belum pernah melihat eden namun mereka percaya bahwa eden mampu karena ia merupakan keturunan dari si rambut merah legenda pelindung yang membuat another world aman hingga saat ini.
lusa pun segera tiba, eden, arthur, lucas dan marco telah siap dengan segala perbekalan juga peralatan yang akan mereka bawa dalam perjalanan, kini hanya tinggal menunggu kedatangan sri isaac xavier untuk meberikan restu terhadap ke empatnya karena disadari atau tidak restu sri isaac xavier merupakan hal yang penting demi keselamatan mereka.
sambil menunggu mereka pun sempat berbincang mengenai kejadian sebelumnya, arthur lah yang lebih banyak memberitahu perkembangan di the great aztec, ia pun menjelaskan bahwa portal di wilayah thalsa kini telah diperketat penjagaannya mengingat bahwa satu-satunya yang dapat memulihkan kekuatan portal adalah eden maka mereka terus berjaga sampai eden berhasil membuat ikatan dengan naga.
selain itu arthur juga menceritakan mengenai karangan bunga yang terus berdatangan ke the great aztec sebagai bentuk dukungan dari rakyat terhadap eden, juga tidak sedikit bunga yang di kirim ke kuil suci khusus untuk eden dan bunga-bunga tersebut berada di altar utama.
mendengar hal ini tentu saja membuat eden senang, karena tugas yang akan ia lakukan mendapat dukungan dari banyak orang, baru kali ini eden merasakan di cintai begitu banyak orang ia pun tak kuasa menahan rasa bahagianya dan tersenyum sedikit meskipun tak dapat di pungkiri ia juga merasa gugup dengan misi besar yang akan ia laksanakan.
lloyd pun datang menghampiri mereka ber empat, ia meminta mereka untuk menuju altar utama karena sri isaac xavier telah bersiap disana.
tak seperti kesatria pada umumnya eden memilih untuk menunggangi blue sedangkan lucas, arthur dan marco menunggangi kuda mereka masing-masing, blue memiliki kecepatan yang tak kalah dari kuda khusus milik arthur, lucas dan marco, selain itu eden secara khusus mengatakan bahwa dirinya lebih nyaman bila menaiki blue atau white dalam sebuah perjalanan jauh.
white sengaja tidak di tunggangi oleh siapapun karena ia bertugas untuk mebjaga bagian belakang sekaligus mengawasi bila ada yang mencoba menyerang eden dan rombongan selama perjalanan.
dengan menaiki kuda masing-masing juga eden yang menaiki blue mereka pun segera menuju altar utama, tak disangka-sangka sebelumnya bahwa lebih banyak orang yang hadir untuk mengantar keberangkatan eden menuju gunung tarsa.
mereka mulai bersorak melihat kedatangan eden yang dengan gagah sekaligus anggun menunggungi blue masuk ke altar utama, rasa terkejut sekaligus haru tampak jelas dari wajah eden, ia pun secara spontan mengangkat pedang menggambarkan sapaan terhadap orang-orang yang sengaja hadir untuk mengikuti prosesi pelepasan dirinya menuju gunung tarsa.
orang-orang yang hadir pun bersorak dengan meriah menunjukkan dukungan mereka terhadap eden, sadar bahwa dirinya seperti terlalu lama mengulur waktu eden pun segera turun dari blue di ikuti oleh arthur, lucas, marco yang juga turun dari kuda masing-masing.
eden pun berjalan menuju hadapan sri isaac xavier yang berdiri tepat di tengah altar, diikiuti oleh arthur, lucas, marco yang berjalan dibelakangnya, mereka berempat menerima sebuah jimat pelindung sekaligus restu dari sri isaac xavier untuk berangkat melaksanakan misi penting.
setelah selesai mereka pun bergegas menaiki tunggangan masing-masing lalu berangkat, kali ini lagi dan lagi langkah eden di iringi dengan sorak sorai rakyat yang hadir begitupun bunga-bunga yang di lemparkan mengiringi perjalan mereka berempat hingga keluar gerbang.
dengan penuh semangat yang menggebu-gebu eden pun berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan berhasil melaksanakan misi untuk rakyat yang begitu mencintainya dan untuk keamanan wilayah another world sesuai dengan cita-cita mendiang ibunya yaitu anna lewis.
***
di tengah laut dengan ombak yang sedang tak stabil dan juga badai besar seseorang tengah berlayar sendiri menggunakan prahu kecil,
'aku dengar dulu eden di persembahkan untuk dewa, ia berlayar di tengah laut terombang ambing sendiri, kurang lebih sudah dua tahun aku berpikir mengenai dirinya, aku yakin dia benar-benar masi hidup terbukti dengan ia bisa mengirimkan surat sekaligus obat bagiku. meskipun terkadang aku sendiri ragu dia benar-benar bisa selamat dari wilayah segitiga bermuda yang misterius itu. entahlah, aku baru akan memastikannya hari ini, jika benar dia bisa selamat maka seharusnya akupun akan selamat. dan hanya dia satu-satunya keluarga yang ku miliki saat ini, ibu dan ayah menghilang secara misterius sebulan setelah eden menghilang, untuk itu aku harus bisa menemukannya atau meskipun aku tidak selamat aku bisa menemui eden di surga'
dengan tekad kuat adel memutuskan untuk berlayar menuju segitiga bermuda menyusul eden yang ia sendiri tidak tahu dimana keberadaanya, berbekal keyakinan dan kepercayaan diri ia tak memikirkan keselamatan, hanya satu tujuan hanya ingin menemui kakaknya yang mungkin saja benar-benar masih hidup entah dimanapun ia berada.
author akan sangat senang bila ada pembaca Laluna yang mengingatkan mengenai penulisan (typo) karena akan sangat membantu author untuk memperbaiki dalam penulisan bab selanjutnya :)